TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah penerbangan American Airlines terpaksa dialihkan setelah turbulensi parah menyebabkan beberapa orang terluka.
Turbulensi yang tidak terduga tersebut mengakibatkan 6 penumpang dan 2 pramugari terluka.

Insiden turbulensi parah yang melanda American Airlines terjadi pada Rabu (20/7/2022) lalu, seperti dikutip TribunTravel dari laman Simple Flying.
Penerbangan American Eagle 3609, yang dioperasikan oleh Envoy Air, lepas landas dari Tampa dengan 52 penumpang dan 4 awak, menuju ke Nashville.
Baca juga: Turbulensi Parah Akan Meningkat 3 Kali Lipat dalam Dekade Mendatang, Kok Bisa?
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat jenis Embraer ERJ-175 , terdaftar sebagai N270NN.
Sekira 1 jam dalam penerbangan, saat berada di FL370, pesawat mengalami turbulensi parah yang berlangsung sekitar 30 detik.
Turbulensi tersebut menyebabkan cedera pada beberapa penumpang serta pramugari yang tak mengenakan sabuk pengaman dan tengah berjalan di sekitar kabin.
“Semuanya lancar dan saya pikir itulah mengapa sangat mengejutkan karena tiba-tiba kami melewati tempat yang bergelombang, dan apa yang dimulai dengan guncangan segera berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih signifikan,” kata penumpang Brad Tice kepada media lokal.
Menceritakan pengalamannya, Tice mencatat bahwa seorang pramugari yang terluka di kelas satu dibiarkan berlumuran darah di wajahnya setelah menghantam sesuatu selama insiden tersebut.
Baca juga: Viral Rekaman Suasana Kabin Garuda Turbulensi Karena Angin Puting Beliung, Penumpang Teriak Histeris
“Siapa pun yang tidak mengenakan sabuk pengaman, mereka menabrak langit-langit. Orang yang berada di belakang saya memecahkan plastik ventilasi di langit-langit karena benturannya sangat keras,” katanya.
Setelah berbicara dengan kontrol lalu lintas udara, pilot memilih untuk mengalihkan penerbangan ke Birmingham, Alabama dengan alasan darurat medis.

Baca juga: Takut Turbulensi? Pilot Ungkap Waktu dan Tempat Duduk Terbaik saat Naik Pesawat
Pesawat melakukan pendaratan dengan aman di landasan pacu sekira 20 menit setelah kejadian.
Setidaknya 7 dari yang total penumpang yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan cedera leher dan punggung.
Responden pertama Departemen Pemadam Kebakaran Birmingham mengoonfirmasi tidak ada cedera parah pada penumpang mana pun, dengan hanya cedera ringan termasuk gangguan kecemasan, hidung berdarah, dan beberapa trauma benturan kepala, menurut Kepala Pemadam Kebakaran Sebastian Carrillo.
Tice memuji tindakan kru di atas pesawat atas resolusi cepat mereka, menambahkan, “Itu tidak akan menghentikan saya untuk terbang. Jika ada, itu meyakinkan saya tentang keamanan terbang dan kekokohan pesawat.”
Sebuah ERJ-175 pengganti, terdaftar N203NN, mengangkut penumpang ke Nashville sekira 6 jam kemudian, dengan penerbangan akhirnya tiba di tujuannya pada pukul 21.07 waktu setempat.

Sementara N270NN tetap di Bandara Birmingham selama 20 jam, kembali ke layanan untuk penerbangan ke Dallas keesokan paginya.
Insiden tersebut kini sedang diselidiki oleh Administrasi Penerbangan Federal.
Meskipun merupakan pengalaman yang tidak nyaman, turbulensi biasanya tidak berbahaya.
Insiden serupa memang sangat jarang, meskipun mereka menyoroti pentingnya mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan.
Pada bulan Juni tahun lalu, penerbangan American Airlines lainnya antara Dallas dan Tampa mengalami turbulensi ekstrem, yang menyebabkan pengalihan ke New Orleans.
Penumpang dalam penerbangan 2401, yang dioperasikan oleh Airbus A321-200, mengalami penyimpangan ketinggian yang signifikan lebih dari 150 kaki, menyebabkan cedera ringan pada 10 penumpang dan 1 cedera serius.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menilai insiden itu sebagai kecelakaan setelah penyelidikan dilakukan.
Baca juga: Kursi Terbaik di Pesawat untuk Hindari Turbulensi, Bikin Penerbangan Semakin Nyaman
Baca juga: Mantan Pramugari Sebut Turbulensi Buruk Sering Terjadi di Jalur Penerbangan Inggris dan Khatulistiwa
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.