TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun Baru dirayakan hampir di seluruh penjuru dunia.
Sebagaimana diketahui, hampir seluruh negara di dunia merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

Pemilihan tanggal 1 Januari sebagai perayaan Tahun Baru didasarkan pada kalender Gregorian.
Kalender Gregorian adalah kalender yang paling populer di dunia, digunakan oleh 168 negara.
Baca juga: 3 Kota Paling Favorit yang Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru, Bali Urutan ke Berapa?
Tak heran jika banyak negara di dunia merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.
Namun, ternyata ada sejumlah negara yang tak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari, lho.
Mana saja? Yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari laman Pulse.ng, Minggu (8/1/2023), berikut ini.
1. Afghanistan dan Iran

Afghanistan dan Iran adalah dua negara yang belum menganut kalender Gregorian, mereka menggunakan kalender Solar Hijri.
Hari pertama kalender yang digunakan Iran dan Afghanistan jatuh pada bulan Maret.
Tepatnya pada hari pertama musim semi, sekira tanggal 21 Maret.
Oleh karena itu, Afghanistan dan Iran tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.
2. Etiopia
Perayaan Tahun Baru di Ethiopia lebih dikenal dengan sebutan Kudus Yohannes.
Tahun Baru Ethiopia jatuh pada tanggal 11 September jika didasarkan pada kalender Gregorian.
Pengecualian terjadi pada satu tahun sebelum tahun kabisat.
Pada momen itu, Tahun Baru di Etiopia jatuh pada tanggal 12 September.
Baca juga: Kenapa Selalu Ada Angpao Merah saat Tahun Baru Imlek?
3. Nepal
Nepal menggunakan kalender yang mereka sebut dengan Bikram Sambat.
Perayaan Tahun Baru menurut penanggalan ini biasanya jatuh pada tanggal 14 April.
Jadi, tidak ada perayaan apapun di Nepal pada 1 Januari.
4. China
China juga tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.
Negara ini merayakan Tahun Baru ketika bulan baru terbit, yakni antara 21 Januari hingga 20 Februari.
Tahun Baru di China terkenal dengan sebutan Imlek, yang mungkin sudah sangat familiar.

Sejumlah Negara di Dunia yang Tak Merayakan Halloween, Ada Rusia hingga Brasil
Selain nggak menyambut Tahun Baru tanggal 1 Januari, ternyata ada juga negara yang tidak merayakan Halloween.
Sejumlah negara tercatat tidak merayakan Halloween, tapi menjalanan sejumlah tradisi pada waktu yang bersamaan.
Lantas, negara mana saja yang tidak merayakan Halloween.
Melansir Newsweek, berikut sejumlah negara yang tidak merayakan Halloween.
Baca juga: 11 Larangan saat Tahun Baru Imlek, Tidak Boleh Menangis dan Tidur Siang?
1. China
Halloween ternyata tidak dirayakan atau diakui secara luas di daratan China.
Sebagai gantinya, China merayakan Hungry Ghost Festival atau Festival Zhong Yuan pada hari ke-15 bulan ketujuh kalender lunar, biasanya sekitar tanggal 15 Agustus.
Perayaan ini adalah hari untuk menyembah leluhur yang sudah meninggal, biasanya masyarakat membakar uang kertas untuk menghormati mereka yang telah tiada.
Penduduk China percaya bahwa pada hari Festival Zhong Yuan, leluhur benar-benar mengunjungi mereka.
2. Brasil
Penduduk Brasil juga tak merayakan Halloween, namun Dia das Bruxas atau Hari Penyihir.
Sama seperti Halloween, Hari Penyihir juga jatuh pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.
Perayaan tersebut bertujuan untuk memberi penghormatan kepada Saci-Perer, seorang tokoh mitologi dalam cerita rakyat Brasil.
Agenda ini muncul sebagai alternatif untuk merayakan Halloween dengan tujuan membuat orang Brasil sadar akan keragaman budaya yang kaya dari cerita rakyat kuno mereka sendiri.

Baca juga: Fakta Unik Tradisi Tahun Baru di Jepang, dari Kue Beras Cermin hingga Minum Sake Berbumbu Spesial
3. Rusia
Halloween di Rusia adalah topik yang diperdebatkan.
Generasi mudah mendukung perayaan Halloween, sementara generasi yang lebih tua termasuk pemerintah Rusia dan Gereja Ortodoks masih meremehkan perayaan.
Halloween sangat tidak disukai oleh beberapa orang di Rusia.
Bahkan pada 2019, anggota parlemen Vitaly Milonov mengaitkan perayaan itu sebagai "kegiatan organisasi okultisme yang berbahaya," dan mengatakan bahwa Halloween melanggar hukum Rusia.
4. Australia
Terlepas dari sejarah panjang budaya dan hubungan antara Inggris dan Australia, serta Amerika, Halloween hampir tidak diakui di Australia.
Tidak ada penjelasan langsung, tetapi sebagian besar diyakini bahwa festival secara tradisional merayakan akhir musim panas dan awal musim dingin, sementara musim Australia terbalik
Alasan lain termasuk penolakan era Victoria terhadap Halloween dan penghinaan Australia terhadap dominasi budaya Amerika.
5. Mongolia
Mongolia melihat peningkatan jumlah orang yang merayakan Halloween dalam beberapa tahun terakhir berkat sejumlah pengaruh budaya asing.
Namun, pada 2018 pemerintah Mongolia melarang perayaan Halloween di sekolah-sekolah.
Larangan itu diulangi pada tahun 2019, ketika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Olahraga mengklaim bahwa laju modernisasi yang cepat di negara itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa budaya nomaden dan Buddhis tertinggal.
Baca juga: 5 Tradisi Tahun Baru Unik di Filipina, dari Pakai Baju Polkadot hingga Buat Suara Keras
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.