TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas transportasi di Aceh.
Komitmen Menhub diwujudkan melalui pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi baik di darat, laut, udara maupun kereta api.

Menurut Menhub, Aceh adalah suatu provinsi yang memiliki potensi luar biasa.
Oleh karena itu, harus dibuat satu konektivitas yang lebih baik bagi masyarakat Aceh.
Baca juga: Menhub Dorong Percepatan Penyelesaian Jalur Kereta Api Maros-Mandai
"Saya menyerap aspirasi yang disampaikan pak Pj Gubernur untuk meningkatkan pelayanan transportasi," ujar Menhub usai menggelar Rapat Koordinasi bersama dengan Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, di kantor Gubernur Aceh, Jumat (3/2).
"Untuk itu saya mengajak para Dirjen hadir di Aceh untuk bisa berkoordinasi secara langsung,” tuturnya, seperti dikutip dari rilis resmi Kemenhub.
Menhub mengungkapkan, akan melakukan sejumlah pembenahan di berbagai sektor seperti halnya sektor perhubungan laut.
Menhub mengatakan bahwa sektor transportasi laut memiliki peran yang sangat penting untuk menghubungkan antar pulau seperti Kepulauan Sabang.
Untuk itu, Menhub akan mengkonsolidasikan sejumlah pelabuhan yang ada di Aceh dan mengusulkan pengelolaannya untuk diserahkan kepada BUMD.
Baca juga: Menhub Tinjau Pulau Terluar Indonesia, Berpesan Agara Pelabuhan dan Bandara Terus Dikembangan
“Dengan dikelola BUMD kita harapkan pengelolaannya dapat memberikan nilai tambah ekonomi,” ucap Menhub.
Selain itu, Menhub mendukung keinginan Gubernur Aceh untuk membangun dry port.
Diharapkan akan semakin membuat harga barang/ logistik di Aceh semakin kompetitif.
Selanjutnya di sektor penerbangan, Menhub menjelaskan akan mengupayakan untuk menambah frekuensi dan rute penerbangan perintis.

“Saya mengajak para kepala daerah untuk bersama-sama memberikan subsidi berupa block seat kepada maskapai agar tidak merugi. Kita bisa lakukan subsidi selama tiga bulan di awal,” tutur Menhub.
Masih di sektor penerbangan, Menhub juga akan mengupayakan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan (direct flight) haji dan umroh dari Aceh.
“Kita upayakan frekuensinya terus bertambah dari yang tadinya satu kali seminggu, nantinya bisa dua atau tiga kali dalam seminggu,” kata Menhub.
Dalam kunjungannya ke Banda Aceh, Menhub mengunjungi langsung pelabuhan penyeberangan tersebut bersama dengan Gubernur Aceh.
Baca juga: Menhub Budi Karya Tinjau Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api di Solo, Target April 2024 Selesai
Menhub sempat masuk ke kapal penumpang KMP BRR yang baru bersandar dari Sabang dan menyapa para penumpang yang turun.
Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue menjadi satu-satunya sarana angkutan laut yang melayani penumpang dan barang dari Banda Aceh ke Sabang.
Menhub berharap, keterlibatan pemerintah daerah untuk mendukung kelancaran pembangunan sektor transportasi di daerah.

Mulai dari tahap perencanaan dan pembangunan hingga ke tahap operasional.
Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenhub terhadap konektivitas di Aceh.
Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Menhub Dorong Pelaku Industri Maritim Berperan Aktif
Doi antaranya yaitu pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda yang sempat ditutup pada saat pandemi covid-19, serta dibukanya beberapa rute penerbangan perintis.
"Kami masih mengharapkan adanya penerbangan perintis tambahan, seperti dari Banda Aceh ke Kabupaten Aceh Singkil serta lokasi lain yang jarak tempuh daratnya lebih dari 10 jam," ungkapnya.
Usai dari Banda Aceh, Menhub bertolak ke Lhokseumawe untuk meninjau Pelabuhan Pupuk Iskandar Muda.
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan untuk melayani barang/logistik dari sejumlah perusahaan di bidang perpupukan, petrokimia dan kimia lainnya.
Selain itu, di Lhokseumawe Menhub juga meninjau Bandara Malikussaleh.
Pada tahun 2023, total alokasi anggaran pembangunan dan pengembangan sektor transportasi di Provinsi Aceh sebesar Rp 458,8 Miliar.
Jumlah ini mengalami peningkatan 16,34 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 394,36 Miliar.
Adapun anggaran tersebut dialokasikan untuk beberapa program diantaranya rehabilitasi pelabuhan penyeberangan, terminal tipe A, pembangunan jalur KA, runway Bandara, fasilitas keselamatan jalan, rambu suar, subsidi perintis (darat, laut, udara, kereta api) dan penyelenggaraan pendidikan vokasional di sektor transportasi.
Baca juga: Kunjungi IKN, Menhub Tinjau Lokasi Bakal Dermaga dan Bandara VVIP
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita Kementerian Perhubungan, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.