Breaking News:

Tokoh Budaya Soroti Keputusan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Sebut Harus Dikaji Ulang

Tokoh Budaya menyoroti penetapan tarif Candi Borobudur Rp 750 ribu dan minta untuk dikaji ulang.

Editor: Nurul Intaniar
borobudurpark.com
Pemandangan Candi Borobudur yang menawan 

TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat sempat dihebohkan dengan naiknya biaya Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Tarif untuk wisatawan lokal sebesar Rp 750 ribu dan wisatawan mancanegara Rp 1,4 juta.

Akan tetepi ini bukan tiket masuk Candi Borobudur melainkan tarif untuk naik ke bagian atas candi.

Namun Tokoh Budaya Ruwat Rawat Borobudur, Sucoro menyoroti soal penetapan biaya tersebut.

Menurutnya, tarif ini harus dikaji ulang.

Sucoro mengatakan bahwa sebaiknya pencetusan soal biaya ini janganlah terburu-buru.

Baca juga: Fakta Tiket Candi Borobudur yang Naik Jadi Rp 750 Ribu, Luhut: Masih Belum Final

Pesona Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Pesona Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (Instagram/@borobudurpark)

"Memang seyogyanya kepada pemerintah dipikirkan lagi jangan turun langsung ini Rp 750 ribu, saya menghargai sikap Pak Luhut. Tapi pelestariannya itu kan tidak hanya dilihat Candi Bororobudur sebagai monumen mati. Sehingga pencetusan harganya jangan terlalu terburu-buru mestinya memang dibuka konsultasi publik," ujarnya saat ditemui pada Rabu (08/06/2022).

Ia menambahkan, sebenarnya mahal atau murahnya harga tiket naik ke Borobudur sebesar Rp 750 ribu tergantung pola pandang.

Menurutnya, jika dilihat dari sisi spiritual tarif tersebut termasuk murah.

Namun, jika diteropong dari sisi keilmuan akan sebaliknya.

2 dari 3 halaman

"Saya yakin tujuan pemerintah baik, kalau dibilang Rp 750 ribu sih sangat murah, kalau dari sisi spiritualnya. Namun, dari sisi pengetahuan seperti anak-anak atau generasi penerus perlu mengetahui sejarah borobudur, maka berbeda lagi jika harga tiket seperti itu. Jadi, pemerintah harus bisa mengakomodasi memberikan ruang tempat pada orang yang melihat Candi Borobudur sebagai keilmuan sumber pengetahuan," terangnya.

Ia menambahkan, perbedaan pola pandangan inilah yang selanjutnya membuat susahnya menyatukan sisi yang berbeda.

Terlebih selama ini, pemerintah sangat kuat mendorong Candi Borobudur sebagai ikon pariwisata.

"Sehingga masyarakat sangat terobsesi dengan arus pariwisata tanpa batas. Sangat kontradiksi jadi sangat amat butuh keselarasan untuk hal ini," tambahnya.

Menilik ke belakang, Sucoro mengatakan, sebenarnya Candi Borobudur merupakan ruang dan tempat suci.

Konteks utamanya adalah kajian spiritual yang dipandang mampu mengumpulkan energi manusia, alam dan tuhan.

Baca juga: Membandingkan Harga Tiket Candi Borobudur dengan 5 Situs Warisan Dunia di Negara Lain

Baca juga: Mengintip Mitos di Candi Borobudur, Bisa Sentuh Arca di Stupa Akan Dapat Keberuntungan?

Pengunjung yang menaiki Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah
Pengunjung yang menaiki Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah (Snowscat /Unsplash)

"Jadi sebelum diekspos menjadi tempat wisata, yang datang ke Borobudur orang-orang yang memang memohon kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan kesejahteraan. Intinya soal hidup dan kehidupan," terangnya.

Sehingga, ia menjelaskan, adanya persoalan terkait Candi Borobudur untuk menyatukan pariwisata dengan konservasi memang pekerjaan yang tidak mudah.

"Saya tidak menyalahkan pemerintah, karena memang bukan pekerjaan yang mudah. Saya yakin sebenarnya pak Luhut ingin menyelamatkan karya bangsa. Saya yakin balai konservasi juga sudah berusaha gimana caranya agar Candi Borobudur bisa macth antara kebutuhan wisata dengan konservasi. Hanya saja saat itu, nampaknya ada suatu kompromi yang seharusnya tidak disampaikan, saya yakin tujuan pemerintah baik," terangnya.

Melibat perihal ini, Kucoro mengusulkan, sudah seharusnya Candi Borobudur dikelola secara terpadu.

3 dari 3 halaman

Di mana, pengelolaan Candi Borobudur dibuat dalam satu badan pengelolaan.

"Kalau selama ini kan, terlalu banyak kepentingan di Candi Borobudur dari pariwisata, pelestarian, kebudayan, UNESCO sehingga akan menjadi lebih sulit," urainya.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tokoh Budaya Sebut Tarif Tiket Candi Borobudur Perlu Pengkajian Ulang

Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata Dekat Candi Borobudur Magelang, Cek Harga Tiket Masuknya

Baca juga: Bertemu Menko Marinves Luhut Binsar, Ganjar Pranowo Ajukan Penundaan Kenaikan Tarif Candi Borobudur

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Jawa TengahMagelangCandi Borobudur
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved