TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler mungkin pernah atau bahkan sering melihat sejumlah pembatas mirip bola dipasang di trotoar.
Ada bola yang warnanya polos, ada pula yang dihias warna-warni dengan berbagai motif.

Dengan penempatan yang saling bersebelahan, bola itu sekilas mungkin bentuknya mirip dengan lato-lato raksasa ya.
Keberadaan bola-bola ini pun mungkin menimbulkan pertanyaan.
Promo diskon tiket pesawat domestik, klik di sini.
Sebenarnya ini benda apa? Kenapa dipasang di trotoar?
Nah, bola-bola tersebut namanya bollard, dan berfungsi cukup penting bagi pengguna jalan.
Tonton juga:
"Pernahkah #SahabatPUPR melihat bola-bola berukuran besar yang dipasang di trotoar jalan? Tentu saja itu bukan lato-lato raksasa ya, Sahabat. Bola-bola itu disebut dengan bollard," tulis akun Instagram @kemenpupr, dikutip TribunTravel, Sabtu (4/3/2023).
Fungsi Bollard di Trotoar
Bollard awalnya merupakan tiang atau tonggak yang digunakan sebagai tambatan saat kapal berlabuh.
Namun seiring berjalannya waktu, bollard juga digunakan untuk menghalangi kendaraan bermotor masuk ke area trotoar.
Promo tiket kereta api, klik di sini.
Dengan adanya bollard, trotoar tidak mudah diserobot oleh kendaraan bermotor yang ingin melintas atau parkir di trotoar.
Dengan demikian pula, pejalan kaki bisa lebih aman menggunakan trotoar tersebut.
Adapun penempatan bollard, yaitu sekira 30 cm dari kerb jalan (struktur yang terbuat dari beton).
Ukuran atau dimensi yang dimiliki bollard biasanya berdiameter 30 cm dengan ketinggian 0,6 -1,2 meter.
Promo jemput di bandara diskon hingga Rp 125.000, klik di sini.
Jarak penempatannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Namun, penempatan bollard tidak lebih dari 1,4 meter antara satu sama lain.
Meskipun umumnya seperti tiang, bollard juga dapat ditemukan dalam berbagai bentuk lain.
Bentuk yang dapat ditemukan contohnya, seperti bola, ornamen seni, dan sebagainya.
Sebab, bollard termasuk furnitur jalan yang pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kawasan.
Sehingga, tidak ada aturan khusus yang membatasi kreativitas pemerintah setempat untuk menghias trotoar dengan bollard berbentuk yang beragam.
Tiket pesawat dan hotel, klik di sini.
Bolehkah Bawa Lato-lato ke Pesawat?

Di masa lato-lato yang sedang hits ini, melihat bentuk bollard yang bulat jadi teringat lato-lato ya.
Lato-lato memang sedang banyak dimainkan oleh anak-anak di berbagai daerah.
Baca juga: Kyoto Jepang Punya Papan Tanda Unik di Pinggir Trotoar, Bentuknya Mirip Jendela
Bisa juga saat akan traveling ke daerah lain, ingin tetap membawa lato-lato agar tetap dapat dimainkan.
Lalu jika travelingnya naik pesawat, apakah lato-lato boleh dibawa?
Dikutip dari akun Instagram resmi Direktorat Jendral Perhubungan Udara @djpu_151, sesuai dengan keputusan Meneteri Perhubungan Nomor 211 tahun 2020 tentang program Keamanan Penerbangan Nasional, lato-lato termasuk diperbolehkan dibawa ke dalam pesawat.
"Kamu diperbolehkan membawa lato-lato, tapi tidak memainkannya ya, karena dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain," jawab Direktorat Jendral Perhubungan Udara.
Lato-lato memang kerap membuat gaduh karena menimbulkan bunyi yang keras.
Maka boleh dibawa ke dalam pesawat asal tidak dimainkan.
Mainan lato-lato juga bukan termasuk dangerous goods, sehingga aman untuk dibawa ke dalam pesawat.
Baca juga: Uniknya Durian Lato-lato di Majalengka, Ukurannya Kecil tapi Dagingnya Tebal dan Manis
Melansir Kompas.com, ternyata sempat banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya permainan lato-lato.
Seperti salah satu contohnya yaitu warganet di Twitter yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat.
"Kayanya harus ada sign dilarang membawa lato lato naik ke pesawat,” kata salah satu pengguna twitter.
Lalu ada juga yang menambahkan komentar agar mempertimbangkan membawa lato-lato ke dalam pesawat.
"Patut dipertimbangkan sih ini demi ketenangan di pesawat" ujar pengguna twitter yang lain.
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar permainan tradisional di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.