TRIBUNTRAVEL.COM - Sebanyak 300.000 warga negara Rusia diperkirakan telah meninggalkan negara itu antara 24 Februari-10 Mei 2022.
Angka tersebut didapatkan berdasarkan sebuah laporan oleh Badan Suaka Uni Eropa (EUAA) dan Laporan Intelijen Negara (CIR).
Dilansir TribunTravel dari schengenvisainfo.com, laporan lebih lanjut menunjukkan ada 15.440 penahanan yang tercatat di Rusia dalam periode tiga bulan terkait dengan penuntutan untuk protes anti-perang, ketakutan akan pembalasan, dan sensor.
Mayoritas orang Rusia yang pergi, seperti yang diungkapkan data, menuju ke Kaukasus Selatan dan negara-negara Asia Tengah.
Mulai dari Kazakhstan, Kirgistan, Armenia, Georgia, Uzbekistan, dan Turki.
Negara-negara tersebut dipilih terutama karena persyaratan visa mudah dan biaya perjalanan terjangkau.
Baca juga: Seberapa Dekat Alaska dengan Rusia? Simak Fakta di Baliknya
Namun, orang Rusia yang bepergian ke negara-negara UE sebagian besar menggunakan opsi reguler, yang berarti migrasi ilegal dari Rusia saat ini relatif rendah.
Visa sebenarnya tetap tersedia bagi orang Rusia untuk bepergian ke banyak negara UE.

Meskipun demikian, pilihan transportasi terbatas karena penutupan perbatasan dan wilayah udara.
OK Russians, sebuah organisasi nirlaba yang membantu Rusia yang tidak mendukung perang di Ukraina, telah melakukan penelitian pada akhir Maret dan awal April.
Baca juga: Rusia Kembali Buka Gerai McDonalds dengan Nama dan Logo Baru
Penelilitian tersebut menunjukkan bahwa dari 1.500 warga Rusia, 18 persen di antaranya berencana pindah ke negara lain, dengan mencantumkan negara-negara Barat sebagai tujuan mereka.
Sekitar 58 persen responden mengklaim bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan negara tempat mereka tinggal saat ini, tetapi berniat untuk tinggal di sana karena kurangnya persyaratan visa dan biaya perjalanan yang lebih terjangkau.
Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Rusia, negara tersebut mengeluarkan 2,8 juta paspor kepada warganya selama kuartal pertama tahun 2022, dengan 1,2 juta atau 42,8 persen merupakan paspor perjalanan internasional.
Jumlah dokumen tersebut menjadi 87 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, data dari Russian Federation Border Guard Service mengungkapkan, ada lonjakan 46 persen jumlah warga Rusia yang bepergian ke luar negeri pada kuartal pertama tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
Data tersebut mengungkapkan peningkatan 114 persen dalam jumlah warga Rusia yang bepergian ke negara-negara Eropa.

Secara umum, 709.158 warga negara Rusia berencana untuk melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa pada kuartal pertama tahun 2022, mewakili 18 persen dari total wisatawan Rusia di dunia selama periode ini.
Tingkat ini naik 12 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021 dan 15 persen lebih tinggi dari rata-rata tahunan untuk tahun 2021.
Data Layanan Penjaga Perbatasan juga mengungkapkan bahwa dari 3,9 juta orang Rusia yang bepergian ke luar negeri dalam tiga bulan pertama tahun ini, tidak satu pun dari mereka yang mencantumkan tujuan mengubah alamat permanen mereka.
Kantor Statistik Eropa, Eurostat, mengungkapkan bahwa warga Rusia mengajukan sekitar 700 aplikasi suaka di negara-negara Uni Eropa pada Februari 2022.
Baca juga: Pesawat Rusia Terjebak di Kanada, Dikenakan Biaya Parkir hingga Rp 15 Juta per Hari
Jumlah tersebut naik dua kali lipat menjadi 1.400 aplikasi pada Maret 2022, menjadikannya bulan dengan aplikasi suaka tertinggi yang tercatat sejak 2019.
Negara tujuan paling dicari di Eropa untuk pencari suaka Rusia adalah Jerman, Prancis, dan Polandia.
Ketiga negara tersebut mewakili 68 persen dari semua aplikasi yang diajukan di UE oleh warga Rusia pada tahun 2021.
Baca juga: McDonalds Akan Tutup Permanen 850 Restorannya di Rusia karena Perang Ukraina
Baca juga: Susul McDonalds, Starbucks Resmi Umumkan Menutup 130 Kafe di Rusia
(TribunTravel.com/Sinta)
Artikel lain terkait Rusia