Breaking News:

Serunya Kirab Kebangsaan di Boyolali Jawa Tengah, Ada Replika Sapi Bertuliskan Sindiran

Kirab kebangsaan di Boyolali diadakan untuk memperingati HUT ke- 77 RI dan Haul Sayid Soleh Yasin bin Yahya.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Bendera Merah Putih sepanjang 156 meter dibentangkan di kompleks Makam Nggunung, Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Selasa (23/8/2022). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada pemandangan unik saat liburan ke Boyolali, Selasa (23/08/2022).

Tepat di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Kamu akan menemukan perayaan Kirab Kebangsaan.

Baca juga: Liburan ke Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Punya Koleksi 6.000 Jenis Tanaman

Baca juga: Niatnya Mandi di Kali, Warga Andong Boyolali Malah Temukan Granat Aktif

Kirab Kebangsaan dimulai dari depan Balai Desa setempat menuju makam Nggunung yakni sebuah kompleks makam yang ada di atas bukit di Boyolali.

Kirab kebangsaan di Boyolali ini untuk memperingati HUT ke- 77 RI dan Haul Sayid Soleh Yasin bin Yahya.

Dalam momen itu, ada peserta kirab yang membawa replika sapi dan Ogoh-ogoh dengan tulisan berbau protes.

Boneka Ogoh-ogoh yang diikat rantai itu dipikul oleh dua orang.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Oase Park, Tempat Wisata Baru di Boyolali Jawa Tengah Bertabur Spot Instagenic

Peserta Kirab Kebangsaan membawa Ogoh-ogoh dan Replika Sapi di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali Selasa (23/8/2022).
Peserta Kirab Kebangsaan membawa Ogoh-ogoh dan Replika Sapi di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali Selasa (23/8/2022). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Baca juga: Mudik Lebaran di Boyolali? Jangan Lupa Cobain Iga Bakar Pak Wid yang Legendaris

Sementara replika sapi dinaikkan ke sebuah gerobak lalu ditarik.

Ogoh-ogoh yang terbuat dari kertas  kardus itu terkalungkan sebuah tulisan Pasare Lak Bukaen (Pasarnya segeralah dibuka). 

Yang dimaksud pasar tersebut adalah pasar hewan di Boyolali.

Hal itu mengingat di belakang Ogoh-ogoh itu, ada replika sapi yang dibawa oleh rombongan tersebut.

2 dari 4 halaman

Tulisan bernada sindiran juga terlihat dari replika sapi yang ditarik peserta ini.

Pada bagian punggung sapi bertuliskan "Korban PMK".

Adanya ogoh-ogoh dalam kirab ini pun menarik perhatian warga masyarakat sekitar yang memadati kanan kiri jalan sepanjang jalan yang dilalui peserta kirab ini.

Beberapa warga pun tak mau ketinggalan untuk berswafoto dengan Ogoh-ogoh tersebut.

Terpisah, Kepala UPT Pasar Hewan Diperindag, Sapto Hadi Darmono mengatakan belum bisa memastikan kapan pasar akan dibuka.

Hanya saja, nanti malam, akan digelar acara selametan di pasar Hewan Jelok ini.

Bendera Merah Putih sepanjang 156 meter dibentangkan di kompleks Makam Nggunung, Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Selasa (23/8/2022).
Bendera Merah Putih sepanjang 156 meter dibentangkan di kompleks Makam Nggunung, Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Selasa (23/8/2022). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Baca juga: Menikmati Jernih Segarnya Sumber Mata Air Umbul Pengging, Pemandian Bernuansa Kerajaan di Boyolali

"Tapi untuk pembukaanya, belum tahu. Karena pasar di buka kapan belum pasti (Menunggu intruksi pimpinan)," jelasnya. 

Bendera Merah Putih sepanjang 156 meter dibentangkan di kompleks Makam Nggunung, Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Selasa (23/8/2022). (TribunSolo.com/Tri Widodo)
Bendera Merah Putih 165 Meter

Bendera Merah Putih sepanjang 165 meter dan 1000 bendera Merah Putih dikirab dari Balai Desa Sukabumi menuju Makam Nggunung, Kecamatan Cepogo, Selasa (23/8/2022).

Sebuah makam yang berada di atas bukti yang ada di Desa Sukabumi.

3 dari 4 halaman

Kirab Kebangsaan untuk memperingati Kemerdekaan RI dan Haul Sayid Soleh Yasin Akbar bin Yahya yang merupakan salah satu ulama penyebar agama Islam di Sukabumi, Kecamatan Cepogo.

Kirab ini dimulai dengan seribu bendera Merah Putih yang dibawa pelajar SMA.

Kemudian dilanjutkan arak-arakan bendera Merah Putih sepanjang 165 meter yang dibentangkan oleh siswa SMP.

Kemeriahan kirab semakin terasa saat dua gunungan hasil bumi diarak.

Kirab kebangsaan ini sejauh 1,5 kilometer dengan titik akhir di makam Nggunung semakin meriah hadirnya grup drum band SMP dan banyaknya grup kesenian masyarakat yang mengikuti kirab ini.

Antara lain, ada grup kesenian rodat, tari buto, drum blek dan beberapa kesenian lainnya.

Bendera raksasa itu kemudian dibentangkan mengeliling makam Nggunung.

Kemudian dilanjutkan upacara bendera.

Makanan di gunungan dan tenongan menjadi rebutan. Para siswa dan peserta kirab membawa besek bambu untuk tempat makan.

Muhammad Ihsan salah satu panitia kirab ini mengatakan, kegiatan ini untuk memperingati HUT ke- 77 RI yang sekaligus Haul Sayid Sholeh Yasin bin Yahya atau kerap dipanggil Mbah Sholeh.

4 dari 4 halaman

“Mbah Sholeh salah satu ulama yang berdakwah di Sukabumi ini. makamnya sudah ada sejak tahun 1906,” jelasnya.

Camat Cepogo, Waluyo Jati menyambut positif kegiatan ini.

Kirab ini menjadi momentum kebersamaan masyarakat. Apalagi setelah dua tahun tidak ada kegiatan.

"Di sisi lain kita juga menaikan perekonomian dan menghidupkan masyarakat sekitarnya. Antusias masyarakat juga tinggi, karena pesertannya tidak hanya dari Desa Sukabumizm saja, desa lain dari Cepogo juga ikut," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Meriahnya Kirab Kebangsaan di Cepogo Boyolali, Ada Peserta Bawa Ogoh-ogoh dan Replika Sapi

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Jawa TengahBoyolaliKirab KebangsaanHUT ke-77 RI
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved