Breaking News:

Sejarah Hiasan Labu Berwajah Iblis dalam Perayaan Halloween

Perayaan Halloween di seluruh dunia selalu identik dengan hiasan labu yang diukir menyerupai wajah iblis, yuk simak sejarahnya berikut ini.

Flickr/Lee Sie
Ilustrasi hiasan labu yang sangat identik dengan perayaan Halloween. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Halloween selalu identik dengan hiasan labu berwajah seram.

Bahkan hiasan labu berwajah seram menjadi simbol perayaan Halloween hampir di seluruh belahan dunia.

Dua pria yang mengenakan kostum labu untuk merayakan Halloween.
Dua pria yang mengenakan kostum labu untuk merayakan Halloween. (Ivan Serediuk /Unsplash)

Dikenal luas sebagai jack o'lantern, hiasan labu ini ternyata memiliki sejarah panjang dengan perayaan Halloween.

Melansir laman Britannica, Rabu (26/10/2022), jack o'lantern berasal dari mitos Irlandia tentang Stingy Jack.

Baca juga: Mengenal Day of the Dead, Perayaan Halloween di Meksiko yang Unik dan Penuh Warna

Stingy Jack sendiri merupakan karakter mitos yang dikisahkan menipu iblis untuk keuntungannya sendiri.

Ketika Stingy Jack meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga dan Iblis tidak membiarkannya masuk neraka.

Akhirnya, Stingy Jack dihukum berkeliaran di bumi untuk selama-lamanya.

Di Irlandia, orang-orang mulai mengukir wajah iblis dari turnip untuk menakuti jiwa Stingy Jack yang berkeliaran.

Ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mulai mengukir jack o'lantern dari labu, karena ini adalah tanaman asli wilayah tersebut.

Tapi, bagaimana jack o'lantern dikaitkan dengan Halloween?

Baca juga: 17 Fakta Unik Halloween, dari Sembunyikan Pisau di Jerman hingga Makan Barnbrack di Irlandia

2 dari 4 halaman

Halloween didasarkan pada festival Celtic Samhain, sebuah perayaan di Inggris kuno dan Irlandia,

Festival tersebut menandai akhir musim panas dan awal tahun baru yang dirayakan setiap tanggal 1 November.

Diyakini bahwa selama Samhain, jiwa orang-orang yang telah meninggal tahun itu melakukan perjalanan ke dunia lain dan bahwa jiwa-jiwa lain akan kembali mengunjungi rumah mereka.

Pada abad ke-8 M, Gereja Katolik Roma memindahkan perayaan All Saints' Day menjadi 1 November.

Hal tersebut menjadikan All Hallows' Eve atau yang kini dikenal sebagai Halloween jatuh pada tanggal 31 Oktober.

Labu yang identik dengan perayaan Halloween.
Labu yang identik dengan perayaan Halloween. (Unsplash/David Menidrey)

Tradisi dari Samhain tetap ada, seperti mengenakan penyamaran untuk menyembunyikan diri dari jiwa-jiwa yang berkeliaran.

Cerita rakyat tentang Stingy Jack kemudian dengan cepat dimasukkan ke dalam Halloween.

Sejak saat itu, masyarakat telah mengukir labu atau lobak hingga populer dengan sebutan jack o'lantern.

Baca juga: 10 Negara yang Rayakan Halloween Paling Unik di Dunia, Ada Pesta Voodoo di New Orleans

Halloween Identik dengan Warna Oranye dan Hitam, Simak Sejarahnya

Halloween merupakan perayaan populer yang cukup dinantikan kedatangannya.

3 dari 4 halaman

Perayaan Halloween bahkan diselenggarakan di berbagai belahan dunia, misalnya negara-negara Eropa ataupun Amerika.

Menariknya, banyak negara di dunia merayakan Halloween dengan cara yang berbeda-beda.

Negara-negara tersebut seakan memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut Halloween.

Kendati demikian, perayaan Halloween di seluruh dunia tak lepas dari warna oranye dan hitam yang mendominasi.

Ya, Halloween memang sangat identik dengan warna oranye dan hitam.

Dalam perayaan, orang-orang menghiasi rumah mereka dengan dekorasi pintu, labu yang dihias sedemikian rupa, kostum, permen dan masih banyak lagi.

Ilustrasi labu untuk Halloween.
Ilustrasi labu untuk Halloween. (Pixabay/Dieterich01)

Baca juga: 6 Taman Hiburan di Jepang yang Rayakan Halloween, dari Disneyland Tokyo hingga Legoland Japan Resort

Semua hiasanya khas Halloween tersebut sebagian besar menggabungkan sentuhan warna oranye dan hitam.

Lantas, mengapa warna oranye dan hitam sangat lekat dengan perayaan Halloween?

Lisa Morton, penulis "Trick or Treat: A History of Halloween" mengungkap sejarah warna khas Halloween tersebut, seperti dikutip dari laman Today.com.

Menurut Lisa Morton, ada panudan pesta yang diterbitkan untuk mengenakan warna kuning dan cokelat dalam perayaan Halloween.

4 dari 4 halaman

"Warna kuning untuk jagung dan warna cokelat untuk jerami," ungkap Lisa Morton.

Seiring berjalannya waktu, warna yang identik dengan Halloween bergeser menjadi oranye dan hitam.

Warna oranye adalah untuk menghormati jack-o'-lantern, yang masuk ke budaya Halloween sekira tahun 1910.

Lisa Morton menyebut, sosoknya menjadi "raja Halloween yang tak terbantahkan" karena keunggulan jack-o'-lantern pada kartu pos dan iklan.

"Sedangkan hitam memang kemungkinan berasal dari kucing hitam , meskipun kelelawar juga berkontribusi pada hal itu," jelas Morton.

Baca juga: Sambut Halloween, Trans Studio Bandung Punya Wahana Baru, Pecahkan Teka-teki Buat Selamatkan Diri

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel Halloween di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
HalloweenIrlandiaAmerika Serikat Quincy Jones Pager (Beeper) U2 (Band) Mark Sheehan Tallaght Stadium
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved