Breaking News:

Umat Muslim Harus Puasa Ramadhan 2 Kali dalam Setahun pada 2030, Kenapa?

Bulan Ramadhan biasanya dirayakan umat Muslim sekali dalam setahun. Namun pada 2030 mendatang, umat Muslim harus berpuasa dua kali dalam setahun.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas Kemenag DKI Jakarta saat melakukan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan, beberapa waktu lalu. Tahun ini, Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat penentuan awal puasa Ramadhan 1443 H pada Jumat 1 April 2022. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Ramadhan biasanya dirayakan umat Muslim sekali dalam setahun.

Namun pada 2030 mendatang, umat Muslim akan merayakan bulan Ramadhan dua kali dalam setahun.

Itu artinya, akan ada dua kali ibadah puasa Ramadhan dalam satu tahun.

Para astronom mengatakan bahwa bulan puasa akan jatuh dua kali pada tahun itu, dilaporkan Arab News.

Pertama pada bulan Januari dan kemudian lagi pada akhir Desember.

Lalu, kenapa bisa dua kali bulan Ramadhan salam setahun?

Jemaah umrah asal Indonesia sedang berjalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2017).
Jemaah umrah asal Indonesia sedang berjalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2017). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Alasannya terletak pada perbedaan antara kalender Hijriah yang didasarkan pada siklus bulan dan kalender Georgia yang menandai perjalanan Bumi mengelilingi Matahari.

Melansir The National News, kalender Hijriah didasarkan pada siklus Bulan dan dibutuhkan 33 tahun untuk menyelesaikan satu siklus penuh.

Baca juga: 14 Fakta Unik Kurma yang Identik dengan Ramadhan, dalam Sebatang Dapat Tumbuh 1.000 Buah

Baca juga: 4 Negara dengan Waktu Puasa Terpanjang di Dunia, Benarkah Puasa di Greenland 20 Jam?

"Kalender Lunar atau tahun berbasis Lunar, 11 hari lebih pendek dari kalender Matahari," kata Dr Hasan Al Hariri, Grup Astronomi Dubai.

Dr Hasan melanjutkan, setahun penuh pada kalender Hijriah adalah 254 hari.

2 dari 2 halaman

Sementara pada kalender Gregorian adalah 365 hari dalam setahun.

"Karena itu, setiap tahun yang berlalu, Ramadhan mundur 10 atau 11 hari," imbuhnya.

Pengamatan posisi hilal (bulan) menggunakan teleskop di Kantor Gubernur Sumatera Utara, di Medan, Selasa (16/6/2015). Pengamatan hilal untuk menentukan hari pertama puasa oleh Kementerian Agama Sumut tidak bisa melihat hilal karena tertutup awan.
Pengamatan posisi hilal (bulan) menggunakan teleskop di Kantor Gubernur Sumatera Utara, di Medan, Selasa (16/6/2015). Pengamatan hilal untuk menentukan hari pertama puasa oleh Kementerian Agama Sumut tidak bisa melihat hilal karena tertutup awan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Meski bulan Ramadhan akan terjadi dua kali dalam setahun pada 2030, namun jumlah hari puasa tidak berubah.

Dr Hasan mengatakan, hari puasa umat Islam selama Ramadhan tidak akan berubah pada tahun 2030.

"Selalu periode 29 atau 30 hari," tutupnya.

Hal ini karena hari puasa didasarkan pada penampakan Bulan.

Baca juga: Nikmatnya Toge Panyabungan, Minuman Khas Ramadhan yang Jadi Favorit di Kota Medan

Baca juga: Negara dengan Waktu Puasa Terpanjang dan Tersingkat di Dunia Selama Ramadhan 2022

Penampakan Bulan menandakan awal dan akhir Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam.

Pada 2030, Ramadhan akan dimulai pada awal Januari dan kemudian kembali terjadi pada akhir Desember.

Ramadhan dua kali dalam setahun pernah terjadi pada 1965 dan 1997. 

Fenomena ini diperkirakan akan terjadi lagi pada 2030 dan 2063 mendatang.

Baca juga: Kanji Rumbi, Sajian Bubur Khas Aceh yang Nikmat Disantap untuk Buka Puasa

Baca juga: 5 Negara dengan Waktu Puasa Tersingkat di Dunia, Puasa di Afrika Selatan Cuma 11 Jam

Selanjutnya
Tags:
bulan Ramadhanumat Muslimkalender Hijriah Kue Cornflakes Es Cincau
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved