TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun Baru Imlek biasanya identik dengan tradisi.
Tradisi Imlek yang sering ditunggu anak-anak adalah angpao.
Baca juga: Tak Ingin Alami Kesialan? Jangan Pernah Langgar 6 Pantangan Ini saat Imlek

Baca juga: Resep Kue Mangkok yang Lembut dan Manis untuk Disajikan saat Imlek 2023
Angpao biasanya diberikan kepada teman atau saudara terdekat ketika merayakan Tahun Baru Imlek.
Isi dari angpao berupa uang yang melambangkan harapan baik serta sebuah keburuntungan untuk tahun baru yang akan datang.
Baca juga: 7 Fakta Unik Tradisi Tahun Baru Imlek di Thailand, dari Mitos hingga Pertunjukan Tari Naga
Baca juga: Dipercaya Bawa Keberuntungan, Cobain 7 Makanan Ini saat Tahun Baru Imlek
Dalam budaya China, warna merah pada angpao melambangkan keburuntungan dan kemakmuran.
Lantas apa fakta menarik tentang angpao yang perlu diketahui?
Simak delapan fakta tentang angpao yang perlu diketahui jelang Imlek 2023, mengutip dari artsandculture.google.com, berikut ini.
1. Tradisi pemberian angpao berasal dari Legenda Kuno
Kebiasaan memberi amplop merah atau angpao berasal dari beberapa kisah legenda pada perayaan Imlek.
Menurut legenda, iblis yang dikenal sebagai 'Sui' meneror anak-anak saat mereka tidur pada Malam Tahun Baru.
Pada saat itu orang tua berusaha membuat anak-anak terjaga sepanjang malam untuk melindungi mereka.
Namun di ketika perayaan Tahun Baru, seorang anak diberi delapan koin untuk dimainkan agar tetap terjaga.
Namun ia sulit membuat matanya terjaga akhirnya tertidur dengan koin di bantalnya.
Hingga Sui muncul, tetapi saat menyentuh anak itu, koin menghasilkan cahaya kuat yang mengusir iblis itu.
Delapan koin yang menjaga anak itu melambangkan Delapan Dewa yang menyamar.
Oleh karenanya pada hari ini angpao, simbol dari koin, kadang-kadang dikenal sebagai qian yasui, atau "menekan uang Sui".
Baca juga: Jangan Pernah Jadikan 8 Barang Ini Hadiah Tahun Baru Imlek, dari Sepatu hingga Jam

2. Jumlah uang yang diberikan berbeda
Meskipun berdasarkan tradisi angpao hanya diberikan kepada anak-anak.
Sejatinya angpao juga dapat diberikan kepada teman, keluarga, kolega, dan banyak kerabat lainnya.
Namun jumlah uang yang diberikan harus dibedakan.
Misalnya, orang tua dan kakek nenek mendapat paling banyak.
Selain kerabat, karyawan dan bahkan kenalan biasa dapat mengharapkan pemberian angpao.
3. Uang pada angpao hanya uang kertas baru
Ada aturan kebiasaan lama dalam memasukan uang dalam angpao.
Yaitu hanya uang kertas yang bersih dan segar yang boleh dimasukkan ke dalam angpao.
Menjelang Tahun Baru, biasanya terjadi antrean panjang di bank.
Lantaran beberapa orang mencoba menukar uang lama dan kusutnya.
4. Angpao digital
Di abad ke-21 ini, banyak orang memilih bertukar angpao digital daripada amplop kertas tradisional.
Hal ini karena pengiriman virtual uang tunai yang jelas.
Uang dapat ditransfer langsung ke ponsel teman dan keluarga.
Pengguna uang digital bahkan dapat mengirim angpao digital ke selebritas favoritnya.
5. Jumlah uang yang diberikan tidak pernah disertakan angka empat
Jumlah yang diberikan dalam angpao tidak pernah menyertakan angka empat.
Tidak ada angka empat berarti tidak ada jumlah 4, 40, atau 400.
Karena pengucapan 'empat' dalam bahasa China terdengar seperti kata kematian.
Namun, jika jumlahnya menjadi angka '8' akan membawa keberuntungan dan kemakmuran.

6. Aturan menerima angpao
Ada aturan dalam menerima angpao dengan benar.
Secara tradisi, anak-anak akan berlutut untuk menerima angpao mereka dari anggota keluarga yang lebih tua.
Tradisi ini masih dilakukan di beberapa daerah di China.
Angpao juga selalu diberikan dan diterima dengan kedua tangan serta tidak boleh dibuka di hadapan pemberi hadiah.
7. Angpao selalu berwarna merah
Arti pemberian angpao berwarna merah sering dikaitkan dengan tradisi perayaan Imlek.
Tetapi sebenarnya adalah cara berbagi keberuntungan dan berkah.
Warna merah juga melambangkan seperti kelahiran dan pernikahan.
Karena jika amplop berwarna putih, dipercaya hanya dipertukarkan di pemakaman.
8. Tradisi pemberian angpao melintasi batas budaya dan agama
Tradsi memberikan angpao saat ini telah dipraktikkan ketika hari raya Idul Fitri bagi umat Islam di Asia Tenggara.
Selain menjadi tradisi di dataran Tiongkok dan Asia Tenggara, pemberian angpao juga telah menyebar ke seluruh dunia.
Seperti pada perayaan besar-besaran di London dan New York.
Pengertian angpao sendiri memiliki arti bungkusan merah.
Pada buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1 karya Christine dan kawan-kawan, terbitan St Dominic Publishing tahun 2015 disebutkan bahwa warna merah di China juga identik dengan api.
Melambangkan kemeriahan dan kehangatan. Maka tak heran warna merah mendominasi ornamen Imlek.
Secara Etimologi
Istilah angpao dalam kamus berbahasa Mandarin didefinisikan sebagai "uang yang dibungkus dalam kemasan merah sebagai hadiah; bonus bayaran; uang bonus yang diberikan kepada pembeli oleh penjual karena telah membeli produknya; sogokan".
Hong memiliki arti marga Hong; merah, populer, revolusioner, bonus".
Bao memiliki arti "menutupi, membungkus, memegang, memasukkan, mengurusi, kontrak, kemasan, pembungkus, kontainer, tas, menerima, bungkusan".
Kegunaan dan Kebiasaan
Dilansir dari wikipedia bahwa Angpao umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti tahun baru Imlek, memberi bonus kepada pemain barongsai, beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya.
Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan.
Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.
Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif.
Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.
Sejarah
Pada masa Dinasti Qin di China, orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah.
Uang itu disebut yāsuì qián (壓祟錢) yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian.
Yāsuì qián kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa China menemukan metode printing.
Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), aksara sui yang digunakan bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".
Istilah Angpau di Beberapa Negara :
1. Vietnam
Masyarakat Vietnam menyebut angpau sebagai lì xì (mirip dengan dialek Kantonis) atau dalam beberapa kasus sebagai phong bao mừng tuổi (amplop tahun baru).
2. Thailand
Masyarakat Thailand menyebut ang pow (menyerupai dialek Teochew) atau tae ea oleh warga China-Thailand. Myanmar (Burma) menyebutnya an-pao (bahasa Myanmar: ') dan di Kamboja sebagai ang pao.
3. Filipina
Warga China di Filipina saling menukar ang pao pada saat perayaan tahun baru Imlek. Bagi masyarakat Filipina yang bukan China, ang paw (atau ampaw) secara umum dianggap melambangkan tahun baru Imlek. Beberapa penduduk pribumi telah mengadopsi kebudayaan tersebut untuk ulang tahun, terutama memberi aguinaldo pada saat perayaan Natal.
4. Korea Selatan
Masyarakat Korea Selatan menggunakan amplop putih yang disebut "sae bae don".
5. Jepang
Di Jepang, pemberian uang yang disebut otoshidama diberikan kepada anak-anak oleh seluruh kerabatnya pada saat perayaan tahun baru Jepang. Namun, amplop yang digunakan berwarna putih dan ditulisi nama orang yang menerima.
Praktik yang mirip, Shūgi-bukuro, digunakan dalam pesta pernikahan, tetapi amplopnya dilipat bukan dilem serta dihiasi oleh pita.
6. Malaysia
Angpau di Malaysia disebut berdasarkan bahasa Kantonis, yaitu àng pao. Tradisi ini kurang populer di wilayah Semenanjung Malaysia, tetapi sangat populer di Sabah.
Warga Tionghoa di Sabah memberi ang pao kepada cucu, rekan karib, murid, dan tetangga mereka, atau digunakan untuk mengemas dana yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak dana di klenteng.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 8 Fakta Angpao yang Perlu Diketahui, Sejarah Hingga Filosofi Angpao di Beberapa Negara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.