TRIBUNTRAVEL.COM - Penasaran bagaimana cara kereta api berpindah jalur?
Seperti diketahui, lokomotif kereta api memang hanya bisa bergerak maju dan mundur saja.

Namun, kereta api nyatanya dapat berpindah jalur dengan bantuan prasarana bernama wesel.
Melansir akun Instagram @kai121_, Selasa (20/9/2022), kata wesel berasal dari bahasa Belanda, yaitu wessel.
Baca juga: Traveler Perlu Tahu, Ini Beragam Fasilitas yang Ada di Stasiun Kereta Api
Wessel merupakan konstruksi kereta api yang bercabang untuk mengalihkan atau mengantarkan ketera api dari satu jalur ke jalur lainnya.
Dengan bantuan wesel, rel-rel kereta api yang banyak bisa digabungkan menjadi satu tujuan atau sebaliknya.
Wesel terdiri atas sepasang rel yang ujungnya diruncingkan sehingga bisa melancarkan perpindahan kereta api dari jalur satu ke jalur lain dengan menggeser bagian rel yang runcing itu.
Perpindahan inilah yang membuat kereta api berjalan mengikuti rel, sehingga ketika rel digeser kereta juga akan mengikutinya.
Selain itu, wesel juga berfungsi untuk menghindari tabrakan kereta karena persilangan dan tempat penampungan kereta yang mogok dalam keadan darurat.
Baca juga: Mengenal Terowongan Kereta Api Pertama Buatan Indonesia, Ternyata Punya Pemandangan Menawan
Wesel dapat digerakkan secara manual ataupun dengan motor listrik yang dilakukan oleh Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) setempat.
Lebih lengkapnya, sebuah wesel terdiri dari beberapa komponen agar dapat berfungsi optimal, yakni jarum wesel, rel sayap, lidah wesel, rel lantak, rel paksa dan mesin wesel.
Wesel merupakan prasarana perkeretaapian yang sangat vital guna keselamatan perjalanan kereta api.

Makannya, wesel-wesel ini akan dilakukan perawatan setiap hari, seperti pembersihan dan pelumasan juga secara berkala dilakukan pengukuran wesel dan tes ganjalan wesel serta tidak lupa dengan pengawasan yang serus agar terhindar dari sabotase.
Saat melewati wesel, biasanya kereta akan mengeluarkan suara khas yang berasal dari roda atau boogie kereta.
Suara khas tersebuat sangat berkesan, membuat banyak penumpang merindukan perjalanan kereta api.
Baca juga: Mengenal Livery Lokomotif Kereta Api dari Masa ke Masa, Ternyata Sudah Empat Kali Berganti
Kenalan dengan Penjaga Jalan Lintasan, Profesi Penting dalam Perjalanan Kereta Api
PT Kereta Api Indonesia (KAI), berkomitmen memberikan pelayanan kereta api secara maksimal kepada pelanggannya.
Oleh karena itu, KAI mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan dalam operasionalnya perjalanan kereta api.
Dari sekian banyak profesi di industri kereta api, ada satu profesi yang memegang peranan penting dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Profesi itu adalah petugas Penjaga Jalan Lintasan (PJL).
Seorang PJL memiliki tugas untuk mengamankan perjalanan kereta api di pelintasan sebidang.

Baca juga: Mengenal Lokomotif Pertama di Perkeretaapian Indonesia, Dijuluki Si Jengki
Mungkin bagi sebagian orang, pekerjaan mereka terlihat sangat mudah dan terlihat biasa-biasa saja seperti profesi pada umumnya.
Namun tugas mereka sesungguhnya menyangkut keselamatan orang banyak karena harus memastikan agar perjalanan kereta api dapat aman, lancar, dan tanpa hambatan.
PJL harus memiliki kedisiplinan tinggi, bersiaga dalam segala situasi dan kondisi.
Masih banyaknya terjadi pelanggaran lalu lintas di pelintasan sebidang yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan membuat tugas seorang PJL menjadi krusial.
Rendahnya kesadaran pengguna jalan raya untuk mematuhi rambu di pelintasan sebidang atau bahkan melanggar dengan menerobos pelintasan saat palang pintu sudah tertutup membuat angka kecelakaan lalu lintas di pelintasan sebidang masih tinggi.
Tak jarang, kecelakaan ini juga menghambat dan mencelakakan perjalanan kereta api.
Pada periode Januari hingga Agustus 2022, telah terjadi 188 kasus kecelakaan di pelintasan sebidang dengan rincian 29 kasus di pelintasan dijaga dan 159 kasus di pelintasan tidak dijaga.
Baca juga: Mengenal Jembatan Cirahong, Jalur Kereta Api Unik Berusia 128 Tahun yang Punya Fungsi Ganda
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel kereta api di sini.