TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena 'joki tas' dalam KA komuter Stasiun Lamongan-Surabaya Pasarturi belum lama ini menjadi sorotan.
Terungkapnya fenomena joki tas tersebut barawal dari sebuah video yang direkam oleh seorang pengguna KA komuter.

Ia mengeluhkan kehadiran joki tas yang membuat banyak penumpang tidak dapat tempat duduk meski datang lebih awal.
Joki tas merupakan praktik dari seorang penumpang yang meletakkan tas di kursi yang masih kosong dengan alasan bahwa kursi tersebut sudah ada yang menempati.
Baca juga: Kenalan dengan Petugas Penjaga Terowongan Kereta Api, Perannya Cukup Penting Lho!
Hal itu bertujuan agar kursi yang kosong tidak ditempati oleh penumpang lain.
Tas yang diletakkan di kursi baru akan disingkirkan jika orang yang ditunggu datang, misalnya kerabat, teman, atau keluarga.
Dengan demikian, orang yang ditunggu tetap akan mendapatkan kursi meski datang terlambat dibanding penumpang lain.
Praktik ini tentu tidak akan menjadi masalah serius jika kereta api dalam posisi kosong atau sedikit penumpang.
Namun, KA komuter Stasiun Lamongan-Surabaya Pasarturi diketahui sangat ramai penumpang.
Menurut penuturan perekam video, hampir setiap Senin pagi fenomena joki tas kembali marak, padahal kereta dalam kondisi penuh sesak.
Baca juga: Mengenal Terowongan Kereta Api Pertama Buatan Indonesia, Ternyata Punya Pemandangan Menawan
Sedangkan untuk hari-hari lainnya, fenomena joki tas tidak ada.
"Hampir setiap Senin pagi ada joki tas, hari-hari lainnya enggak," tutur perekam video saat dihubungi TribunTravel pada Senin (25/10/2022).
"Senin crowded malah banyak yang joki tas. Yang datang lebih pagi malah nggak dapat tempat duduk," imbuhnya.
Pengguna tersebut mengatakan bahwa kesimpulannya, joki tas bertujuan untuk mencarikan kursi untuk temannya yang belum datang.
"Seperti ini sistemnya, nyarikan kursi untuk temannya yang belum datang," jelasnya.

Penjelasan KAI soal "Joki Tas" di Kereta Lamongan-Surabaya
Melansir Kompas.com, Senior Manager Area VII Surabaya PT Kereta Commuter Indonesia Agus Priatno memberikan penjelasan perihal unggahan viral joki tas di kereta api commuter di Lamongan, Jawa Timur.
Ia pun baru mengetahui adanya joki tas pada kereta lokal Lamongan-Surabaya tersebut pada Senin pagi.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan imbauan kepada para penumpang.
Baca juga: Potret Kereta Api Hype Trip, Punya Interior Unik Serta Dilengkapi Wifi hingga Kuliner Khas Milenial
"Kami tindak lanjuti dengan sosialisasi kembali dan imbauan terus, sambil mitigasi, dan evaluasi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).
Agus mengakui belum ada aturan khusus yang melarang booking kursi untuk penumpang lain pada kereta lokal tersebut.
Kendati demikian, Agus menyebut sikap joki tas tersebut salah karena merugikan penumpang lainnya yang terlebih dahulu naik kereta.
"Akan kami kaji dan evaluasi ini," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal Sistem Persinyalan Kereta Api, Prasarana Penting yang Menjamin Keselamatan Perjalanan
Sering terlihat pada hari Senin
Sementara itu, perekam mengaku mengambil video tersebut pada Seninpagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurutnya, joki tas kerap dilihatnya setiap awal pekan.
"Paling sering hari Senin. Hampir setiap Senin pagi selalu seperti itu," kata perekam video kepada Kompas.com.
Saat menanyai penumpang itu, perekam video mengaku jawabannya hampir sama, yaitu kursi akan ditempati temannya.
Ia juga mengaku telah melaporkan kejadian itu ke petugas kereta melalui pesan singkat (SMS).
"Dulu pernah, cuma slow respons karena nomor yang diinfokan tidak ada WhatsApp," jelas dia.
Baca juga: Mengenal Rumah Sinyal, Pengawas Perjalanan Kereta Api yang Kini Jadi Cagar Budaya
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.