Breaking News:

Sudirman Jadi Tempat Nongkrong Remaja Citayam, Anies Baswedan: Silakan, yang Penting Jaga Kebersihan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi fenomena remaja hits Citaman dan sekitarnya yang kerap nongkong di kawasan SCBD.

Instagram/@aniesbaswedan
Tangkapan layar video Aneis Baswedan menanggapi fenomena maraknya remaja Citayam dan sekitarnya yaang kerap nongkrong di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) sadang ramai jadi perbincangan dan viral di media sosial TikTok.

Bukan tanpa alasan, hal tersebut lantaran kawasan SCBD belakangan jadi tempat nongkrong para anak remaja hits.

Ratusan remaja dari berbagai daerah di pinggiran Jakarta berkumpul di Taman Sudirman, Jakarta, Kamis (7/7/2022). Tempat ini viral karena jadi ajang adu fashion anak Citayam, Bekasi hingga Bojong Gede. Mereka mengenakan berbagai fashion dengan selera masing-masing sehingga muncul istilah Citayam Fashion Week karena dikaitkan dengan tren street fashion di kalangan remaja yang biasa nongkrong di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Ratusan remaja dari berbagai daerah di pinggiran Jakarta berkumpul di Taman Sudirman, Jakarta, Kamis (7/7/2022). Tempat ini viral karena jadi ajang adu fashion anak Citayam, Bekasi hingga Bojong Gede. Mereka mengenakan berbagai fashion dengan selera masing-masing sehingga muncul istilah Citayam Fashion Week karena dikaitkan dengan tren street fashion di kalangan remaja yang biasa nongkrong di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. (Tribunnews/Jeprima )

Usut di usut remaja hits tersebut rupanya berasal dari Citayam, Depok, dan sekitarnya, yang kini mulai banyak berkumpul di kawasan SCBD.

Berkat maraknya tersebut, kini kawasan SCBD bahkan mulai mendapat julukan baru.

Baca juga: TERBARU Jadwal Pertunjukan Air Mancur Menari Lapangan Banteng Jakarta, Digelar 3 Kali Seminggu

Ya, SCBD yang semula disingkat sesuai nama kawasan, kini diplesetkan sebagian orang menjadi 'Sudirman, Citayam, BojongGede dan Depok'

Mengetahui hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi fenomena ini melalui sebuah video dalam Instagram pribadinya.

TONTON JUGA:

Melalui akun @aniesbaswedan, ia mengaku bahwa dirinya memang baru mendengar istilah baru untuk kawasan SCBD itu.

Ia pun lantas berkelakar dan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu membahasnya melalui Forum Group Discussion (FGD).

"Kita perlu FGD khusus soal ini. Soal SCBD," canda Anies dalam vidoenya yang dikutip TribunTravel, Jumat (8/7/2022).

2 dari 4 halaman

Lebih lanjut Anies mengatakan bahwa, fenomena yang terjadi di kawasan Jl Jenderal Sudirman tersebut merupaka bentuk adanya kesetaraan.

Hal itu mengingat pada beberapa tahun ke belakang di mana kawasan Jl Jenderal Sudirman sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu.

Kawasannya yang merupakan pusat dari bisnis para elit, menjadikan pamor SCBD sebagai tempat wara wirinya para pekerja kantoran.

"Ingat jalan-jalan Sudirman beberapa tahun yang lalu? Jalan itu dimiliki oleh mereka yang bekerja di tempat ini saja, di luar itu tidak bisa ikut menikmati jalan terbesar di Republik ini," ujar anies.

"Jalan itu hanya dimiliki oleh mereka yang bekerja, kenapa? Karena semuanya menggunakan kendaraan pribadi. Begitu sampai kantor, masuk kantor, keluar kantor, pakai mobil, pakai motor, tidak ada yang berjalan kaki antar gedung," tambahnya.

Baca juga: Akhir Pekan Ini, Car Free Day di Jakarta Ditiadakan Sementara Waktu

Tangkapan layar video Aneis Baswedan menanggapi fenomena maraknya remaja Citayam dan sekitarnya yaang kerap nongkrong di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Tangkapan layar video Aneis Baswedan menanggapi fenomena maraknya remaja Citayam dan sekitarnya yaang kerap nongkrong di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. (Instagram/@aniesbaswedan)

Anies kemudian menambahkan, kini kawasan SCBD kembali menjadi sorotan setelah dibangun dengan wajah baru.

Adanya pelebaran trotoar menjadikan semua orang yang berlalu lalang di sekitar SCBD dapat berjalan kaki dengan leluasa.

Maka tak heran jika banyak orang kini dapat lebih mudah mengakses kawasan SCBD yang dulunya terkenal dengan pamor kalangan menengah ke atas.

Termasuk dari kalangan anakn muda asal Citayam dan sekitarnya yang belakangan sedang menggandrungi kawasan SCBD untuk sekedar jalan-jalan di sekitarnya.

"Apa yang terjadi setelah dibangun trotoar? Trotoarnya sangat lebar yang sesungguhnya terjadi adalah bukan saja mereka yang bekerja di kawasan ini yang bisa berjalan kaki leluasa, tapi seluruh warga Jabodetabek bisa menikmati jalan dengan pemandangan gedung-gedung tinggi satu-satunya di Republik ini," ujar Anies.

3 dari 4 halaman

"Jadi yang kita miliki bukan sekedar trotoar, mendadak tower-tower itu bukan hanya menjadi milik mereka yang bekerja di tempat ini. Sebagai sebuah pengalaman, tetapi siapa saja silahkan datang," tambahnya.

Anies menambahkan bahwa ia sebagai kepala pemerintahan mempersilahkan siapa saja untuk datang ke kawasan Jl Jenderal sudirman.

Hal teresebut merupakan bentuk adanya demokratiasai jalanan yang dapat diakses oleh semua kalangan.

Maka dengan demikian kawasan Jl Jenderal sudirman kini sudah menjadi ruang ketiga yang mensetarakan siapa yang datang ke sana.

"Saya mengistilahkan demokratisasi Jl Jenderal Sudirman karena menjadi milik semua, siapa saja bisa datang menikmati, dan orang tua itu bawa anak-anak sambil mereka dengan mudah bilang 'Nak, kamu belajar yang rajin ya, biar suatu saat kamu bisa bekerja di gedung ini. Nak, kamu belajar yang rajin ya, biar suatu saat nanti kamu bisa bekerja di tempat ini'," pungkas Anies.

"Yang penting jaga kebersihan jaga ketertiban selebihnya nikmati ruang ketiga bersama untuk semuanya," himbaunya.

Baca juga: 5 Tempat Jogging di Jakarta, Ada Taman Margasatwa Ragunan yang Jadi Favorit saat Akhir Pekan

Baca juga: Anies Baswedan Bawa Tanah dari Kampung Akuarium Jakarta ke IKN, Apa Makna dan Tujuannya?

Dibangun bersama-sama

Anies menambahkan, latar belakang maraknya perkumpulan remaja hits Citayam memang tidak terjadi begitu saja.

Hal tersebut lantaran pembangunan kawasan SCBD yang sempat melibatkan banyak pihak.

Tak hanya dari pemerintahan, melainkan juga pihak-pihak terkait termasuk komunitas masyakarat yang kerap kali berada di sana.

4 dari 4 halaman

Sehingga sengan demikian Jl Jenderal Sudirman tidak harus digunakan bagi orang-orang dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke atas.

Lebih dari itu adalah ruang demokratisasi sekaligus bentuk kesetaraan pada area terbuka.

"Ketika membangun tidak dikerjakan sendiri. Kita ngobrol dengan FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta)," jelasnya.

"Kita ngobrol dengan teman-teman yang mengelola skateboard ini. Komunitas skateboard Dukuh Atas itu perancangannya bersama mereka," lanjutnya.

Anies menegasakan bahwa kawasan Jl Jenderal Sudirman agar dibiarkan menjadi tempat bertemu bagi banyak orang.

Sebagai ruang ketiga, Jl Jenderal Sudirman kini merupakan bentuk dari mempersatukan dan membangun perasaan kesetaraan.

"Jadi kita mencoba membuat tempat ini menjadi ruang ketiga yang mempersatukan ruang ketiga yang menyetarakan, dan biarlah mereka semua menikmati tempat ini dengan caranya masing-masing," jelasnya.

"Jadi itu latar belakangnya ketika terjadi fenomena fenomena yang baru saja muncul," tutupnya.

Baca juga: Jakarta dan 9 Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Terapkan Program Moda Ramah Lingkungan, Siap Bangun Bike Lounge untuk Pesepeda

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Anies Baswedan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa BaratDepokSudirman Central Business Districtviral di medsos Supian Suri Beskap Farhana Nariswari Pondok Zidane
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved