TRIBUNTRAVEL.COM - Staycation kini menjadi tren bepergian sejak pandemi Covid-19 melanda.
Dengan staycation, traveler bisa liburan dengan lebih aman karena meminimalisir kontak dengan orang lain.

Staycation banyak dilakukan di hotel ataupun resor dengan pemandangan menakjubkan.
Sebelum pergi staycation, traveler wajib mengetahui aturan menginap di hotel.
Baca juga: 5 Tips Mendapatkan Hotel Murah saat Liburan ke Luar Negeri
Tentu tak semua barang di hotel dapat traveler bawa pulang setelah check-out.
David Elton, partner Home Grown Hotels di Inggris mengatakan, tamu yang tidak tahu akan membawa barang semau mereka.
LIHAT JUGA:
"Orang-orang akan mengambil apa saja yang mereka bisa," David Elton kepada Telegraph.
"Handuk, gantungan baju, sprei, penutup kasur, handuk, bantal, dan sejumlah barang di ruangan," sambungnya.
Lalu, barang apa saja yang boleh dan dilarang untuk dibawa pulang oleh tamu?
Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Penerbangan, Sejumlah Wisman Batalkan Pesanan Hotel untuk Liburan di Bali
Menurut Travel+Leisure, traveler diperbolehkan untuk membawa pulang shampoo, conditioner, lotion, biji kopi, dan pulpen.
Namun traveler harus menghindari untuk mengambil karya seni dan barang elektronik di kamar hotel.
Meskipun mungkin tidak akan dikenakan hukuman penjara, kemungkinan hotel akan mengenakan biaya untuk barang tersebut.
Beberapa tamu bahkan akan ditempatkan pada daftar 'no stay' atau 'tidak tinggal'.
Tentu saja ini akan membuat traveler tidak akan pernah bisa menginap di hotel tersebut untuk kedua kalinya.
Sebagian besar hotel besar saat ini telah masuk dalam jaringan hotel yang berbasis database komputer, dilaporkan NBC.
Sehingga hotel satu dengan hotel yang lain dapat mengetahui informasi apapun, termasuk informasi 'pencurian' yang dilakukan tamu hotel.
Selain itu, NBC melaporkan bahwa jaringan hotel dengan senang hati membagikan informasi pelanggan mereka kepada orang lain.
"Dapatkan masalah di Hilton di Miami, misalnya, dan anda mungkin kesulitan mendapatkan reservasi di Holiday Inn di Seattle," tulis NBC.
"Itu karena basis data ekstensif dari daftar hitam masing-masing hotel sedang dipusatkan secara sistematis," sambungnya.

Barang aneh yang pernah dicuri tamu hotel
Diberitakan TribunTravel sebelumnya, ada sejumlah barang aneh yang pernah dicuri tamu hotel.
Di antaranya permadani, patung keramik, dan bantal.
Selain itu, ada barang aneh lainnya yang pernah dicuri tamu hotel.
Baca juga: Rekomendasi Hotel Bintang 2 di Lembang, Fasilitas Lengkap dengan Tarif Terjangkau
Di antaranya:
1. Nomor pintu
Satu dekade yang lalu, satu nomor kamar terus hilang secara misterius dari sebuah hotel di Washington DC, Mayflower Hotel.
Adalah kamar nomor 871 yang kerap kehilangan nomor pintunya.
Kamar itu diduga pernah menjadi lokasi di mana mantan Gubernur New York Eliot Spitzer berkencan dengan seorang wanita tunasusila yang dia terbangkan dari negara bagian asalnya.
Skandal pada 2008 itu terjadi di kamar tersebut yang menyebabkan berakhirnya karier Spitzer.
"Hotel akhirnya harus memakukan plakat nomor ke dinding untuk mencegahnya dicuri kembali," kata kata Mark Indre, direktur pasar hubungan masyarakat untuk Marriott Mid-Atlantic.
Baca juga: Bak Mandi dan 6 Barang Aneh yang Pernah Dicuri Tamu dari Hotel
2. Bak mandi
Ketika Mayflower Hotel menjalankan program amnestinya pada tahun 2008, salah satu cerita yang paling membingungkan datang dari seseorang yang telah mencuri bak mandi.
Seorang pekerja rupanya telah disewa saat hotel sedang direnovasi.
Pekerja itu memasukkan bak mandi ke lift kamar presidensial dan membawanya pulang.

3. Barbel
Seorang tamu menginap sebentar di sebuah hotel di New Delhi, India, dan terus menumpuk barbel dari pusat kebugaran setelah latihan dini harinya, kata pengusaha hotel Mokshta Chauhan, pendiri Miss With Migratory Wings.
Akhirnya, seorang petugas hotel menemukan barbel dan menyebutkannya kepada manajemen.
Baca juga: Pria Ini Ditawari Jadi Pramugari Setelah Aksinya Menjamu Tamu Hotel Bikin Bos AirAsia Terkesan
Tamu itu membantah bahwa dia telah mencurinya, dan hotel melepaskannya karena dia adalah tamu penting.
"Namun, pada hari checkout-nya dia meninggalkan barbel di kamarnya menyebutkan di meja depan bahwa dia membelinya secara lokal dan tidak ingin membayar biaya kelebihan bagasi untuk membawanya kembali ke rumah," kata Chauhan.
(TribunTravel.com/SA)