Breaking News:

Vakum Sejak 2014, Yuk Intip Potret Kereta Wisata Mak Itam yang Akan Kembali Beroperasi

PT KAI kembali mengoperasikan perjalanan Kereta Api Wisata Mak Itam di Sawahlunto setelah sebelumnya berhenti beroperasi sejak tahun 2014.

Dok. PT KAI
Kereta Api (KA) Wisata Mak Itam di Sawahlunto, Sumatera Barat kembali dioperasikan setelah sebelumnya berhenti sejak tahun 2014. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah sebelumnya berhenti sejak tahun 2014, Kereta Api (KA) Wisata Mak Itam di Sawahlunto kembali dioperasikan.

KA Wisata Mak Itam beroperasi di jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban, Sumatera Barat.

Kereta Api (KA) Wisata Mak Itam di Sawahlunto, Sumatera Barat kembali dioperasikan setelah sebelumnya berhenti sejak tahun 2014.
Kereta Api (KA) Wisata Mak Itam di Sawahlunto, Sumatera Barat kembali dioperasikan setelah sebelumnya berhenti sejak tahun 2014. (Dok. PT KAI)

Pengoperasian KA Wisata Mak Itam merupakan upaya untuk meningkatkan pariwisata di Sumatera Barat khususnya di wilayah Sawahlunto.

Masyarakat kini dapat berwisata dengan kereta api di kawasan yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia Baru UNESCO yaitu Situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

Baca juga: Beraktivitas di Sekitar Rel Kereta Api Bisa Dipidana, Dihukum Penjara sampai Denda Rp 15 Juta

Melansir laman kai.id, Rabu (21/12/2022), nama resmi pada Stasiun Sawahlunto berubah menjadi Stasiun Sawahlunto Biofarma.

Sementara Stasiun Muarokalaban menjadi Stasiun Muarokalaban Pupuk Indonesia.

Sedangkan KA Wisatanya sendiri memiliki nama KA Wisata Mak Itam SIG.

Dalam rangka mereaktivasi jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban sepanjang 4 km ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan sejumlah perbaikan.

Mulai dari jalan rel, 2 unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun hingga dipo.

Selain perbaikan prasarana, KAI juga menghidupkan lokomotif uap bersejarah yakni Lokomotif Uap E1060 atau Mak Itam yang dahulu beroperasi di jalur ini untuk melayani angkutan batu bara.

Baca juga: Inilah Sleko, Tempat Berlindung Petugas Terowongan saat Kereta Api Melintas

2 dari 3 halaman

Selama proses perbaikan jalur tersebut, KAI menemui beberapa tantangan yang berhasil diatasi.

Kendala seperti keterbatasan material untuk perbaikan, jalur kereta api yang digunakan warga untuk beraktivitas dan lainnya.

Tantangan juga dihadapi dalam upaya perbaikan Lokomotif Mak Itam yang telah berusia 57 tahun.

KA Wisata Mak Itam beroperasi di jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban, Sumatera Barat.
KA Wisata Mak Itam beroperasi di jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban, Sumatera Barat. (Dok. PT KAI)

KAI harus mendatangkan Tim Ahli Perbaikan Lokomotif Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa untuk dapat menangani kerusakan pada lokomotif bersejarah tersebut.

Melalui kordinasi dan komunikasi yang baik, KAI berhasil menyelasikan perbaikan ini lebih awal dari target semula di Januari 2023.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengucapkan apresiasinya kepada Menteri BUMN Erick Thohir serta Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Sumatera Barat khususnya kewilayahan Sawahlunto, BUMN-BUMN yang terlibat, dan masyarakat Sawahlunto dan sekitarnya.

Atas kolaborasi yang terbangun dengan baik tersebut, harapan warga Sawahlunto untuk menggunakan kereta api bisa tercapai.

Baca juga: Asyik! Kereta Panoramic Pertama di Indonesia Segera Hadir

”Pengoperasian KA Wisata Mak Itam dan Jalur Kereta Api Sawahlunto-Muarokalaban ini merupakan ikhtiar dan bentuk konkret dukungan yang diberikan BUMN dalam rangka pemulihan ekonomi di wilayah Sumatera Barat melalui pengembangan sektor pariwisata dengan memanfaatkan dan melakukan optimalisasi aset BUMN yang ada di Sumatera Barat sebagai katalis aktivitas perekonomian lokal, sesuai Visi Kementerian BUMN,” kata Didiek.

Pengoperasian jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban merupakan buah dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama 4 BUMN yakni KAI, Pupuk Indonesia, Biofarma, dan SIG yang dilakukan di Jakarta pada 23 Juni 2022.

Sebelum acara peresmian ini, telah dilakukan terlebih dahulu Kick Off Perbaikan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian jalur kereta api Sawahlunto - Muaro Kalaban di Stasiun Sawahlunto pada 1 Juli 2022.

Mak Itam merupakan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 buatan Jerman tahun 1965.
Mak Itam merupakan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 buatan Jerman tahun 1965. (Dok. PT KAI)

Baca juga: Potret Kereta Api Hype Trip, Punya Interior Unik Serta Dilengkapi Wifi hingga Kuliner Khas Milenial

3 dari 3 halaman

Jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban pertama kali dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894.

Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatera Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto.

Namun, akhir tahun 2000 produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti.

Jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam pada tahun 2009 dan berhenti total pada tahun 2014.

Mak Itam kemudian dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto.

Mak Itam sendiri merupakan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 buatan Jerman tahun 1965.

KA Wisata Mak Itam SIG nantinya akan dioperasikan secara reguler dan dapat dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat khususnya Kota Sawahlunto.

KAI beserta seluruh stakeholder yang terlibat akan terus berkoordinasi untuk memberikan pelayanan terbaik pada layanan kereta api di jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban.

Baca juga: Kenalan dengan Kereta Inspeksi, KA Khusus untuk Memastikan Perjalanan Kereta Api

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait kereta api, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Sumatera BaratMuaro KalabanSawahluntokereta apikereta wisata Sate Lokan Lompong Sagu
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved