TRIBUNTRAVEL.COM - Mal Sarinah di Jalan MH Thamrin kembali dibuka untuk umum mulai Senin (21/3/2022) .
Mal pertama di Indonesia sekaligus pusat perbelanjaan tertua di Jakarta tersebut sempat ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan besar-besaran sejak 2020.
Rupanya, ada sejarah menarik di balik Mal Sarinah yang sampai saat ini masih bertahan sebagai mal tertua di Indonesia.
Tak hanya itu, alasan mal tertua di Jakarta tersebut diberi nama Sarinah pun cukup unik.
Berikut fakta unik Mal Sarinah dan asal-usul pemberian nama Sarinah yang tak banyak orang tahu.
Perusahaan di balik Mal Sarinah
Mal Sarinah dikelola oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama PT Sarinah (Persero) yang bergerak di bidang ritel.
Dikutip dari laman resmi perseroan, Sarinah didirikan tanggal 17 Agustus 1962 sesuai akta Notaris Eliza Pondaag No. 33 dengan nama PT Departemen Store Indonesia.
Kepemilikan Sarinah 100 persen dikuasai oleh Negara Republik Indonesia, dengan modal dasar sebesar Rp 100 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak Rp 46,85 miliar.
Adapun pergantian nama perusahaan dari PT Departemen Store Indonesia menjadi PT Sarinah (Persero) secara resmi terjadi pada 10 April 1978.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Snow Wonderland Hartono Mall Solo Baru, Serunya Main Salju di Dalam Mal
Baca juga: Arena Ice Skating Terbesar Pekanbaru Ada di Mal SKA, Banyak Promo Harga Tiket Masuk
Pembangunan Sarinah digagas Soekarno
Sarinah merupakan pelopor bisnis ritel modern di Indonesia. Pembangunan mal pertama di Indonesia ini merupakan gagasan dari Bapak Proklamator Indonesia Soekarno.
Bung Karno menggagas mal Sarinah sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta sekaligus mal tertua di Indonesia untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Misi besar tersebut diwujudkan melalui pembangunan Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Peresmian Gedung Sarinah pada 15 Agustus 1966 sekaligus menandai kehadirannya sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
Dengan begitu, sejak awal didirikan, Sarinah sudah mengemban amanat Presiden Soekarno bahwa mal tertua di Jakarta itu harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat.
Di usianya yang kini lebih dari lima dekade, Sarinah telah melebarkan sayap usaha dengan menelurkan sejumlah anak usaha.
Peran aktif Sarinah sebagai mitra menjangkau perajin tradisional di pelosok, koperasi di berbagai desa dan kota, hingga desainer busana ternama di ibukota.
Di sisi lain, kegiatan perdagangannya telah mencakup aktivitas ekspor dan impor beragam komoditas dan mebel.Produk-produk tersebut turut melengkapi etalase sejumlah gerai Sarinah di Jakarta, Semarang, dan Malang.
Asal usul nama Sarinah
Keunikan sejarah Sarinah tak lepas dari asal usul namanya.
Dari mana Bung Karno mendapat inspirasi pemberian nama tersebut?
Penamaan Sarinah pada mal pertama di Indonesia ini diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil.
Kesan mendalam tentang kebesaran jiwa sang pengasuh menginspirasi penyematan nama tersebut.
Baca juga: Unik dan Berkesan! Fabio Quartararo Traktir Anak-anak Lokal Jajan Es Krim untuk Rayakan Podium
Baca juga: Aturan Operasional Mal & Bioskop di Wilayah PPKM Level 4, Berlaku sampai 28 Februari 2022
Baca juga: Daftar 10 Mal di Jakarta yang Paling Banyak Dikunjungi saat Pandemi Versi PeduliLindungi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Sarinah, Mal Tertua di Indonesia yang Digagas Bung Karno"