TRIBUNTRAVEL.COM - Keselamatan, kenyamanan dan keamanan menjadi hal penting yang diperhatikan penyedia moda transportasi publik.
Entah itu di terminal, stasiun maupun bandara, berupaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para penumpang.

Dari sekian banyak kasus yang terjadi di bandara, ancaman bom kerap kali menyita perhatian karena berdampak pada keselamatan dan keamanan penumpang, kru bertugas dan bandara tersebut.
Baru-baru ini sebuah panggilan berisi ancaman bom di Bandara Manchester membuat agen FBI harus turun tangan menyelidikinya.
Baca juga: Pramugari Ungkap Hal Terbodoh yang Pernah Dilakukan Penumpang saat Pesawat Mendarat
LIHAT JUGA:
FBI bersama dengan Polisi Londonderry, telah meluncurkan penyelidikan atas ancaman bom terhadap penerbangan Spirit Airlines 2025 yang dilakukan di Bandara Regional Manchester Boston (MHT) pada Sabtu (11/1/2023), menurut laporan WMUR-TV dilansir dari Simple Flying, Selasa (14/2/2023).
Ancaman bom
Penerbangan Spirit Airlines 2025, mengoperasikan Airbus A321 dan terdaftar sebagai N682NK.
Saat itu, Spirit Airlines sedang bersiap untuk berangkat ke Bandara Internasional Tampa (TPA), Florida, ketika pusat komunikasi bandara menerima panggilan yang mengindikasikan potensi ancaman bom terhadap penerbangan tersebut, menurut Flightradar24.com.

Baca juga: Pramugari Bagikan Tips Upgrade Tempat Duduk Gratis ke Kelas Bisnis Pesawat
Tak lama setelah panggilan telepon ancaman bom tersebut, penerbangan tersebut dievakuasi dan digeledah oleh pihak berwenang, termasuk polisi negara bagian, FBI, dan pakar alat peledak lainnya, yang kemudian memastikan bahwa tidak ada ancaman.
Menanggapi situasi tersebut, bandara MHT membagikan pembaruan di akun Twitter resminya,
"Tim kami dan mitra penegak hukum sedang menyelidiki ancaman keamanan di MHT. Semua penumpang keluar dari area aman dan akan disaring ulang melalui TSA sebelum kembali ke gerbang mereka. Ini adalah situasi yang sedang berlangsung. Kami akan terus memperbarui saat info tersedia."

Menurut pihak bandara, semua barang bawaan dan penumpang harus diperiksa ulang sebelum menyelesaikan penerbangan.
Segera setelah penerbangan dibersihkan, bandara kembali beroperasi normal, dan tidak ada yang melaporkan cedera selama insiden ini.
Bukan insiden pertama tahun ini
Ini bukan insiden pertama dari jenisnya tahun ini di AS.
Pada 25 Januari 2023, Bandara Internasional Palm Beach (PBI) dievakuasi sebagian setelah salah satu penumpang Frontier Airlines melakukan ancaman bom.

Seseorang di pesawat yang lepas landas dari Palm Beach menuju Philadelphia berkomentar tentang bahan peledak, yang menyebabkan evakuasi penumpang dari Concourse C di bandara PBI.
Setelah melakukan pencarian menyeluruh, ini terbukti sebagai ancaman palsu.
Namun, gangguan yang sedang berlangsung sangat minim, dan tidak ada pembatalan karena insiden tersebut.
Sedangkan pada 4 Februari 2023, seorang penumpang yang berang ingin melakukan perjalanan dari Bandara Internasional Orlando (MCO) ke Bandara Internasional Pensacola (PNS) dengan Spirit Airlines, membuat ancaman bom.
Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Penerbangan Langsung Bakal Jadi Strategi Pengembangan Pasar Wisman Indonesia
Baca juga: Pria Australia yang Lacak Keberadaan Malaysia Airlines MH370 Mengaku Diteror Ancaman Pembunuhan
Semua penumpang diturunkan dari pesawat sementara pesawat diperiksa secara menyeluruh, termasuk memeriksa semua bagasi yang diperiksa.
Ketakutan akan bom terbukti tidak benar.
Meski ancaman bom kerap terjadi dari waktu ke waktu, tidak pernah dianggap enteng oleh personel bandara karena sangat besar potensinya untuk mengganggu keamanan bandara dan penerbangan.
Baca juga: Tunjangan Luar Biasa dari Profesi Pramugari Terungkap, Termasuk Dapat Tiket Gratis Pesawat
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca selengkapnya seputar ancaman bom di pesawat di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.