TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah pulau di lepas pantai Brasil dijuluki sebagai "tempat paling mematikan di Bumi" karena penghuninya yang tak biasa.
Pulau tersebut ialah Ilha da Queimada Grande, yang dihuni ribuan ular berbisa sehingga tidak ada penduduk bermukim di sana.
Ilha da Queimada Grande berada di lepas pantai Brasil di Samudera Atlantik.
Pulau ini luasnya hanya sekitar hanya 43 hektar.
Meski menyimpan keindahan alam memukau, setiap orang yang menginjakkan kaki di Pulau Ilha da Queimada Grande wajib berhati-hati.
Baca juga: Jokowi Sebut Tiket Masuk ke Pulau Rinca Tetap Sama, Wisatawan Bisa Lihat Komodo di Sana
Baca juga: Bali Duduki Peringkat 3 Pulau Terbaik di Dunia versi Travel and Leisure, Kalahkan Hawaii dan Phuket
Ular berbisa yang bersembunyi di semak dan rerumputan bisa saja menyerang setiap saat.
Dikutip dari laman UNILAD, Jumat (22/7/2022), nama Ilha da Queimada Grande berarti 'kebakaran hutan besar'.
Nama ini merujuk pada upaya menebangi dan membakar hutan hujan yang membuka jalan bagi perkebunan di pulau tersebut.
Namun, pulau tersebut dihuni ribuan ular sejak ditinggalkan dan lebih dikenal dengan julukan Pulau Ular.
Tidak ada yang berani tinggal di Pulau Ular.
Selain karena banyaknya ular, di sana juga ditemukan ular paling mematikan di dunia yang racunnya bisa membunuh orang dalam waktu kurang dari satu jam.
Ribuan ular di Ilha da Queimada Grande terjebak di pulau itu dan berkembangbiak di sana.
Baca juga: Petugas Bagasi Bajak Pesawat untuk Bunuh Diri, Jatuh di Pulau Terpencil dan Dilaporkan Meninggal
Baca juga: Pulau Pasir Timbul Raja Ampat, Mendadak Muncul dan Hilang Setiap Hari
Ular di Ilha da Queimada Grande biasanya memangsa burung yang mendarat di pulau itu, karena tidak ada binatang lain yang bisa dimangsa.
Menurut laman Smithsonian, Pulau Ular juga diselimuti banyak cerita mistis dan legenda yang beredar di antara warga lokal.
Termasuk cerita tentang korban yang tanpa disadari menginjakkan kaki ke pulau itu.
Rumor paling mengerikan tentang Pulau Ular adalah cerita seorang nelayan malang yang mendarat di sana untuk mencari pisang.
Tubuhnya ditemukan beberapa hari kemudian di perairan sekitarnya dengan penuh gigitan ular.
Baca juga: Shaloom Razade Rayakan Ultah ke 24, Liburan Bareng Pacar di Pulau Komodo
Baca juga: Shaloom Razade Rayakan Ultah ke 24, Liburan Bareng Pacar di Pulau Komodo
Meski dijuluki tempat paling mematikan di Bumi, Pulau Ular dulunya sempat dihuni manusia sekitar tahun 1909 dan 1920-an.
Orang yang berada di pulau itu ditugaskan mengoperasikan mercusuar yang memperingatkan kapal untuk menjauh.
Kemudian Pulau Ular resmi ditutup pada tahun 1920 setelah mercusuar tersebut telah disistem otomatis.
Namun banyak rumor beredar mengklaim keluarga para penjaga mercusuar meninggal digigit ular yang masuk melalui celah jendela.
Sementara itu, cerita lain mengklaim penjaga itu ke luar rumah untuk memetik pisang setelah persediaan makanan habis dan tidak pulang lagi.
Saat ini orang hanya diizinkan ke pulau Ilha da Queimada Grande bersama angkatan laut Brasil atau dengan bantuan dari Institut Konservasi Keanekaragaman Hayati Chico Mendes.
Ular-ular di Pulau Ilha da Queimada Grande sangat terancam punah'.
Hal ini karena orang-orang menyalakan api di pulau itu untuk mencoba membersihkannya.
Pulau Ilha da Queimada Grande juga menjadi sasaran orang-orang yang mengambil ular langka dan menjualnya. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Bos Besar AirAsia Sebut Indonesia sebagai Negara Favorit, Pulau Bali Berhasil Bikin Jatuh Cinta
Baca juga: Ingin Liburan Bareng Keluarga? Catat Dulu Jadwal Libur Sekolah 2022 di 6 Provinsi di Pulau Jawa