TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu menyadari bahwa pesawat butuh waktu lebih lama terbang ke arah barat.
Pesawat membutuhkan waktu lebih lama terbang ke arah barat bukan menjadi rahasia lagi.

Meski ada banyak faktor yang mempengaruhi durasi penerbangan.
Namun, secara umum, kamu akan melihat penerbangan ke arah barat dijadwalkan memakan waktu lebih lama.
Baca juga: 5 Syarat Jadi Pramugari Pesawat Terbang, dari Status Pernikahan hingga Usia
Bandingkan sebagian besar jadwal penerbangan, dan kamu akan melihat waktu tempuh pesawat ke arah barat lebih lama.
Tonton juga:
Dilansir dari Simple Flying, Minggu (9/10/2022), misalnya penerbangan ke arah timur dari New York ke London dengan British Airways dijadwalkan memakan waktu tujuh jam, dan kepulangan dari London ke New York memakan waktu lebih dekat hingga delapan jam.
Meskipun demikian, waktu sering bervariasi tergantung pada kondisi.
Demikian juga, penerbangan dari London ke Hong Kong dijadwalkan memakan waktu sekitar 12 jam, sementara kembali ke barat lebih dari satu jam lebih lama.
Faktor Rotasi Bumi

Bumi berputar dari barat ke timur.
Dan pada kecepatan yang cukup di garis khatulistiwa, kecepatan rotasi sekitar 1.000 kilometer per jam (620 mil per jam).
Berpikir sederhana, itu seharusnya membuat penerbangan ke barat membutuhkan waktu lebih sedikit, karena planet ini bergerak menuju pesawat.
Namun, ini tidak terjadi.
Pada kenyataannya, pesawat juga bergerak menjauh dari tujuan karena terus berputar dengan Bumi (bukan hanya permukaan yang berputar, tetapi juga atmosfer).
Yang penting adalah kecepatan pesawat dalam kaitannya dengan Bumi.
Baca juga: Penumpang Pria Kaget saat Naik Pesawat Serasa Jet Pribadi: Saya Pikir Itu Lelucon
Faktor aliran angin
Rotasi Bumilah yang menyebabkan waktu penerbangan yang lebih lama, tetapi bukan karena ia bergerak menuju atau menjauh dari pesawat terbang.
Ini malah karena pengaruhnya terhadap pola angin yang disebut aliran jet ketinggian tinggi.
Benda yang berputar memiliki gaya tegak lurus terhadap sumbu rotasi ini dikenal sebagai gaya Koriolis.
Gaya ini mendorong angin ke timur di Belahan Bumi Utara dan barat di Belahan Bumi Selatan.
Baca juga: Viral Foto Sayap Pesawat Seperti Ditempel Lakban, Disebut Aman untuk Terbang
Kekuatan ini terkait dengan kecepatan rotasi.
Titik yang lebih dekat ke khatulistiwa berputar lebih cepat daripada titik-titik yang dekat dengan kutub karena mereka harus melakukan perjalanan lebih jauh di setiap rotasi pada saat yang bersamaan.
Selain itu, angin dipengaruhi oleh pemanasan matahari dan akan mengalir dari area bertekanan tinggi ke tekanan rendah.
Jika digabungkan, efek ini menghasilkan aliran jet yang bergerak dari barat ke timur tetapi dengan pola bergelombang.
Aliran jet dapat bervariasi dalam kekuatan, ketinggian, dan perutean dari waktu ke waktu dan biasanya akan menjadi yang terkuat lebih dekat ke kutub.
Aliran jet ini memiliki efek signifikan pada pesawat terbang.
Sebuah pesawat yang melaju ke timur dapat secara efektif mengambil angin sakal yang mempercepat perjalanannya.
Sebaliknya, penerbangan ke arah barat mungkin akhirnya terbang melawan angin.
Baca juga: Gemasnya Bocah 2 Tahun Sapa Semua Penumpang di Pesawat, Videonya Viral & Dapat Banyak Pujian
Jangan Asal Sentuh Tombol Flush Toilet
Seorang pramugari maskapai internasional, Tommy Cimato mengungkap bagian mana saja di kabin pesawat yang sebaiknya tidak asal sentuh, dilansir dari nypost.
Bagian tersebut sebenarnya sangat kotor dan rentan terhadap bakteri ataupun virus yang membahayakan kesehatan tubuh.
Jangan Menyentuh Tombol Flush di Toilet Pesawat dengan Tangan Kosong
“Jangan pernah menyentuh tombol flush dengan tangan kosong. Sebenarnya itu sangat tidak sehat dan sangat kotor, jadi ketika Anda menyiram, lebh baik gunakan serbet atau tisu,” katanya.
Kemungkinan besar akan banyak penumpang yang menekan tombol flush selama penerbangan, sehingga itu sangat kotor.
Pramugari jarang memiliki waktu untuk membersihkan toilet selama penerbangan jarak pendek karena mereka sibuk sedangkan toilet akan sering digunakan terus-menerus.
Penumpang juga dapat membawa sebungkus tisu dalam penerbangan mereka jika mereka ingin menghindari menyentuh tombol yang kotor.
Tak hanya itu, Tommy Cimato juga memperingatkan bahwa saat melalukan penerbangan jangan berjalan di sekitar pesawat tanpa alas kaki.
Mengapa? ini membuat wisatawan terkena bakteri jahat.
Untuk menghindari hal tersebut, penumpang juga dapat membawa sebungkus tisu dalam penerbangan mereka jika mereka ingin menghindari menyentuh tombol yang kotor.
Baca juga: Rahasia Penerbangan: Pilot Dapat Tinggalkan Kokpit Saat Penerbangan Berlangsung, Ini Syaratnya
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.