TRIBUNTRAVEL.COM - Penemuan menarik diungkap oleh para ilmuwan yang tengah meneliti sebuah situs purbakala di North Dakota, Amerika Serikat.
Mereka percaya telah menemukan potongan-potongan asteroid yang menabrak Bumi sekira 66 juta tahun lalu di lepas Semenanjung Yucatan.
Diyakini objek tersebut mengakibatkan kehancuran yang meluas, termasuk menjadi penyebab kepunahan dinosaurus.

Melansir laman People, Minggu (10/4/2022), asteroid yang menabrak bumi dilaporkan menciptakan kawah sedalam 20 mil ketika menghantam bumi.
Tabrakan itu mengirim puing-puing cair ke udara yang kemudian mendingin menjadi seperti bongkahan kaca.
Baca juga: Asteroid Berukuran Tiga Kali Taj Mahal Bakal Dekati Bumi saat April Mop, Berbahayakah?
Para ahli mengatakan bahwa objek-objek ini adalah tanda yang jelas bahwa tabrakan asteroid telah terjadi.
Selama jutaan tahun, beberapa bongkahan telah berubah karena interaksi dengan lingkungan.
Namun, di situs North Dakota yang disebut Tanis, beberapa bongkahan telah diawetkan.
Robert DePalma, seorang profesor dan mahasiswa pascasarjana Universitas Manchester, mengatakan para peneliti Tanis telah menemukan bongkahan berisi potongan-potongan batu yang tidak meleleh.
Baca juga: Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 200 Juta Tahun Ditemukan di Pantai Wales
Saat menguji fragmen, mereka menemukan bahwa batu itu tidak hanya mengandung bagian kerak batu kapur, tetapi beberapa bagian mengandung besi, nikel, dan kromium dalam jumlah tinggi.
Elemen-elemen ini konsisten dengan material asteroid, dan mungkin berasal dari elemen yang bertabrakan dengan Bumi pada hari yang menentukan tersebut.
Baca juga: Pertama Kali di Dunia, Fosil Langka Dinosaurus yang Erami Telurnya Ditemukan di China
Sebagai catatan, temuan DePalma belum diserahkan ke jurnal peer-review.
Profesor Phil Manning, supervisor PhD DePalma, mengatakan kepada BBC bahwa dia juga yakin potongan-potongan itu berasal dari asteroid yang membuat dinosaurus punah.
Tonton juga:
Baca juga: Sedang Liburan ke Pantai, Bocah Ini Temukan Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 220 Juta Tahun
"Kami mampu memisahkan kimia dan mengidentifikasi komposisi bahan itu," kata Manning.
"Semua bukti, semua data kimia dari penelitian itu menunjukkan dengan kuat bahwa kita sedang melihat sepotong dari asteroid yang mengakhirinya hidup dinosaurus," imbuhnya.
DePalma mengatakan bahwa kaki dinosaurus yang terawetkan dan mungkin telah mati pada hari tabrakan asteroid tersebut juga ditemukan di situs Tanis.
"Kami memiliki begitu banyak detail dengan situs ini yang memberi tahu kami apa yang terjadi dari waktu ke waktu," ucap DePalma, menurut BBC.
"Hampir seperti menontonnya diputar di film. Kamu melihat kolom rock, melihat fosil di sana, dan itu membawa kamu kembali ke hari itu," jelasnya.
Baca juga: Mengintip Misi Terbaru DART NASA, Sengaja Akan Menabrak Asteroid?
Baca juga: Asteroid Seukuran Menara Eiffel Akan Kembali Lintasi Bumi di Tahun 2029, Berbahayakah?
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel asteroid di sini.