TRIBUNTRAVEL.COM - Sepasang suami istri dihukum 4 tahun penjara setelah mencuri wine senilai Rp 26 miliar.
Pencurian wine bernilai miliaran tersebut dilakukan di sebuah restoran berbintang Michelin.

Dalam aksinya, pencuri wine berkedok sebagai pengunjung kelas atas dengan memesan belasan menu.
Melansir Insider, Rabu (8/3/2023), aksi pencurian dilakukan oleh Priscila Guevara yang merupakan mantan ratu kecantikan Meksiko dan pasangannya, Constantín Dumitru.
Baca juga: Wine Langka Berusia 215 Tahun Raib Dicuri, Harganya Ditaksir Mencapai Rp 5,7 Miliar
Mereka diajtuhi hukuman atas aksinya yang dilakukan pada tahun 2021 lalu.
Kala itu, pasangan tersebut bergaya sebagai tamu kelas atas dengan memesan 14 hidangan dari Restaurante Atrio di kota Caceres, Spanyol.
Rupanya hal tersebut hanya sebagai kedok untuk menjalankan aksi pencurian wine.
Pencurian terjadi pada 27 Oktober 2021, dengan salah satu botol wine yang dicuri berasal dari tahun 1806 dan bernilai sekira Rp 5 miliar.
Petugas kepolisian setempat merilis rekaman keamanan termasuk video saat Dumitru dan Guevara meninggalkan hotel dengan wine curian.
Baca juga: Wine yang Muncul Dalam Anime Attack on Titan Sekarang Dijual di Jepang, Segini Harganya
Mereka dilaporkan telah mengunjungi hotel itu tiga kali di musim panas, mengamati lokasi dan merencanakan pencurian mereka.
Pada hari pencurian, Guevara masuk ke Atrio dengan paspor Swiss palsu, sementara Dumitru tiba sebagai tamu tak terdaftar.

Malam itu, mereka memesan 14 hidangan di restoran hotel berbintang Michelin, dan kemudian diantar berkeliling ke gudang wine.
Setelah mereka kembali ke kamar masing-masing, Guevara menelepon layanan kamar untuk memesan salad pada pukul 2 pagi untuk mengalihkan perhatian resepsionis, yang sedang berjaga sendirian di shift malam.
Resepsionis menolak untuk meninggalkan layanannya, sembari bertanya-tanya mengapa Guevara ingin makan salad ketika dia baru saja menyantap 14 hidangan.
Baca juga: 12 Botol Wine yang Disimpan di Stasiun Ruang Angkasa Telah Kembali ke Bumi dan Siap Diminum
Tapi dia akhirnya menerima permintaan Guevara, meninggalkan mejanya selama 20 menit, yang memberi Dumitru waktu untuk mencuri kunci ke gudang wine.
Tetapi Dumitru kemudian menyadari bahwa dia mencuri kunci yang salah, dan harus menelepon Guevara untuk mengalihkan perhatian resepsionis lagi.
"Beberapa saat kemudian, wanita itu kembali menelepon meja resepsionis, kali ini meminta makanan penutup. Setelah awalnya keberatan, karyawan tersebut akhirnya setuju untuk membawakan buah untuknya," kata pernyataan pengadilan.

Baca juga: Marah Dipecat Bosnya, Pekerja Toko Hancurkan Ratusan Botol Anggur dari Rak
Dumitru mengambil kunci yang tepat kali ini dan memasuki ruang bawah tanah, memasukkan 45 botol wine ke dalam ransel dan dua tas jinjing.
Dumitru kemudian kembali ke kamar hotelnya.
Mereka berangkat sebelum subuh keesokan paginya, melapisi tas mereka dengan handuk agar gelas tidak berdenting.
Beberapa hari kemudian, pemilik Atrio menyadari bahwa anggur tersebut telah dicuri dan melaporkan aksi pencurian ke polisi.
"Mereka profesional, mereka tahu persis apa yang mereka lakukan," tulis Jose Polo, salah satu pemilik Atrio kala itu.
Sembilan bulan setelah pencurian, Guevara dan Dumitru ditangkap sekira 2.000 km jauhnya di Kroasia, dekat perbatasan Montenegro.
Mereka dikembalikan ke Spanyol untuk diadili.
Wine tidak pernah dikembalikan, tetapi pasangan itu diperintahkan oleh pengadilan untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 12,3 miliar kepada perusahaan asuransi.
Guevara dijatuhi hukuman empat tahun penjara, sedangkan Dumitru dijatuhi hukuman empat setengah tahun. Keduanya mengaku tidak bersalah, dan hukuman mereka dapat diajukan banding, menurut El Pais.
Sedangkan untuk Atrio, anggur yang dicuri telah diasuransikan, dan restoran tersebut telah memenangkan bintang Michelin ketiganya sejak pencurian terjadi.
Baca juga: Cerita Pria Digigit Ular yang Disimpan dalam Toples Anggur Selama Satu Tahun
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.