TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beberapa orang kini mulai melarikan diri dari perang di Ukraina.
Bahkan sudah puluhan orang yang mulai 'kabur' dari Ukraina ke Irlandia.

Mereka terpaksa mencari tempat berlindung di Bandara Dublin, Irlandia usai berhasil meninggalkan diri dari Ukraina.
Menyikapi hal tersebut, pihak berwenang pun turut berjuang untuk menyediakan akomodasi bagi para pengungsi Ukraina yang berdatangan.
Baca juga: Batik Air Umumkan 15 Rute Domestik yang Dilayani dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta
Namun menurut laporan Simple Flying, pusat suaka kota telah kehabisan kapasitas penampungan.
Oleh sebab itu pemerintah memutuskan untuk menghentikan penerimaan kedatangan pengungsi, sampai akomodasi yang direncanakan selesai disiapkan.
Tidak Tersedia Akomodasi
Pada Jumat (21/10/2022), lebih dari 30 pengungsi Ukraina tidak mendapatkan akomodasi untuk berlindung di Irlandia.
Akhirnya mereka terpaksa hanya bisa bermalam di Bandara Dublin saja.
Pusat Transit Citywest untuk pencari suaka berada dalam kapasitas dan harus menolak 33 pria lajang Ukraina setelah memberi mereka status perlindungan sementara.
Menteri Anak, Kesetaraan, Integrasi, Disabilitas dan Pemuda, Roderic O'Gorman, mengatakan bahwa Pusat Transit Citywest sudah penuh dan pihak berwenang memprioritaskan penyediaan akomodasi untuk wanita, anak-anak dan yang paling rentan selama akhir pekan.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Ubah Skema Pemeriksaaan Keamanan Penumpang di Terminal 2 Keberangkatan
Sementara bagi pria yang masih lajang, bagaimanapun mereka tidak punya pilihan selain pergi ke bandara untuk mencari perlindungan di sana.
Sebuah laporan oleh RTE menyebutkan bahwa ada seorang pemuda berusia 18 tahun yang sedang mencari perlindungan.
Akan tetapi pria itu dibawa ke Citywest dan harus tidur di kursi pada malam pertamanya karena fasilitasnya penuh.
Keesokan harinya, pria yang tidak disebutkan identitasnya ini mengisi beberapa dokumen untuk mendapatkan akses ke perlindungan sementara, tetapi kemudian diusir.

Baca juga: Batik Air Buka Rute Baru Tanpa Transit ke Ambon & Bengkulu, Terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma
Menghentikan Penerimaan Kedatangan Pengungsi
Banyaknya pengungsi yang berdatangan rupanya membuat akomodasi di Irlandia penuh.
Bahkan puluhan pengungsi yang tidak mendapatkan akomodasi harus rela tidur di bandara.
Melihat situasi tersebut, pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan penerimaan kedatangan pengungsi lebih lanjut ke pusat transit.
O'Gorman mengatakan bahwa keputusan itu diambil untuk melindungi kepentingan mereka yang sudah mencari perlindungan di pusat tersebut.
Citywest Transit Hub sudah dikatakan menampung sekira 58.000 orang, yang 42.000 di antaranya berasal dari Ukraina dan sisanya dari Perlindungan Internasional.
Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa pihak Departemen sedang bekerja untuk meminta pemerintah dan lembaga agar bisa menyiapkan akomodasi baru lagi.
Hal tersebut dilakukan lantaran sampai saat ini mereka sudah kehabisan ruang untuk membuat akomodasi baru bagi pengungsi.
“Departemen sedang bekerja mendesak di seluruh Pemerintah dan dengan lembaga, LSM dan otoritas lokal untuk membawa akomodasi baru di kapal sehingga tanggung jawab kemanusiaan Negara dapat dipenuhi baik untuk IP dan mereka yang berasal dari Ukraina. Pejabat dari Departemen juga memberi pengarahan kepada Kedutaan Besar Ukraina hari ini.”
“Namun, akses ke akomodasi yang sesuai sangat terbatas. Proyeksi saat ini menunjukkan kekurangan 15.000 tempat tidur pada bulan Desember karena jumlah pelamar Ukraina dan IP yang tiba diperkirakan akan tetap pada tingkat yang lebih tinggi.”
Saat ini, hanya tindakan sementara yang tersedia.
RTE melaporkan bahwa mulai Senin dan seterusnya, pemerintah dan Bandara Dublin berencana menawarkan beberapa pengaturan darurat bagi para pengungsi yang tidak dapat menemukan akomodasi di kota sampai situasinya dapat diselesaikan.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel bandara
Baca juga: Penumpang WNI Serang Pramugara Turkish Airlines, Pesawat Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
Baca juga: Jokowi Resmikan Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, Kini Fasilitasnya Semakin Lengkap