TRIBUNTRAVEL.COM - Rara Istiati Wulandari belakangan menjadi buah bibir.
Sosoknya merupakan pawang hujan MotoGP Mandalika 2022 di Lombok yang berlangsung 18-20 Maret kemarin.
Aksi Rara sebagai pawang hujan sempat terekam kamera dalam siaran live MotoGP.
Baca juga: Viral Sosok Rara Isti Wulandari saat MotoGP 2022, Ini 6 Fakta Unik Pawang Hujan Di Sirkuit Mandalika
Akun media sosial resmi MotoGp juga turut mengunggah aksi perempuan yang akrab disapa Rara tersebut.
Nama Rara pun semakin viral di media sosial, wajahnya makin dikenal publik.
Nah, di balik ketenarannya saat ini sebagai pawang hujan, Rara rupanya juga senang kulineran, lho.
Salah satu tempat makan favoritnya adalah Warung Soto Kadipiro Asli di Jl Wates No 33, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Jogja.
Jelang akhir pekan, Jumat (25/3/2022), Rara pun diketahui asyik menikmati makan soto kesukaannya di sana.
Hal tersebut diungkap oleh Kevin, seorang wisatawan asal BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Baca juga: Pawang Hujan Asal Bali Didatangkan untuk Jaga Cuaca di Sirkuit Mandalika, Lihat Prosesnya
Kevin tak menyangka dirinya bisa bertemu Rara di Warung Soto Kadipiro Asli itu.
Tanpa sengaja pria dari BSD itu duduk semeja dengan Rara ketika bersantap soto.
Kevin menceritakan kalau saat itu Rara tidak sendirian, melainkan bersama ayah dan ibunya.
Rara begitu ramah, menyapa Kevin dan karyawan di warung soto langganannya.
“Itu soto hits Mbak Rara langganan. Makanya semuanya pada kenal,” ujar Kevin melalui pesan singkat kepada TribunTravel.
Pawang hujan viral itu bahkan mentraktir soto pesanan Kevin, lho.
“Abang soto langsung ngitung, kan. Dia (Rara) bilang karena saya semeja, sekalian saja,” ucap Kevin.
Baca juga: 8 Soto Enak di Jogja, dari Soto Pak Marto yang Gurih hingga Soto Ayam Pak Dalbe yang Legendaris
Ketika diajak foto bareng, Rara juga menerima dengan ramah.
Pawang hujan asal Bali tersebut berfoto sambil memperagakan gerakan tangan bak ritual menghentikan hujan, seperti yang ia dilakukan saat gelaran MotoGP Mandalika.
Pose itu Rara lakukan sendiri, tanpa diminta Kevin maupun orang lain yang juga ingin foto bareng.
“Inisiatif dia sendiri, bahkan pas foto tangannya gerak,” tutur traveler dari BSD itu.
“Saya kira dia akan offended dengan video gerakan gitu. Eh, malah meragain, hehehe,” imbuhnya.
Momen makan soto Kadipiro di Jogja kali ini pun jadi pengalaman tak terlupakan bagi Kevin.
Tonton juga:
Ngomong-ngomong soal soto Kadipiro, ini merupakan kuliner legendaris di Jogja, lho.
Dikutip dari Kompas.com, Warung Soto Kadipiro Asli eksis sejak tahun 1921 silam.
Pendiri soto ini adalah Karto Wijoyo.
Beliau meninggal pada tahun 1972, kemudian soto Kadipiro dikelola oleh generasi kedua, yaitu Widadi Dirjo Utomo.
Sotonya berkuah gurih karena berasal dari kaldu ayam kampung.
Kemudian isi sotonya adalah suwiran ayam kampung, tauge, kol, taburan daun bawang serta bawang goreng.
Soto ini disajikan dengan nasi putih.
Baca juga: 7 Soto Enak di Jogja untuk Sarapan, Soto Ayam Pak Gareng Disajikan dengan Perkedel Singkong
Tapi kalau kamu ingin soto saja, bisa juga pesan tanpa nasi putih.
Sebagai teman makan soto tersedia pula ati ampela, tahu, tempe dan perkedel, yang bisa traveler pilih sendiri sesuai selera.
Buat kamu yang penasaran ingin mencicipi kelezatan soto Kadipiro, bisa datang langsung kemari setiap hari pukul 08.00 hingga sekira jam 14.30.
Namun karena sotonya cepat habis, sebaiknya kamu datang lebih pagi, ya.
Baca juga: 10 Soto Enak di Jogja untuk Sarapan, Gurih Soto Betawi Bang H Pitung hingga Segarnya Soto Pak Marto
(TribunTravel.com/Kurnia Yustiana)
Simak artikel lainnya seputar kuliner soto enak di sini.