Breaking News:

Antisipasi Peningkatan Wisatawan, Pemerintah Terus Tingkatkan Infrastruktur Transportasi di Bali

Pemerintah tingkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan pasca pandemi.

Dok. BUMN
Pemerintah secara konsisten terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali, guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi Covid-19. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah secara konsisten terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali.

Sebagaimana diketahui, Bali merupakan salah satu destinasi unggulan yang terkenal di kalangan wisatawan.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Pemerintah secara konsisten terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali, guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi Covid-19.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Pemerintah secara konsisten terus meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di Provinsi Bali, guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi Covid-19. (Instagram/ @baliairport)

Oleh karena itu, peningkatan infrastruktur transportasi di Bali perlu dilakukan.

Tujuannya untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pasca pandemi Covid-19.

Baca juga: Kemenhub Catat 3,9 Juta Orang Naik Angkutan Umum saat Libur Nataru, Kereta Api Jadi Favorit

Hal tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembangkan destinasi pariwisata.

Melansir rilis Kemenhub, Kamis (19/1/2023), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembangunan transportasi terus dilakukan baik di sektor darat, laut dan udara.

Di sektor laut, Kementerian Perhubungan telah membangun tiga pelabuhan yang menghubungkan kawasan segitiga emas.

Di antaranya Pelabuhan Sanur di Sanur, Pelabuhan Penyeberangan Sampalan di Nusa Penida dan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan.

Sementara di sektor udara, Bandara Ngurah Rai masih mungkin untuk dikembangkan secara signifikan.

Terlebih pada tahun 2022, Bandara Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan peninjauan di Pelabuhan Sanur, Bali.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berada di Pelabuhan Sanur, Bali. (Dok. Kemenhub)
2 dari 4 halaman

Pertumbuhan penumpang pesawat udara di Bandara Ngurah Rai baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 sebesar 12,5 juta penumpang.

Jumlah ini meningkat signifikan sebesar 231 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 3,7 juta penumpang.

“Melihat tren pergerakan penumpang dan pesawat yang kian meningkat, Bandara Ngurah Rai akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 35 juta penumpang/tahun, atau mencapai 3 kali lipat dari kapasitas saat ini," kata Budi Karya Sumadi, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Jumlah Penumpang Pesawat Naik saat Libur Nataru, Menhub: Kebangkitan Penerbangan Indonesia

"Dengan adanya rencana maskapai Emirates yang akan mengoperasikan pesawat Wide Body Airbus A380 pada pertengahan 2023 nanti, perlu dilakukan peningkatan kapasitas seperti perpanjangan runway, pengembangan terminal maupun apron agar pelayanan yang diberikan semakin baik,” imbuhnya.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menyatakan bahwa Kemenhub terus berkomtimen untuk meningkatkan konektivitas di Provinsi Bali dengan menghubungkan daerah sekitarnya seperti Lombok dan Banyuwangi.

Hal itu dilakukan guna mendukung sektor pariwisata yang menjadi sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bali dan sekitarnya.

“Dengan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi secara menyeluruh di Provinsi Bali dan sekitarnya, diharapkan dapat menggeliatkan destinasi wisata yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Bali dan juga destinasi wisata di daerah sekitar seperti Lombok, Banyuwangi dan lain sebagainya,” ujar Adita.

Dengan pengembangan wilayah secara lebih menyeluruh di semua moda, dampak yang ditimbulkan akan lebih besar bagi kemajuan pariwisata, dibandingkan melakukan pembangunan bandara baru.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau progress pembangunan Pelabuhan Sanur di Bali, Jumat (7/10/2022)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau progress pembangunan Pelabuhan Sanur di Bali, Jumat (7/10/2022) (Dok. Kemenhub)

Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Menhub Dorong Pelaku Industri Maritim Berperan Aktif

Pastikan Kesiapan Operasional LRT Jabodebek dan KCJB, Kemenhub Gandeng Dua Perusahaan Asal Inggris

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kesiapan operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

3 dari 4 halaman

Hal itu diwujudkan dengan kerja sama antar Kemenhub dengan dua perusahaan konsultan asal Inggris.

Melansir rilis resmi Kemenhub, kedua perusahaan asal Inggris yang bekerja sama dengan Kemenhub yakni The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia.

Kerja sama tersebut tertuang dalam komitmen kerja sama (cooperation of commitment/COC) yang telah ditandatangani pada Senin (16/1/2023).

Penandatanganan COC disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.




Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Pastikan Kesiapan Operasional LRT Jabodebek dan KCJB, Kemenhub Gandeng Dua Perusahaan Asal Inggris, https://travel.tribunnews.com/2023/01/17/pastikan-kesiapan-operasional-lrt-jabodebek-dan-kcjb-kemenhub-gandeng-dua-perusahaan-asal-inggris.
Penulis: Muhammad Yurokha May
Editor: Nurul Intaniar
Cooperation of Commitment (COC) antara Kemenhub dengan PT Mott Macdonald Indonesia dan The Crossrail International, yang telah ditandatangani pada Senin (16/1/2023) dan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins. (Dok. Kemenhub)

“Kedua proyek ini sedang menuju tahap akhir konstruksi, dan diharapkan kerja sama ini akan memastikan operasional kedua moda transportasi tersebut dapat dilakukan pada tahun ini dengan tingkat keselamatan yang baik,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki pengalaman baik dalam membangun infrastruktur perkeretaapian dengan berbagai teknologi dan inovasinya.

Baca juga: Jelang Kunjungan Jokowi dan Xi Jinping, Menhub Tinjau Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

“Pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki dapat kita manfaatkan untuk melakukan transfer knowledge dan alih teknologi di bidang perkeretaapian,” tutur Budi Karya Sumadi.

Kedua proyek, baik LRT Jabodebek maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sama-sama menggunakan teknologi yang tinggi.

LRT Jabodebek dikembangkan dengan Communication-Based Train Control (CBTC) dan sistem Grade of Automation (GoA) level 3.

Rangkaian LRT Jabodebek.
Rangkaian LRT Jabodebek. (Dok. KAI)

Teknologi canggih tersebut memungkinkan LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis.

4 dari 4 halaman

Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan teknologi GSM-R yang merupakan pertama kalinya digunakan di Indonesia.

Kerja sama antara Indonesia dan Inggris khususnya di sektor transportasi sudah terjalin dengan baik.

Satu di antaranya yaitu pengembangan proyek MRT Jakarta melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dilakukan pada 2022 lalu.

“Dengan adanya kerja sama konsultasi pra-operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara,” pungkas Budi Karya Sumadi.

Baca juga: Menhub Tinjau Pulau Terluar Indonesia, Berpesan Agara Pelabuhan dan Bandara Terus Dikembangan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait Kementerian Perhubungan, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BaliBudi Karya SumadiJokowi Silfester Matutina Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved