TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita di India mengurung diri selama 3 tahun akibat kekhawatiran yang berlebih terhadap pandemi Covid-19.
Tak sendirian, wanita tersebut bertahun-tahun menghindari Covid-19 dengan bertahan di sebuah apartemen bersama putranya.

Ia sangat ketakutan dan meyakini bahwa putranya akan meninggal karena Covid-19 jika keluar rumah.
Melansir Oddity Central, Selasa (28/2/2023), kejadian ini bisa digambarkan sebagai kasus ekstrem paranoia Covid-19.
Baca juga: Disneyland Shanghai Mendadak Lockdown, Ribuan Pengunjung Harus Dites Covid-19
Wanita, yang berusia 36 tahun, memutuskan hubungannya dengan dunia luar saat pandemi dimulai.
Ia kemungkinan besar dikejutkan oleh gelombang infeksi virus corona dan kematian terkait Covid-19 yang melanda India pada tahun 2020.
Entah bagaimana, wanita itu beranggapan bahwa memutuskan semua kontak dengan dunia luar adalah satu-satunya cara untuk melindungi putranya, yang kala itu berusia 7 tahun.
Bahkan suaminya sendiri juga dipaksa untuk tinggal di dalam rumah bersama mereka sepanjang waktu.
Hingga akhirnya saat lockdown berakhir, sang suami mulai bekerja dan kemudian dilarang untuk kembali ke rumah.
Baca juga: Heboh, Pria Berusia 61 Tahun Diduga Dapat 90 Dosis Vaksin Covid-19
Muak terputus dari keluarganya selama bertahun-tahun, sang suami akhirnya mencari bantuan dari polisi pada pekan lalu.
Sujan Majhi, seorang insinyur yang bekerja di Gurgaon, mengatakan kepada polisi bahwa istrinya telah mengurung diri di apartemen keluarga selama tiga tahun.
Majhi mengatakan bahwa ia harus menyewa tempat tinggal lain untuk dirinya sendiri setelah dilarang masuk.

Ia harus membayar tagihan, membayar sewa apartemen dan meninggalkan bahan makanan di luar pintu selama berbulan-bulan.
Pria itu berharap semuanya akan segera kembali normal, tetapi memutuskan bahwa dia membutuhkan bantuan dari luar.
Ketika polisi pertama kali mendengar cerita Mahji, mereka tidak dapat mempercayainya.
Polisi kemudian memanggil istrinya, Munmun, yang membenarkan cerita suaminya tersebut.
Baca juga: Dulunya Pekerjaan Impian, Simak Bagaimana Pandemi Covid-19 Mengubah Profesi Pramugari
Munmun menambahkan bahwa putranya yang kini berusia 10 tahun “sangat bugar”.
Petugas tersebut bertanya kepada sang ibu apakah dia dapat memastikan keadaan anak laki-laki tersebut melalui panggilan video, dan saat itulah polisi menyadari gawatnya situasi.
Tidak hanya rumahnya yang benar-benar berantakan, dengan tumpukan sampah di mana-mana, tetapi anak laki-laki itu tampak tidak terawat, dengan rambut panjang yang melewati bahunya.

Baca juga: Viral Pria Positif Covid-19 Buat Video TikTok Naik MRT Setelah 7 Hari Isolasi Mandiri
“Ibunya panik karena Covid . Dia tidak punya niat untuk keluar. Dia terus berkata, 'Saya tidak akan membiarkan anak saya keluar karena dia akan segera mati'," kata petugas yang bertanggung jawab atas kasus tersebut kepada wartawan.
“Saya terus berbicara dengannya, terus bertanya apakah dia membutuhkan bantuan. Saya pikir dia mulai mempercayai saya. Jadi ketika saya memanggilnya ke kantor polisi hari ini, dia datang, tetapi anak itu tidak bersamanya. Kami akhirnya berhasil meyakinkannya. Dia dibawa ke rumah sakit, dan kami kemudian pergi ke rumah untuk menyelamatkan anak itu,” imbuhnya.
Ketika mereka memasuki apartemen, polisi terkejut.
Sampah itu belum dibuang selama tiga tahun, jadi ada tumpukan sampah di mana-mana, lapisan debu tebal menutupi setiap permukaan, dan dindingnya dipenuhi tulisan dan gambar, kemungkinan besar oleh anaknya yang tidak berinteraksi dengan siapa pun kecuali ibunya selama masa penguncian yang lama.
Keluarga itu membiarkan putranya yang berusia 10 tahun dirawat di bangsal psikiatri untuk perawatan.
Kendati demikain, Sujan Majhi berharap hidup mereka segera kembali bersama seperti sedia kala.
Baca juga: Pertama Kali setalah Covid-19, Kapal Pesiar Prancis Bersandar di Pelabuhan Semarang
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.