TRIBUNTRAVEL.COM - Pesona keindahan Maldives tak akan pernah terasa membosankan.
Berkunjung ke Maldives, traveler dapat menyaksikan hamparan laut berwarna biru kehijauan yang begitu luas.

Maldives merupakan negara kepulauan yang terletak di Asia selatan.
Penulis dan traveler bernama Teresa Levonian Cole merasakan pengalaman liburan di Maldives.
Baca juga: Pesona Keindahan 7 Pantai di Pangandaran, Simak Lokasi dan Harga Tiket Masuknya
Setelah Teresa Levonian Cole datang ke Maldives, dia begitu terpesona dan mengungkapkan jika merasa bosan berada di Maldives, maka kamu bosan dengan hidup.
Dilansir TribunTravel dari situs Daily Mail, Sabtu (03/12/2022), Teresa Levonian Cole merasakan berbagai aktivitas liburan seru selama di Maldives.
Tonton juga:
Teresa Levonian Cole sempat berenang di pantai, menyaksikan terumbu karang yang dipenuhi ikan.
Terdapat ikan berjenis sweetlips oriental, dengan corak warna hitam, putih, dan kuning yang indah.

Ada juga ikan badut, anemon, ikan boxfish berwarna kuning cerah menghiasi keindahan alam bawah laut.
Untuk penginapannya, Teresa Levonian Cole memilih Anantara Kihavah, sebuah resor di Atol Baa, sekitar 35 menit dengan pesawat amfibi dari Male.
Anantara Kihavah ini memiliki 80 vila yang tersebar di pantai maupun di atas air.
Vila Anantara Kihavah menyediakan tempat tinggal dengan dua kamar tidur yang ideal untuk keluarga.
Anantara Kihavah menawarkan berbagai fasilitas buat traveler.
Anantara Kihavah punya tempat observatorium atau lokasi untuk melihat benda langit.

Selain itu, Anantara Kihavah memiliki ruang bawah tanah yang berada di bawah air.
Anantara Kihavah menawarkan hidangan makan siang berupa sushi kepada Teresa Levonian Cole.
Hidangan sushi disantap oleh Teresa Levonian Cole di sebuah bangunan dengan pemandangan laut lepas.
Sembari menikmati hidangan sushi, Teresa Levonian Cole menikmati suasana angin Maldives yang sepoi-sepoi.
Suatu pagi, Teresa Levonian Cole naik speedboat ke Pulau Kudarikilu untuk mencari penyu sisik.
Kemudian Teresa Levonian Cole menemukan tiga penyu sisik.
Penyu sisik sangat pemalu di darat, tapi begitu lincah di air.
Ketika senja tiba, saatnya menikmati matahari terbenam yang romantis.
Teresa Levonian Cole juga mencoba memancing di Maldives.
Saat merasakan tarikan, menunggu beberapa detik, tarik tali dengan tajam, kerahkan kepalan tangan, secepat mungkin.
Semua ada waktu dan teknik tepat dalam memancing, jika terlalu cepat maka ikan kabur.
Apabila menarik pancing terlalu lambat makan ikan akan memakan umpanmu lalu kabur.
Baca juga: LeBron James Boyong Istri & Anak Liburan, Nginap di Resor Mewah Maldives
Setelah lama memancing, Teresa Levonian Cole menangkap sesuatu yang berat, yaitu ikan kakap dan hiu yang terperangkap.
Hiu merupakan makhluk yang dilindungi, maka kemudian dikembalikan kembali.
Lalu pada keesokan harinya, ikan kakap menjadi menu makan siang.
Beberapa pengunjung lebih suka menghabiskan hari bermalas-malasan di pasir putih Maldives.
Sekadar bersantai di tepi pantai saja sudah menyenangkan, lho.
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Maluku, Intip Keindahan Pantai Ora yang Disebut-sebut Mirip Maldives
Maldives Bakal Punya Kota Terapung pada 2027 Mendatang
Bicara soal Maldives, kabarnya bakalan punya kota terapung.
Terletak di laguna air hangat dekat ibu kota, Male, kota terapung ini akan menampilkan ribuan hunian tepi laut.
Melansir The National, kota terapung Maldives akan dibangun di atas jaringan yang fleksibel dan fungsional.
Bangunan terdiri dari serangkaian struktur terapung berbentuk heksagonal, yang diperkirakan dapat dihuni hingga 20.000 orang.
Baca juga: 5 Villa Terapung di Indonesia Ini Suguhkan Suasana Mirip Maldives
Pengembangan kota terapung sendiri terinspirasi dari budaya pelayaran tradisional Maldives.
Kawasan tersebut nantinya juga akan menjadi rumah bagi hotel, restoran, butik hingga marina kelas dunia.
Proyek kota terapung Maldives telah diteliti sejak 2009 dan dijadwalkan selesai sepenuhnya pada 2027 mendatang.
Konsepnya dikembangkan oleh firma arsitektur Belanda Waterstudio, bekerja sama dengan pemerintah Maldives dan pengembang Dutch Docklands yang berbasis di Belanda.
Proyek ini diyakini sebagai kota terapung pertama di dunia yang dibangun sebagai sebuah pulau, dengan proyek serupa menguji perairan di Korea Selatan dan Belanda.
Sejumlah proyek kawasan terapung yang lebih kecil juga dapat dilihat di seluruh dunia, mulai dari Peru hingga Vietnam.
Dijuluki pembangunan perkotaan laut generasi mendatang, kota terapung Maldives dirancang dapat menahan kenaikan permukaan laut.
Bahkan, pulau ini akan mampu merespons dampak perubahan iklim.
Hal ini sangat penting mengingat 80 persen Maldives berada kurang dari satu meter di atas laut.
Diperkirakan bahwa sebagian besar kepulauan tidak akan dapat dihuni pada tahun 2100 karena naiknya permukaan laut.
Oleh karena itu, proyek kota terapung diharapkan dapat menjadi solusi jitu.
Baca juga: Daftar 10 Negara Terkecil di Dunia, dari Liechtenstein hingga Maldives
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar Maldives di sini