Breaking News:

Benarkah Joe Biden dan Vladimir Putin Akan Ikut Menanam Mangroved di KTT G20 Bali?

Joe Biden dan Vladimir Putin disebut akan hadiri KTT G20 di Bali dan ikut serta dalam kegiatan menanam mangrove.

Editor: Nurul Intaniar
Flickr/ jlhervàs
Joe Biden dan Vladimir Putin disebut akan hadiri KTT G20 di Bali dan ikut serta dalam kegiatan menanam mangrove. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali akan digelar sebentar lagi.

Acara KTT G20 rencananya akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang.

Vladimir Putin dan Joe Biden
Vladimir Putin dan Joe Biden disebut akan hadiri KTT G20 di Bali dan ikut serta dalam kegiatan menanam mangrove. (Pixabay/ DimitroSevastopol)

KTT G20 tahun ini akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali dan mendatangkan petinggi dari berbagai negara di dunia.

Dan belum lama ini, Vladimir Putin dan Joe Biden dikabarkan akan menghadiri KTT G20 di Bali.

Baca juga: Mengintip Proses Produksi Bus Listrik Karya Anak Bangsa, Angkutan Penumpang KTT G20 di Bali

Menariknya lagi, keduanya juga akan turut serta dalam melakukan kegiatan penanaman mangrove.

Kegiatan menanam mangrove dijadwalkan pada Selasa (16/11/2022).

Dikonfirmasi oleh Kepala Satuan Tugas Polisi Kehutanan, Agus Santoso, ia mengaku bahwa ada sebanyak 40 kepala negara yang nantinya akan ikut turun tangan dalam kegiatan menanam mangrove di Bali.

“Kepala negara yang direncanakan hadir ada sekitar 40 kepala negara, dan 20 peserta G20 yang memang dia anggota G20, serta yang lainnya meninjau," ujarnya.

"Ini tanggal 16 November 2022,” sambungnya.

Nantinya jumlah bibit mangrove yang akan ditanam, sebanyak 40 bibit sesuai dengan jumlah kepala negara yang hadir.

2 dari 4 halaman

Untuk penanaman mangrove di venue utama ini, hanya dilakukan oleh kepala negara saja tidak boleh delegasi lainnya.

“Presiden Amerika (Joe Biden) sudah konfirmasi, kemudian Presiden Rusia (Vladimir Putin) sudah konfirmasi akan melakukan penanaman mangrove,” tambahnya.

Pemerintah sendiri telah menggelontorkan dana sebanyak Rp 105 miliar, untun pembangunan di Tahura Mangrove.

Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Siapkan 4 Jalur Kedatangan Khusus untuk Menyambut Delegasi G20

Ia juga mengatakan, dalam hal ini pemerintah pusat dan Provinsi Bali secara fisik dikatakan sudah siap dalam hal menyongsong pelaksanaan KTT G20.

“Jadi bangunan-bangunan yang diperlukan untuk G20 rata-rata sudah diatas 90 persen,” imbuhnya.

Hutan Mangrove Bali
Hutan Mangrove Bali (TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN)

Untuk pembangunan showcase mangrove yang utama sudah rampung, hanya tinggal finishing sedikit atau dipercantik sedikit karena ada instruksi tambahan dari pimpinan baik itu tingkat Menteri Kemenko atau Presiden Joko Widodo.

Instruksi tersebut akan memperindah showcase utama ini.

Untuk lokasi showcase yang utama di wantilan depan Candi Narmada, di sebelah barat daripada tracking mangrove.

Dan pembangunan tracking mangrove akan selesai antara akhir November 2022 ini.

Usai G20 ini mangrove belum dipastikan dapat dibuka untuk masyarakat umum.

3 dari 4 halaman

“Kita masih tetap menunggu keputusan pimpinan dalam hal ini Gubernur Bali, jadi akan ada mekanisme nanti setelah ini konstruksi oleh Kementerian PUPR akan ada mekanisme hibah."

"Mana yang dihibahkan ke pak gubernur mana yang akan dihibahkan ke kementerian kehutanan."

"Setelah ada mekanisme hibah, baru bisa disampaikan kepada masyarakat seperti apa setelah pelaksanaan spt apa setelah ada mekanisme hibah itu, karena itu menyangkut kebijakan umum,” tandasnya.

Tracking mangrove ini ditargetkan pada pertengahan November sudah selesai.

Dan untuk pada jalur tracking sudah akan rampung pada hari ini.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai saat KTT G20: Bakal Beroperasi 24 Jam & Penerbangan Dibatasi

Pelaksanaan KTT G20 di Bali: Pengangkut Sampah Kiriman di Pantai Tidak Akan Beroperasi

Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Bali, Indonesia.

KTT G20 akan menjadi pertemuan ketujuh belas Kelompok Duapuluh pertengahan bulan November mendatang.

KTT G20 tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 15 hingga 16 November 2022. 

Dalam gelaran KTT G2O kali ini pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan.

4 dari 4 halaman

Salah satu kebijakannya yaitu pengangkut sampah kiriman di pantai Bali akan dihentikan sementara, selama agenda KTT G20 berlangsung.

Selama pelaksanaan KTT G20 di Bali penanganan sampah kiriman berupa ranting, batang pohon, di kabupaten Badung tidak akan beroperasi.

Dilansir TribunTravel dari TribunBali.com, Selasa (1/11/2022),  penghentian sementara pengangkut sampah kiriman dilakukan sesuai aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Rangka Penyelenggaraan Presidensi G20.

Seperti diketahui, pada musim angin barat, sampah kiriman dari pantai rutin diangkut.

Sampah yang ada di pantai bahkan bisa mencapai puluhan ton saat diangkat.

Penanganan sampah kiriman di tahun 2022 umumnya masih sama dengan sebelumnya kata DLHK Badung, Anak Agung Gede Agung Dalem.

Rutinitas kegiatan membersihkan sampah di pantai tersebut sering dilakukan selama musim angin barat.

Saat dikonfirmasi Senin 30 Oktober 2022, Agung Dalem mengatakan untuk penangan tahun ini akan diangkut dan diolah TPST Samtaku Jimbaran.

Sampah tersebut nantinya akan diolah menjadi karbon aktif di TPST Samtaku.

Namun sebelum diangkut, sampah akan ditemoatkan di Stop Over (STO) sementara.

Menurut DLHK Badung, Anak Agung Gede Agung Dalem, akan diupayakan untuk mengosongkan STO dalam penganganan sampah kiriman.

Aktivitas pengangkutan sampah nantinya akan terhenti selama KTT G20 berlangsung.

Dalam Surat Edaran Gubernur Bali 35425/SEKRET/2022 pasalnya seluruh aktivitas di Badung Selatan akan dibatasi.

DLHK Badung, Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan akan menimbun sementara di STO, sebab jalur pengangkut sampah digunakan untuk akses G20.

Agung Dalem menjelaskan mengenai pembersihan pantai kiriman, setiap harinya petugas kebersihan akan menyebar ke seluruh pantai dari Cemagi sampai Kuta.

Untuk mengatasi sampah kiriman di pantai, DLHK Badung telah menyiapkan empat loader, satu ekskavator, 40 truk, dan 300 orang petugas kebersihan.

Selain menghentikan sementara aktivitas pengangkut sampah, warga Bali juga siap batasi aktivitas di sekitar lokasi untuk mensukseskan agenda G20.

Warga Bali mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang.

Warga Bali yang terkenal ramah, rela untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi pelaksanaan KTT di Nusa Dua demi kelancaran dan kesuksesan ajang tertinggi forum G20 tersebut.

“Kami senang. KTT G20 ini untuk kepentingan Indonesia. Terutama karena denyut perekonomian Bali dari pariwisata. Kedatangan tamu negara akan menghidupkan kembali pariwisata Bali yang sempat terpukul karena pandemi Covid-19,” kata Yan Ferry, warga Banjar Penyarikan, Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu, dikutip dari siaran pers resmi Kemenparekraf.

Ferry mengungkapkan warga Nusa Dua sudah terbiasa membatasi diri demi kelancaran sebuah acara.

“Tahun lalu ada acara besar. Saya lupa namanya. Pantai steril. Juru desa memberi imbauan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar pantai,” kata pria yang rumahnya berjarak tiga kilometer dari lokasi KTT.

Pemerintah melalui Gubernur Bali Wayan Koster akan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan sekolah daring saat acara puncak KTT G20.

Kebijakan itu berlaku hanya untuk wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung yang juga melingkupi kawasan Nusa Dua.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya meminta Pemprov Bali untuk mengurangi mobilitas masyarakat selama penyelenggaraan KTT G20.

Menurut Luhut, dengan menerapkan kebijakan WFH dan sekolah daring saat KTT G20, mobilitas masyarakat Bali berkurang dan berimbas penekanan potensi kemacetan dan kepadatan lalu lintas untuk kenyamanan penyelenggaraan acara.

Sesuai dengan anjuran itu, warga Denpasar juga memilih untuk tidak beraktivitas ke lokasi yang rutenya bersinggungan dengan lalu lintas yang dilewati peserta KTT G20.

Alasannya agar tidak mengganggu keberlangsungan acara KTT G20.

“Saya pribadi lebih memilih untuk beraktivitas di rumah. Karena kalau ada acara seperti ini biasanya ada jalan yang pada jam tertentu tidak boleh dilewati. Saya lebih baik di rumah,” kata Wardatul Jannah, warga Denpasar pengusaha Sambal Khas Bali, Sambal M3.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Putin dan Joe Biden Terkonfirmasi Akan Hadir di Penanaman Mangrove Acara KTT G20 di Bali

Baca juga: KTT G20 Beri Berkah bagi Pelaku Pariwisata di Bali, Okupansi Hotel Meningkat

Baca juga: Jelang KTT G20, Pemerintah Indonesia Jamin Keamanan Siber Selama Acara Berlangsung

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliKTT G20Vladimir PutinJoe BidenNusa Dua Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved