Breaking News:

Pramugara Maskapai Ternama Tersandung Skandal, Diduga 23 Tahun Kerja Pakai Identitas Palsu

Guedes yang merupakan warga Brasil menyalahgunakan identitas orang lain dan mengaku sebagai warga negara AS untuk bekerja sebagai pramugara.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
Unsplash/Artturi Jalli
Ilustrasi pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pramugara ditangkap karena dugaan mencuri identitas milik orang lain.

Ricardo Cesar Guedes (49) dilaporkan telah mencuri dan menggunakan identitas seorang anak laki-laki berusia empat tahun yang meninggal dalam kecelakaan mobil di tahun 1979.

Guedes menggunakan identitas anak tersebut untuk membangun hidup baru dan bekerja sebagai pramugari maskapai ternama selama sekira 23 tahun.

Warna paspor biru, Senin (21/9/2020).
Warna paspor biru, Senin (21/9/2020). (Flickr/ezytravel indonesia)

Melansir Daily Mail, Sabtu (23/4/2022), Guedes yang merupakan warga negara Brasil menyalahgunakan identitas orang lain dan mengaku sebagai warga negara Amerika Serikat.

Ia bahkan bisa bekerja sebagai pramugari United Airlines dengan menggunakan identitas tersebut.

Baca juga: Pramugara Beberkan Tips Penting Nginap di Hotel, Jangan Sampai Terkunci dari Luar Kamar

Akibat tindakannya, Guedes menghadapi tuduhan federal karena memberikan pernyataan palsu saat membuat paspor, menyamar sebagai warga negara AS dan memasuki area bandara dengan identitas palsu karena pekerjaannya sebagai pramugara, yang memungkinkan dia melewati keamanan pos pemeriksaan di banyak bandara Amerika.

Jaksa federal mengklaim dalam pengaduan pidana yang diajukan di Distrik Selatan Texas bahwa Guedes mencuri identitas William Ericson Ladd, dari Atlanta, yang meninggal satu bulan sebelum ulang tahun yang kelima dalam kecelakaan mobil 1979 di Negara Bagian Washington.

Pihak berwenang mengatakan Guedes, yang tinggal di Lake Houston, Texas, datang ke AS sekitar pertengahan 1990-an dan memakai visa turisnya hingga kedaluwarsa.

Dia mulai menggunakan kartu Jaminan Sosial atas nama Ladd 17 tahun setelah bocah itu meninggal dan mengajukan paspor atas nama yang sama pada tahun 1998, menurut Houston Chronicle.

Guedes tampaknya tidak memiliki hubungan dengan anak laki-laki itu dan para pejabat tidak mengungkapkan bagaimana dia berhasil mendapatkan nomor Jaminan Sosial anak laki-laki yang sudah meninggal itu.

Ilustrasi maskapai United Airlines
Ilustrasi maskapai United Airlines (Flickr/ byeangel)
2 dari 3 halaman

Dengan identitas yang ia curi, Guedes bisa membeli rumah di Lake Houston, menikah, membeli BMW hingga memulai karirnya di maskapai United Airlines, menurut Chronicle.

Dia sekarang ditahan sambil menunggu persidangan, dan juru bicara United Airlines mengkonfirmasi kepada Business Insider bahwa Guedes telah dipecat setelah skandal tersebut.

Baca juga: Jangan Pakai Celana Pendek saat Naik Pesawat, Pramugara Ungkap Alasannya

Dilaporkan, William Ericson Ladd lahir pada tahun 1974 dari pasangan William Francis Ladd dan Debra Lynn Ladd (nee Hays) di Atlanta.

Berbicara kepada jaksa federal, Debra membenarkan bahwa putranya telah meninggal dan mengatakan tidak ingat apakah dia memiliki nomor Jaminan Sosial.

Sementara itu, Guedes lahir di Sao Paulo, Brasil pada tahun 1972, dan mengambil identitas Ladd pada pertengahan 1990-an.

Baca juga: 25 Tips Nyaman Terbang Jarak Jauh, Termasuk Bersikap Baik dengan Pramugari & Pramugara

Dia memperbarui paspornya enam kali sejak 1998 hingga Desember 2020 ketika Departemen Luar Negeri menandai aplikasinya untuk 'berbagai indikator penipuan' setelah sidik jari yang digunakan untuk aplikasinya cocok dengan yang diajukan Guedes untuk dokumen identitas nasional Brasilnya pada 1990-an.

Agen federal juga memperoleh catatan dari petugas penegak hukum Brasil yang memberi tahu mereka bahwa Maria Auxiliadora Duarte Guedes adalah ibu Guedes.

Ketika mereka bertanya kepada Maria tentang putranya, dia berkata bahwa tidak mengenal siapa pun yang bernama Eric Ladd, tetapi mengakui bahwa putranya tinggal di Amerika Serikat.

Baca juga: Sisi Asih Beberkan Cara Pramugari dan Pramugara Salat di Pesawat, Unggahannya Tuai Pujian

Foto yang diposting di media sosial 'Eric Ladd' juga menunjukkan dia bersama Maria Guedes, Chronicle melaporkan, dan bepergian ke negara lain sebagai pramugara dengan lencana yang menunjukkan dia berbicara bahasa Portugis.

Guedes kemudian ditangkap di Bandara Interkontinental George Bush di Houston pada bulan September ketika ia mencoba naik pesawat sambil memegang telepon yang berlabel 'iPhone Eric' di layar.

3 dari 3 halaman

Ketika dihadapkan oleh pejabat federal, Houston Chronicle melaporkan, dia mengidentifikasi dirinya sebagai 'William Ericson Ladd.'

Baca juga: Penerbangan Dialihkan usai Pramugara yang Sedang Tidak Bertugas Bikin Keributan di Pesawat

Seorang pejabat kemudian dilaporkan mengatakan kepadanya bahwa berbohong adalah kejahatan federal, di mana Guedes mengatakan dia lahir di Amerika Serikat tetapi dibesarkan oleh orang tua misionarisnya di Brasil.

Petugas kemudian memberi tahu dia bahwa pemerintah memiliki sertifikat kematian untuk William Ericson Ladd, membuat Guedes terdiam, menurut dokumen pengadilan, sebelum menunjukkan kepada Guedes gambar kuburan William Ericson Ladd di Alabama.

Akhirnya, Guedes menandatangani lembar sidik jari baru yang mengidentifikasi dirinya sebagai 'Ricardo Guedes.'

Saat petugas menahannya, dia memberi tahu mereka, "Saya bermimpi dan mimpi itu berakhir."

"Sekarang aku harus menghadapi kenyataan," imbuhnya.

Tonton juga:

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca artikel lainnya seputar pramugara di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Amerika Serikatpesawatpramugarapenipuan Quincy Jones Pager (Beeper) Ressa Herlambang Yeti Airlines Bima Samudra Batik Air
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved