TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam pemeringkatan Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2022, Indonesia peringkat ke-2 Wisata Halal.
Indonesia naik dua peringkat Wisata Halal dari sebelumnya di posisi keempat pada tahun 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Kemenparekraf telah menyusun kebijakan terkait pariwisata halal untuk Indonesia.
Baca juga: Hilang di Gunung Bromo, Seorang Wisatawan Ditemukan Lemas di Tebing, Fakta di Baliknya Terungkap
Kebijakan yang menekankan pada tambahan layanan (extensional service) yang disediakan oleh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif merespons besarnya potensi wisata halal (ramah muslim) di Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang dilakukan secara daring, Senin (20/6/2022), mengatakan, kebijakan itu telah disusun dalam bentuk panduan yang dapat diikuti pengelola destinasi dan sentra ekonomi kreatif di daerah dalam menghadirkan layanan tambahan ramah muslim (wisata halal).
Wisata halal bukan berarti islamisasi wisata atraksi, melainkan memberikan layanan tambahan yang terkait dengan fasilitas, turis, atraksi, dan aksesibilitas untuk memenuhi pengalaman dan kebutuhan para wisatawan muslim.
"Kita akan terus tingkatkan jumlah layanan tambahan bagi para wisatawan khususnya untuk wisata halal ini. Kami telah menyusun kebijakan ini dan dalam waktu singkat kami akan menerbitkan panduan untuk destinasi tambahan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
"Karena selain dari destinasi unggulan seperti Sumatra Barat, Aceh, dan beberapa destinasi lainnya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan, ada juga seperti Madura yang ingin mengembangkan destinasi pariwisata halalnya," imbuhnya.
Baca juga: Perjalanan Panjang TKL Ecopark Magelang, Pertama Kali Dibangun pada 1981 untuk Kebun Pembibitan
Baca juga: Spesial Meriahkan HUT ke-495 Jakarta, 11 Museum Gratis Masuk Hari Ini
Data menunjukkan pada 2019, umat Islam di seluruh dunia menghabiskan total 2,02 triliun dolar AS untuk belanja makanan, kosmetik farmasi, fesyen, travel, dan rekreasi.
Pasar muslim global diperkirakan akan tumbuh hingga 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2024.
Sejumlah pengeluaran terbesar bagi konsumen muslim adalah pada makanan dan minuman halal.
Oleh karena itu, pengembangan layanan wisata halal dan muslim-friendly tourism wajib dilakukan untuk mendorong Indonesia menjadi pemimpin dalam pengembangan wisata ramah muslim dunia.
"Untuk wisata halal saya berharap fokus, karena kita sudah berhasil meningkatkan posisi kita ke posisi 2 sekarang kita harus menuju ke nomor 1 dan tentunya tambahan layanan atau extensional service ini dengan konsep need to have, good to have, dan nice to have," kata Sandiaga.
Tonton juga:
Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan dan 5 Tempat Wisata Keluarga di Jakarta Selatan untuk Libur Sekolah
Baca juga: Harga Tiket Masuk Garut Dinoland, Tempat Wisata Terbaru di Jawa Barat yang Dibuka 23 Juni
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca juga selengkapnya seputar Wisata Halal, di sini.