TRIBUNTRAVEL.COM - Dunia penerbangan baru-baru ini dihebohkan dengan tragedi yang menimpa pesawat Yeti Airlines YT691.
Setidaknya puluhan orang dilaporkan tewas, akibat kecelakaan mau pesawat Yeti Airlines yang terjadi di Pokhara, Nepal pada Minggu (15/1/2023).

Berita kecelakaan Yeti Airlines begitu menghebohkan dunia penerbangan karena dianggap sebagai kecelakaan pesawat paling buruk dalam 30 tahun terakhir.
Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran pesawat Yeti Airlines sendiri yang jatuh ke dalam jurang ketika hendak mendarat.
Baca juga: Kaleidoskop 2022, Kecelakaan Pesawat Mengerikan: Jatuh di Selat Madura hingga Danau Victoria
Sejak berita tentang kecelakaan Yeti Airlines, kini mulai beredar banyak laporan terkait detai-detail insiden tersebut.
Maka untuk mengetahui kebenarannya berikut rangkuman kronologi tragedi Yeti Airlines yang dikutip dari laman Simple Flying, Kamis (19/1/2023).
TONTON JUGA:
Sebagaimana diketahui, penerbangan pesawat Yeti Airlines dimulai dari Bandara Internasional Kathmandu pukul 10.33 waktu setempat.
Saat itu pesawat hendak mengudara menuju ke Bandara Internasional Pokhara.
Namun naasnya, pukul 11.00 waktu setempat pesawat Yeti Airlines justru menabrak Ngarai Seti yang hanya berjarak dari satu kilometer dari bandara.
Kecelakaan maut tersebut akhirnya mengabarkan bahwa seluruh penumpangnya diyakni telah tewas dalam kejadian.
Total hingga berita ini ditulis, sudah ditemukan 68 mayat yang kehliangan nyawa pada tragedi kecelakaan pesawat Yeti Airlines itu.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, Pilot Disebut Hindari Tabrak Permukiman Warga
Polisi setempat mengkonfirmasi bahwa mereka tidak berharap menemukan korban selamat, namun lebih fokus bergerak untuk menemukan penyebab kecelakaan.
Kotak hitam pesawat (black box) telah ditemukan dan mungkin menyimpan petunjuk tentang apa yang terjadi.
Namun sayangnya, hingga saat ini penyebab kecelakaan itu masih belum diketahui.
Sebab saat peristisa itu terjadi, jarak pandang udara masih cukup jelas dan hanya angin sepoi-sepoi, sebagaimana diketakan oleh juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal yang kemungkinan mengesampingkan kondisi cuaca buruk.
"Cuaca cerah, menurut informasi awal, penyebab jatuhnya pesawat adalah masalah teknis," jelas juru bicara itu.

Baca juga: Aksi Heroik Pramugari Padamkan Kebakaran di Pesawat, Diduga Api Berasal dari Powerbank Meledak
Muncul Video Viral
Setelah insiden kecelakaan berlalu beberapa hari, media sosial kembali dihebohkan dengan Yeti Airlines.
Pasalnya muncul video yang diunggah ke media sosial tak lama setelah kecelakaan.
Video yang viral di medsos tersebut menunjukkan hidung pesawat terlihat lebih tinggi dari biasanya sebelum membelok ke kiri, yang mengarah ke spekulasi adanya kios.
Selain itu ada juga video lain muncul dari salah satu penumpang di pesawat yang diduga melakukan streaming langsung saat kecelakaan.
Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa pilot tidak melaporkan sesuatu yang tidak biasa saat pesawat sedang mendekati bandara.
Sebab diketahui sebelumnya, kedua pilot yang terbang di pesawat Yeti Airlines sudah memiliki pengalaman tingkat tinggi.
Di mana ada kapten senior Kamal KC yang bertanggung jawab atas penerbangan, dan co-pilot, Anju Khatiwada, diyakini berada di ambang kualifikasi sebagai kapten sendiri.
Baca juga: Viral Pesawat Lepas Landas dan Tinggalkan 55 Penumpangnya, Bikin Heboh Media Sosial
Kecelakaan Udara Paling Mematikan
Sebagai informasi, pesawat yang mengoperasikan penerbangan tersebut adalah ATR 72-500 dengan nomer registrasi 9N-ANC yang dikirim ke Yeti Airlines pada April 2019.
Pesawat berusia 15 tahun itu sebelumnya terbang untuk Nok Air Thailand dan maskapai India Kingfisher Airlines yang sekarang sudah tidak beroperasi.
Sebanyak 68 penumpang dilaporkan dengan empat awak berada di dalam penerbangan Yeti Airlines saat itu.
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, penumpang terdiri dari 62 orang dewasa, tiga anak, dan tiga bayi.
Diketahui 53 penumpang dan keempat awaknya berasal dari Nepal.
Kemudian lima orang sisanya berasal dariIndia, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu penumpang dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.
Dengan hilangnya 72 nyawa, YT691 adalah bencana udara paling mematikan di Nepal dalam lebih dari 30 tahun.
Di mana sebelumnya terdapat juga penerbangan PIA PK268 yang jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Kathmandu pada September 1992, menewaskan 167 penumpang dan awak di dalamnya.
Baca juga: Momen Menegangkan Penumpang Pesawat Hampir Tersedot Keluar Gara-gara Pintu Terbuka
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal insiden penerbangan di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.