TRIBUNTRAVEL.COM - Kekeringan ekstrem baru saja melanda Irak hingga mengakibatkan turunnya permukaan air di Sungai Tigris.
Fenomena tersebut lantas membuat reruntuhan kota kuno berusia 3.400 ditemukan secara tiba-tiba oleh para arkeolog.
Menurut laporan pers Universitas Eberhard Karls Tübingen di Jerman, reruntuhan kota kuno itu ditemukan oleh arkeolog Jerman dan Kurdi beberapa waktu lalu.
Saat itu mereka diketahui menjelajahi situs di Kemune di Wilayah Kurdistan Irak setelah muncul di perairan waduk Mosul pada awal 2022.
Melansir laman People, Minggu (5/6/2022), reruntuhan kota kuno yang ditemukan di Sungai Tigris diperkirakan berasal dari zaman perunggu atau tepatnya pada era Kekaisaran Mittani.

Baca juga: Bukan Mesir Kuno, Ini Dia Asal Usul Mumi Tertua di Dunia
Baca juga: Arkeolog Mesir Temukan 250 Peti Mati Berisi Mumi, Usianya Sekira 2.500 Tahun
Para arkeolog menemukan berbagai situs utama selama penggalian antara bulan Januari dan Februari.
Di antaranya termasuk benteng besar dengan dinding dan menara.
Kemudian ada juga gedung penyimpanan bertingkat yang monumental dan kompleks industri.
Kota yang hilang itu, diyakini telah ada dari tahun 1550 hingga 1350 SM dan sebelumnya berfungsi sebagai kompleks perkotaan yang luas pada Kekaisaran Mittani.
Selain itu, ada juga temuan menarik berupa lima bejana keramik dengan arsip lebih dari 100 tablet runcing, kata para ahli.
Beberapa tablet tanah liat bahkan dikatakan masih disegel di dalam amplop tanah liat mereka.
"Mendekati keajaiban bahwa tablet paku yang terbuat dari tanah liat yang tidak dibakar bertahan selama beberapa dekade di bawah air," kata Dr. Peter Pfälzner, seorang profesor di Universitas Tübingen.
TONTON JUGA:
Baca juga: Arkeolog di Turki Temukan Kota Bawah Tanah Terbesar Di Dunia, Isinya Mengejutkan
Baca juga: Arkeolog Temukan Sarkofagus Abad ke-14 di Bawah Lantai Notre Dame, Diduga Milik Pejabat
Bersamaan dengan Pfälzner ada juga rekan arkeolog Jerman lainnya yakni, Dr. Ivana Puljiz, seorang profesor junior di Universitas Freiburg, bekerja sama dengan Dr. Hasan Ahmed Qasim, ketua Organisasi Arkeologi Kurdistan yang menyelesaikan proyek bersama Direktorat Purbakala dan Warisan di Duhok, Kurdistan Wilayah di Irak.
"Bangunan majalah yang besar sangat penting karena sejumlah besar barang pasti telah disimpan di dalamnya, mungkin dibawa dari seluruh wilayah," kata Puljiz dalam rilis Senin.
Para peneliti mengatakan, mereka cukup terkejut setelah mengetahui bahwa keadaan dinding kota kuno yang terpelihara dengan baik.
Padahal reruntuhan kota kuno tersebut sudah terendam air selama lebih dari 40 tahun.
"Pelestarian yang baik ini disebabkan oleh fakta bahwa kota itu hancur dalam gempa bumi sekitar 1350 SM, di mana bagian atas tembok yang runtuh mengubur bangunan-bangunan itu," tambah universitas.

Sekarang, kota kuno itu sepenuhnya kembali terendam di bawah air sekali lagi.
Namun, sebelum permukaan air naik, tim peneliti Jerman dan Kurdi sudah menutupi dengan rapat bangunan yang digali dengan terpal.
Para arkeolog juga mengisi kerikil untuk mencegah air menyebabkan kerusakan tambahan pada situs tersebut.
Baca juga: Fakta Unik Jalan Kuno Panlong, Punya 600 Tikungan Tajam yang Menguji Skill Pengemudi
Baca juga: Pencuri Kembalikan Patung yang Dicuri dari Kuil Kuno, Mengaku Selalu Mimpi Buruk dan Tak Nafsu Makan
(TribunTrave/Zed)
Baca selengkapnya soal kota kuno di sini.