TRIBUNTRAVEL.COM - Delta Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah kaca kokpit pecah di tengah penerbangan.
Pilot yang mengoperasikan Delta Air Lines Penerbangan 760 dari Salt Lake City ke Washington Dulles ini pun terpaksa melakukan pendaratan darurat untuk Boeing 757 mereka di Denver.
Para kru menyatakan keadaan darurat sekitar 90 menit setelah penerbangan karena kaca depan yang retak.
Baca juga: Cerita Keluarga Korban China Eastern Airlines, Pertama Kali Naik Pesawat Demi Operasi Bayinya
Beruntung pesawat dapat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Denver 10 menit kemudian, dilansir dari Simpel Flying, Selasa (5/4/2022).
Penyebab retakan saat ini belum ditentukan, meskipun FAA telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan.
Berbicara kepada New York Times, Melissa B. Long, juru bicara Delta, membenarkan bahwa pesawat itu memiliki masalah pemeliharaan di tengah penerbangan meskipun tidak menyebutkan penyebab keretakan.

"Karena sangat berhati-hati, pesawat dialihkan ke Denver dan pesawat mendarat secara rutin. Tim kami bekerja cepat untuk mengakomodasi pelanggan di pesawat baru, dan kami dengan tulus meminta maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan rencana perjalanan mereka," kata Melissa.
Gambar kaca depan yang retak telah diunggah di media sosial oleh penumpang Kirk Knowlton.
Dalam tweet itu, Knowlton mengklaim bahwa retakan itu terjadi tiba-tiba, dan pilot melakukan pendaratan darurat tak lama kemudian.
Detail kejadian
Menurut FlightAware, Delta Air Lines Penerbangan 760 berangkat dari Salt Lake City pada pukul 10.08 waktu setempat.
Pesawat Boeing 757-200 dengan 198 penumpang itu dijadwalkan mendarat di Washington Dulles sekitar pukul 15.50 waktu setempat, meskipun dialihkan ke Bandara Denver 90 menit setelah penerbangan.
Kepada KUTV, penumpang Rachel Wright mengklaim bahwa kru meminta penumpang untuk tetap tenang selama pengalihan.
"Mereka datang dengan pengeras suara mengatakan bahwa kaca depan pecah, dan kami mengalihkan ke Denver dalam waktu sekitar 10 menit. Aku yakin aku salah dengar, tapi ternyata tidak. Mereka terus datang dan mengatakan agar semua orang tetap tenang, tenang, dan kami tenang, jadi disuruh tetap tenang saat kami tenang membuat kami merasa sedikit panik," ujarnya.
Setelah mendarat di Denver, penumpang dapat melihat jendela kokpit yang pecah, dengan beberapa foto yang menjadi viral di Twitter.

Penumpang naik pesawat baru di Denver dan dengan aman melanjutkan perjalanan mereka ke Washington setelah penundaan beberapa jam, mendarat pada pukul 21.41 waktu setempat.
Wright memuji tindakan kru, dengan mengatakan, "Aku benar-benar pandai bermain bagaimana-jika? Jadi, pikiran saya mengarah pada apa yang bisa terjadi, skenario terburuk dan saya bersyukur. Bisa jadi sangat buruk, bisa jadi sangat berbeda. Saya tidak pernah lebih bersyukur untuk menghabiskan tiga jam ekstra di bandara."
Insiden serupa
Sementara penyebabnya belum ditentukan, retakan jendela juga pernah terjadi sebelumnya.
Baru-baru ini pada bulan Januari, Boeing 787-9 Dreamliner Air New Zealand dialihkan ke Hong Kong setelah kaca depan diduga retak dalam penerbangan.
Penerbangan kargo antara Christchurch dan Guangzhou berada di sebelah barat Filipina ini terbang di ketinggian 41.000 kaki sebelum tiba-tiba turun sekitar 5.000 kaki.
Mendekati Hong Kong, pesawat turun ke 22.000 kaki sambil berputar-putar di atas kota.
Pesawat mendarat dengan selamat, dan tetap berada di Hong Kong setelah insiden itu.
Untuk penyebabnya masih belum ditemukan.
Berbicara kepada Simple Flying pada saat itu, Chief Operational Integrity and Safety Officer untuk Air New Zealand David Morgan mengatakan, "Kemarin, salah satu penerbangan kargo kami menuju Guangzhou dialihkan ke Hong Kong setelah kaca depan retak. Sementara kaca depan yang retak terdengar luar biasa, sebenarnya ada empat lapisan pada kaca depan pesawat sehingga tidak ada risiko bagi pesawat atau siapa pun di dalamnya."
Kaca depan kokpit biasanya berisi beberapa panel kaca tebal dengan lapisan plastik yang diapit di antaranya untuk sistem pemanas, anti-es, dan anti-kabut.
Dalam kolom USA Today tentang pesawat, Mantan kapten US Airways John Cox menjelaskan bahwa jika jendela kokpit pecah, panel kaca yang tidak rusak dapat menahan tekanan jika kaca lain pecah.
Pesawat dirancang untuk tetap aman jika terjadi retakan jendela.
Cox menjelaskan dalam kolomnya bahwa meskipun itu terjadi sesekali, itu jarang terjadi, dengan sebagian besar pilot turun untuk mengurangi tekanan dan mengalihkan penerbangan jika diperlukan.
Tonton juga:
Baca juga: Lebih dari 100 Pesawat Boeing 737 Dikandangkan Setelah Kecelakaan Fatal China Eastern
Baca juga: Mabuk saat Pertama Kali Terbang Naik Pesawat? Coba Tips Manjur ala Pramugari
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.