TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang akan mudik Lebaran 2022, disarankan untuk berangkat lebih awal.
Hal ini untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat puncak arus mudik Lebaran 2022.
“Kita memprediksi bahwa puncak arus mudik Lebaran 2022 ini akan terjadi pada 28-29 April 2022 dan 1 Mei 2022,” ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (25/4/2022).
Ia menyebutkan, melakukan mudik lebih awal ini merupakan langkah yang sangat penting dilakukan agar puncak mudik tidak terjadi kemacetan.
Budi Karya mengungkapkan, dalam periode mudik Lebaran 2022 ini ada rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan juga arus balik.
“Salah satu rekayasa lalu lintas tersebut yaitu ganjil genap, one way dan contra flow di ruas jalan tol,” kata Budi Karya.
Baca juga: Mudik Lebaran 2022 Lebih Hemat Naik Kereta Api, Ada Diskon hingga 25 Persen di Tiket.com
Baca juga: Syarat Mudik Lebaran 2022 Naik Pesawat, Tak Hanya PCR & Antigen Saja
Meski begitu, lanjut Budi karya, rekayasa lalu lintas ini belum cukup untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik. Hal ini karena dipicu adanya peningkatan pemudik menjelang Lebaran 2022 nanti.
“Maka dari itu, kita minta seluruh masyarakat Indonesia mudik lebih awal. Dengan begitu, harapannya, pekerjaan Polri maupun pihak terkait bisa lebih ringan,” ucap Budi Karya.

Buka Posko
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan, posko tersebut penting mengingat komunikasi menjadi satu hal yang krusial dalam mengkoordinasikan mudik pada tahun 2022 ini.
Baca juga: Berkunjung ke Sam Poo Kong saat Mudik ke Semarang, Berikut Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Terbarunya
"Saya berpesan kepada teman-teman di seluruh sektor untuk bahu-membahu bersama media untuk menyampaikan informasi yang kita dapatkan untuk di share kepada masyarakat," kata Budi Karya saat konferensi pers secara virtual, Senin (25/4/2022).
Sehingga, lanjut dia, masyarakat bisa mengetahui kebijakan apa saja yang akan diterapkan pemerintah, sebaliknya dengan adanya posko tersebut bisa memberikan umpan balik bagi apa yang akan dilakukan dalam mengelola mudik tahun ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menerangkan, posko tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk pemantauan pelaksanaan penyelenggaraan transportasi selama periode angkutan lebaran tahun 2022.
"Sehingga diharapkan penyelenggaran angkutan lebaran tahun ini berjalan aman, selamat, lancar, dan juga sehat," tutur Budi Setiyadi.
Ia memaparkan, para personel yang melaksanakan tugas di posko sebanyak 45 orang untuk setiap shift-nya yang berasal dari instansi dan stakeholder terkait yaitu Kemenhub, Korlantas Polri, BMKG, KNKT, Basarnas, PT Pelni, PT Angkasa Pura, PT ASDP, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, PT Pertamina, PT Kereta Api Indonesia, Radio Antar Penduduk Indonesia, dan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI).
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Wonogiri untuk Mudik Lebaran 2022, Kunjungi Soko Langit yang Sempat Viral
Baca juga: Indahnya Jalur Mudik Pantai Selatan Jawa, Punya Pemandangan Memesona dan Instagramable
"Selain Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022, Kementerian Perhubungan juga menyediakan posko pelayanan dan monitoring di beberapa ruas dan simpul transportasi, baik di terminal penumpang, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, bandar udara, dan stasiun kereta api," tuturnya.
Posko tersebut digunakan sebagai tempat istirahat, pelayanan kesehatan, pemeriksaan antigen, jika masyarakat membutuhkan dan juga vaksinasi booster bagi pelaku perjalanan selama masa angkutan Lebaran tahun 2022.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Antisipasi Kemacetan Lalu Lintas, Menhub Sarankan Masyarakat Mudik Lebaran Lebih Awal.