lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang gadis 14 tahun telah meninggal setelah rollercoaster di sebuah taman hiburan di Denmark tidak berfungsi, menggelincirkan dua kursi belakang wahana.
Kecelakaan rollercoaster itu terjadi di taman hiburan Tivoli Friheden di Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark.
Baca juga: Rollercoaster Tercepat di Dunia Ditutup Gara-gara Banyak Penumpang Mengeluh Alami Patah Tulang
Baca juga: Rollercoaster Tercuram di Dunia Akan Dibuka Tahun 2022, Wisatawan Tak Sabar Ingin Mencoba
Manajer taman Henrik Ragborg Olsen mengatakan kepada situs baru lokal Aarhus Stiftstidende bahwa dua kursi belakang rollercoaster Cobra tergantung "di bawah kereta wagon."
Polisi East Jutland mengkonfirmasi kepada TV2 bahwa mereka menerima telepon sekitar pukul 12:50 Kamis yang melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan di rollercoaster dan orang-orang terjebak di dalamnya.
Dilansir dari globalnews, dua orang dibawa ke rumah sakit oleh petugas darurat.
Baca juga: Tur Keliling Taman Hiburan Disney Digelar Tahun 2023, Kunjungi 6 Negara Naik Jet Pribadi
Selain gadis muda yang kehilangan nyawanya, seorang bocah lelaki berusia 13 tahun mengalami luka di bagian tangan dalam insiden itu, kata polisi.
Rollercoaster sepanjang 400 meter tingginya 25 meter dan gerbong memiliki kecepatan tertinggi 70 km/jam, menurut situs web Tivoli Friheden .
Taman telah ditutup sejak insiden itu terjadi dan polisi menanyai para saksi.
Sebuah sumber anonim mengatakan kepada Aarhus Stiftstidende bahwa mereka telah mengunjungi taman itu awal pekan ini dan melihat rollercoaster beroperasi sepanjang hari tanpa menempatkan penumpang di bagian belakang.
“Kereta belakang tidak boleh dipakai dan tidak dipakai seharian. Kecelakaan hari ini rupanya terjadi di gerbong belakang. Baunya sedikit tidak enak ,” tulis sumber tersebut kepada outlet tersebut.
Inspektur polisi Brian Voss Olsen, mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan berlanjut dan terlalu dini untuk membuat asumsi tentang apa yang terjadi.
“Ini akan terlalu dini. Saat ini kami sedang mendapatkan banyak pertanyaan dari para saksi. Kita pasti sudah menulis saksi-saksi itu bersama-sama, dan kita harus mengklarifikasi banyak hal. Saksi yang kami ajak bicara harus menjadi yang pertama diberi tahu sebelum kami mengkonfirmasi atau menyangkal apa pun, ”katanya, menurut laporan yang diterjemahkan.
Baca juga: Perbaiki Bianglala di Taman Hiburan, Pekerja Pasar Malam Tewas Terjatuh
Baca juga: Kisah Menyedihkan di Balik Cementland, Taman Hiburan Teraneh di Dunia yang Kini Terbengkalai
Ragborg Olsen mengatakan kepada Radio4 bahwa kecelakaan itu adalah "mimpi buruk."
“Itu hal terburuk yang bisa terjadi . Ini mimpi buruk semua orang. Saat ini kami memikirkan sebagian besar anak muda yang meninggal dan yang terluka. Itu membuat kesan yang sangat besar dan menyakitkan bagi kami, ”katanya.
Menurut BBC, ini bukan kecelakaan pertama yang terjadi di perjalanan. Pada tahun 2008 sebuah kereta putus, melukai empat orang.
Beri Diskon Bagi yang Pakai Seragam Sekolah dan Rok Mini, Taman Hiburan Ini Picu Kemarahan
Taman hiburan di Taiwan telah memicu protes akibat promosinya yang kontroversial.
Taman Hiburan Leofoo Village menawarkan promo kepada pengunjung yang mengenakan seragam sekolah dengan rok pendek.
Taman Hiburan Leofoo Village menjual tiket masuk dengan diskon besar — dengan harga NT$500 dari biasanya NT$999 — kepada siapa saja yang muncul dengan seragam sekolah mereka.
Selain itu, mereka yang mengenakan rok seragam sekolah yang panjangnya setidaknya 10cm (3,9 inci) di atas lutut juga dapat pemotretan gratis.
Promosi tersebut telah memicu gelombang kemarahan di antara mereka yang mengatakan bahwa itu mengobjektifkan perempuan.
"Ada sesuatu yang cabul tentang ini," baca komentar di forum online, per outlet.
Wu Tzu-ying, sekretaris eksekutif kelompok nirlaba Yayasan Wanita Modern, mengatakan bahwa promosi taman tersebut dapat menyebabkan masalah privasi dan meningkatkan risiko wanita mengambil foto bagian dalam rok mereka.
Seorang perwakilan dari taman mengatakan bahwa kampanye ini dirancang untuk memberi siswa "jalan-jalan yang tak terlupakan" untuk menandai akhir tahun ajaran.
Perwakilan menambahkan bahwa tidak ada batasan pada jenis kelamin atau usia pengunjung yang ingin mengambil tiket diskon, yang berarti bahwa pria juga dapat muncul dengan seragam sekolah dengan rok.
Menurut situs webnya , promosi yang sedang berlangsung berlangsung hingga 31 Agustus.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel
