TRIBUNTRAVEL.COM - Piala Dunia 2022 Qatar menggunakan bola spesial, namanya Al Rihla.
Bola yang digunakan saat Piala Dunia 2022 Qatar pun dibuat dengan begitu canggih.

Adanya teknologi terbaru pada bola yang digunakan pada Piala Dunia 2022 membuat keputusan yang diambil di lapangan jauh lebih baik.
Itulah yang menjadi tujuan mengapa FIFA dan Adidas (sponsor bola resmi) menghadirkan bola berteknologi tinggi yang disebut Al Rihla.
Baca juga: Mewahnya Hotel Fairmont Doha, Akomodasi Delegasi FIFA dan Tamu VIP Piala Dunia 2022
Melansir Marca, Sabtu (3/12/2022), bola yang diberi nama Al Rihla memiliki sensor 14 gram di dalamnya.
Ini yang memungkinkan boal Al Rihla dilacak secara real time.
Tonton juga:
Bola Al Rihla juga dapat memberitahu lokasi persisnya pada saat tertentu dalam permainan.
Dengan hadirnya teknologi terbaru tersebut, memungkinkan lokasi bola seakurat mungkin saat menilai gol.

Selain itu, bola jauh lebih akurat menunjukkan offside, dan banyak penilaian permainan lainnya.
Terbukti sensor yang ada di bola resmi Piala Dunia 2022 menjadi alat yang berguna untuk ditambahkan ke Video Assistant Referee atau VAR.
Baca juga: Serba-serbi Piala Dunia 2022 Qatar: Teknologi Offside Semi Otomatis Sampai Maskot yang Unik
Namun, ternyata bola harus di-charge dulu, nih, sebelum dipakai pertandingan.
Para penggemar mulai mempertanyakan mengapa bola resmi Piala Dunia 2022 harus diisi daya listrik sebelum pertandingan.
Bola harus diisi daya listrik karena sensor di dalamnya ditenagai oleh baterai kecil yang bertahan sekira 6 jam penggunaan aktif.
Sensor pada bola resmi Piala Dunia 2022 itu berbobot 14 gram.
Sensor pada bola Al Rihla dikembangkan dan diproduksi oleh KINEXON, dan co-founder mereka Maximilian Schmidt.
Maximilian Schmidt juga mengataja jika KINEXON secara otomatis akan menginput data bola secara baru tanpa perlu campur tangan manusia lagi.
Setiap kali bola terkena benturan misalnya, sistemnya merekam dengan kecepatan 50 frame per detik.
Data dikirim secara real time dari sensor ke local positioning system (LPS).
Data real time melibatkan penyiapan antena jaringan yang dipasang di sekitar lapangan permainan.
Local positioning system (LPS) menerima dan menyimpan data untuk segera digunakan.
Baca juga: Fakta Unik Souq Waqif, Pasar Tradisional di Qatar yang Populer Dikunjungi Suporter Piala Dunia 2022
Bola Al Rihla Buatan Indonesia Dipuji FIFA
Nah, bola Al Rihla diproduksi di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, oleh PT Global Way.
Bola Al Rihla dibuat oleh PT Global Way bekerjasama dengan Adidas.
Selain itu, PT Global Way juga bekerja sama dengan PUMA, UHLsport dan Mizuno untuk memproduksi perlengkapan olahraga yang diekspor ke seluruh dunia.
Sudah ada satu juta souvenir bola telah dibuat di pabrik PT Global Way.
Menurut FIFA, Al Rihla merupakan bola tercepat dan paling akurat sejauh ini.
Larangan saat Nonton Piala Dunia 2022
Traveler bisa melihat langsung seperti apa performa bola canggih tersebut saat nonton pertandingan di Qatar.
Namun, saat nonton pertandingan di Qatar, ada sejumlah aturan, nih, yang perlu diikuti.
TribunTravel melansir dari situs NPR, berikut panduan terkait larangan buat suporter ketika menonton Piala Dunia 2022 di Qatar.
1. Meminum Alkohol
FIFA telah berhasil mempertimbangkan dan menekan Brasil untuk mengubah undang-undang federalnya agar mengizinkan penjualan alkohol di stadion sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.
"Minuman beralkohol adalah bagian dari Piala Dunia FIFA, jadi kami akan mendapatkannya," kata Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke pada tahun 2012 lalu.
"Maafkan saya jika saya terdengar agak arogan, tapi itu adalah sesuatu yang tidak akan kami negosiasikan," tambahnya.
Tetapi itu merupakan aturan yang dulu.
Kini di Qatar, penggemar tidak memiliki akses bebas membeli maupun minum alkohol di stadion.
Hanya penonton di suite mewah kelas atas di stadion yang memiliki akses mudah untuk membeli minuman beralkohol.
Di luar stadion, penggemar masih dapat minum di ruang pertemuan khusus Piala Dunia, atau di restoran, bar, dan hotel berlisensi khusus di seluruh negeri Qatar.
Secara umum, konsumsi alkohol secara publik adalah ilegal di Qatar.
Apabila ada yang melanggar akan dihukum hingga enam bulan penjara dan denda lebih dari 800 dollar USD atau setara 12,5 juta rupiah, menurut Library of Congress.
Sementara siapa pun yang menyelundupkan alkohol ke Qatar, terancam hukuman hingga tiga tahun penjara.
2. Pembatasan Pidato Publik
Pidato yang dianggap kritis terhadap pemerintah Qatar bisa memicu penangkapan.
Undang-undang itu berlaku untuk kata-kata yang diucapkan maupun di media sosial.
Sementara Piala Dunia yang lalu dapat dilihat banyak sekali kerumunan saingan saling berteriak atau bahkan menyanyikan kata-kata kotor.
Nah, konflik terbuka seperti ungkapan kata-kata kotor dapat membawa masalah yang besar ketika berada di Qatar.
Melalui video, penasehat Departemen Luar Negeri mengatakan berdebat atau menghina orang lain di depan umum juga bisa mendapat hukuman.
3. LGBT
Homoseksualitas telah masuk tindakan kriminal di Qatar, seperti dalam catatan Departemen Luar Negeri.
Pengunjung yang datang ke Qatar juga dapat menghadapi hukuman keras untuk tindakan yang tidak senonoh atapun tindakan hubungan seksual di luar nikah, seperti tertulis dalam Library of Congress.
Tuduhan berkisar dari denda atau enam bulan penjara bagi siapa pun yang didapati melakukan tindakan atau isyarat tidak bermoral di depan umum.
Bahkan bisa dijatuhi hukuman hingga tujuh tahun penjara bagi seseorang yang melakukan hubungan seks di luar nikah.
Pesta pora publik juga dapat membawa hukuman hingga tiga tahun penjara.
Jika seorang penggemar hamil pergi ke Qatar untuk Piala Dunia, mereka harus siap menunjukkan surat nikah.
Surat nikah diperlukan apabila mereka membutuhkan perawatan sebelum melahirkan di sana, kata Departemen Luar Negeri.
Baca juga: Mesut Ozil ke Qatar, Nonton Piala Dunia 2022 di Hari yang Sama saat Timnas Jerman Berlaga
4. Suporter Harus Memakai Pakaian Sopan dan Tertutup
Qatar memaksa turnamen untuk pindah dari musim panas ke November dan Desember.
Walau musim dingin, suhu di Qatar tetap lebih panas dibandingkan di Eropa.
Bagi penggemar yang merasa panas di Qatar, tetap harus memperhatikan cara berpakaian.
Pria dan wanita diharuskan berpakaian menutupi bahu, dada, perut, dan lutut.
Apabila menggunakan legging ketat, supaya ditutupi dengan kemeja atau gaun panjang.
Baca juga: 7 Kafe & Restoran Buat Nobar Piala Dunia 2022 di Jakarta
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar Piala Dunia 2022 di sini