TRIBUNTRAVEL.COM - Sungai Amazon di Amerika Selatan merupakan sungai terpanjang kedua di dunia setelah Sungai Nil.
Bicara soal Sungai Amazon, pasti terbayang kengerian anakonda yang dikenal sebagai penunggu sungai ini.
Anakonda sering disebut sebagai pemangsa terbasar yang hidup di Sungai Amazon.
Ternyata anakonda bukanlah predator paling ditakuti di kawasan tersebut.
Lalu, siapa pemangsa terbesar di Sungai Amazon?
Pemangsa Terbesar di Sungai Amazon
Pemangasa terbesar di Sungai Amazon adalah black caiman.
Ia bukan hanya ditemukan di Sungai Amazon saja, namun di sungai, danau, dan habitat air tawar lainnya di Amerika Selatan.
Black caiman atau caiman hitam merupakan spesies buaya besar yang memiliki nama ilmiah Melanosuchus Niger.
Nama Melanosuchus Niger berasal dari kata “melas” dari bahasa Yunani yang berarti hitam, kemudian suokhos yang dalam bahasa Yunani artinya buaya, yang mengarah pada “suchus” dalam bahasa Latin.
Sementara “niger” berarti hitam dari bahasa Latin, karena warnanya yang gelap.
Ukuran tubuh black caiman yang besar membuatnya bisa melahap hampir semua makhluk hidup di Sungai Amazon.
Bahkan, bukan hanya jadi pemangsa terbesar di Amazon, black caiman juga merupakan salah satu reptil terbesar di dunia.
Si Pemangsa Malam Hari
Black caiman punya lebih dari 70 gigi yang tajam di sepanjang mulutnya.
Gigi-gigi black caiman itu membantunya menangkap mangsa dengan cepat dan kuat.
Tubuhnya yang besar bisa tidak terlihat saat ia sedang berenang.
Sebabnya, warna tubuhnya yang berwarna kehitaman itu membantunya berkamuflase di air sungai.
Kamuflase adalah strategi yang dilakukan hewan untuk menyamar, dengan menyesuaikan bentuk, rupa, sikap, atau warna tubuhnya dengan lingkungan sekitar.
Ditambah lagi, ia memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam.
Dengan kemampuan mata dan telinga yang hebat, black caiman mahir berburu di malam hari.
Tidak Punya Pemangsa, Namun Pernah Hampir Punah
Begitu kuatnya posisi black caiman sebagai pemangsa, ia tidak memiliki predator alami yang membahayakannya.
Di sisi lain, saat black caiman belum menetas dari telur, hidupnya lebih memiliki ancaman, seperti hewan pengerat, burung, rakun, dan hewan lainnya.
Sedangkan, makhluk yang mengancam black caiman dewasa justru manusia yang memburunya.
Sampai-sampai, black caiman pernah menjadi hewan yang hampir punah karena diincar kulitnya.
Namun usaha-usaha konservasi yang dilakukan ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah setempat akhirnya berhasil mengembalikan populasi black caiman.
Meski begitu, di beberapa tempat habitat alaminya seperti Kolombia dan wilayah Sungai Amazon, black caiman masih jarang terlihat.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Menengok Ikan Sakti Sungai Janiah di Kabupaten Agam, Dikafani dan Dikubur saat Mati
Baca juga: Mau Wisata River Tubing di Sungai Ciputri Majalengka? Simak Harga Tiket Masuknya
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Indahnya Passau, Kota Tiga Sungai di Jerman dengan Bangunan Tua yang Memesona
Baca juga: Akibat Air Sungai Surut, Gondola di Venesia Tak Bisa Beroperasi
Baca juga: Menelusuri Sungai Terpendek di Dunia yang Ada di Sulawesi Tenggara, Jadi Objek Wisata Unggulan
Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul Bukan Anakonda, Ternyata Inilah Pemangsa Terbesar di Seluruh Amazon! Pernah Tahu?