TRIBUNTRAVEL.COM - Masih ingat dengan tragedi hancurnya pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov-225 akibat invasi Rusia?
Pesawar bernama 'Mriya' itu dikabarkan dihancurkan Rusia saat terparkir di Bandara Antonov di Gostomel, Kota Kiev pada Minggu (27/2/2022).
Atas kejadian tersebut, Antonov-225 atau An-225 mengalami kerusakan parah hingga tak bisa dioperasikan kembali.
Menanggapi itu, Perwakilan dari produsen pesawat Ukraina Antonov telah tiba di Bandara Hostomel Kiev (GML) untuk melakukan penilaian kerusakan pesawat An-225-nya.
Melansir laman Simpleflying, Senin (18/4/2022) kabarnya An-225 telah tiba di Bandara Hostomel untuk perawatan pada awal Februari 2022 lalu.
Lantaran adanya invasi Rusia, pesawat terbesar di dunia itu rusak saat dimulainya konflik beberapa minggu kemudian dalam kejadian yang disebut Bandara Pertempuran Antonov.

Baca juga: Hancur oleh Rusia, Antonov-225 Milik Ukraina Buka Galang Dana
Baca juga: Pesawat Terbesar di Dunia Antonov AN-225 Hancur saat Invasi Rusia ke Ukraina
Setelah itu, invasi antara Rusia dan Ukraina semakin memanas hingga tidak memungkinkan akses ke bandara sampai 2 April 2022.
Kini pasukan Ukraina mendapatkan kembali kendali atas daerah tersebut ketika pasukan Rusia mundur ke Timur negaranya.
Segera setelah serangan pada akhir Februari, gambar dan video mulai beredar online, termasuk gambar satelit yang menunjukkan kerusakan signifikan pada hanggar tempat An-225 disimpan.
Diyakini bahwa hidung dan sayap pesawat, khususnya, mengalami kerusakan yang cukup parah.
Namun, hingga sekarang tingkat kerusakan pada An-225 masih belum diketahui secara mendetail.
TONTON JUGA:
Baca juga: Pernah Membawa Pesawat Luar Angkasa, Simak 3 Fakta Antonov-225 yang Dihancurkan Rusia
Baca juga: Fakta Antonov AN-225 Mriya, Pesawat Terbesar di Dunia yang Hancur Saat Invasi Rusia
Tim penyelidik Antonov, termasuk kepala pilot An-225 Dmytro Antonov, sekarang berada di lokasi untuk mensurvei kerusakan dan melakukan analisis awal tentang biaya perbaikan.
Dalam hal ini pihak mereka juga melakukan kerja sama dengan perusahaan pertahanan Ukraina, Ukroboronprom.
Hingga saat ini temuan lengkap dari penilaian kerusakan pada An-225 belum dirilis secara resmi.
Meskipun sebelumnya sudah ada pernyataan dari perusahaan pertahanan Ukraina, Ukroboronprom, menyebutkan biaya perbaikan mencapai lebih dari Rp 43 triliun selama lima tahun.
Kabar itu juga menyatakan bahwa pesawat akan dibangun kembali dengan biaya Rusia.
Namun, jika An-225 rusak parah seperti yang ditunjukkan beberapa gambar, perbaikan pesawat mungkin tidak mungkin dilakukan.
Banyak bagian pesawat yang dibangun pada 1980-an dan penggantian mungkin sulit ditemukan hampir hari ini, bahkan hampir 40 tahun kemudian.

Baik Antonov dan penggemar penerbangan di seluruh dunia sangat ingin melihat Mriya kembali ke langit.
Bahkan, pabrikan An-225 baru-baru ini rela meminta sumbangan publik untuk mendukung pembangunannya kembali.
Namun, mungkin opsi yang lebih layak adalah melanjutkan pembangunan An-225 keduanya, yang dimulai tetapi tidak pernah selesai.
Meskipun pesawat setengah jadi ini disimpan di hanggar yang sama di Bandara Hostomel pada saat serangan, laporan awal menunjukkan bahwa itu tampaknya utuh.
Baca juga: Imbas Invasi Rusia-Ukraina, Boeing Kehilangan Lebih dari 90 Persen Pesanan Jet
Baca juga: Bandara Dnipro Ukraina Dihancurkan Rusia, Sang Gubernur Sebut Serangan Roket Terus Berdatangan
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Antonov-225 di sini.