Breaking News:

Aturan Terbaru Liburan ke Thailand per 1 April, Kini Tak Wajib Tunjukkan Tes PCR Pra-Kedatangan

Thailand berencana untuk mencabut semua persyaratan pengujian pra-kedatangan untuk semua pelancong mulai Jumat (1/4/2022) mendatang.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Romeo GACAD/AFP
Dalam file foto ini diambil pada 27 Juni 2021 pengunjung dengan masker dan membawa payung mengunjungi kompleks kuil abad ke-17 Wat Chaiwatthanaram di ibukota kuno Ayutthaya, utara Bangkok. Thailand berencana untuk membuka kembali ibu kota Bangkok dan 24 tujuan lainnya untuk pengunjung yang divaksinasi penuh pada Oktober, ketika kerajaan itu mencoba menyelamatkan industri pariwisata yang bertekuk lutut di tengah gelombang ketiga infeksi virus corona yang mematikan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Thailand berencana untuk mencabut semua persyaratan pengujian pra-kedatangan untuk semua pelancong mulai Jumat (1/4/2022) mendatang.

Kebijakan ini dilakukan dalam upaya untuk menarik lebih banyak turis ke Thailand.

Turis internasional tidak perlu lagi melakukan tes PCR sebelum kedatangan, meskipun tes pasca-kedatangan dan tindakan lainnya akan tetap dilakukan.

Baca juga: Resep Tom Yam Enak untuk Menu Buka Puasa, Kuliner Khas Thailand yang Hangat dan Menyegarkan

Thailand akan menghapus pengujian PCR sebelum kedatangan

Melansir Simple Flying, Selasa (22/3/2022), Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand (CCSA) telah menyetujui penghapusan tes PCR pra-kedatangan untuk para pelancong.

Chao Phraya River, Thailand
Chao Phraya River, Thailand (Silvia Yohani /Unsplash)

Mulai 1 April, langkah itu bertujuan untuk mendorong lebih banyak wisatawan mengunjungi negara Thailand.

Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan Masyarakat Dr. Kiattiphum Wongrajit mengatakan, "Di bawah aturan masuk yang diusulkan, pelancong di bawah skema Test & Go tidak lagi diharuskan menunjukkan hasil tes RT-PCR negatif hingga 72 jam sebelum keberangkatan ke Thailand."

Berdasarkan persyaratan masuk saat ini, turis yang berkunjung ke Thailand harus mengikuti tes PCR selambat-lambatnya 72 jam sebelum naik ke penerbangan.

Selain itu juga adanya pengujian pasca-kedatangan, asuransi Covid-19 wajib, dan karantina hotel satu malam, industri pariwisata Thailand menyebut persyaratan itu sebagai hal yang rumit.

Baca juga: Viral Mahalnya Harga Buah Manggis di Thailand, Dibanderol Rp 221 Ribu per Kilogram

Baca juga: Arti Nama Ibu Kota Thailand yang Resmi Berganti Krung Thep Maha Nakhon

CCSA mengklarifikasi bahwa pencabutan tes pra-keberangkatan berlaku untuk semua turis, baik yang datang dengan Test & Go, Sandbox atau jalur karantina.

2 dari 3 halaman

Perubahan penting lainnya termasuk pengurangan karantina untuk turis yang tidak divaksinasi, dari tujuh hari menjadi lima hari.

Persyaratan lain untuk berkunjung ke Thailand tetap berlaku

Wat Pho, Bang Ramat, Taling Chan, Bangkok, Thailand
Wat Pho, Bang Ramat, Taling Chan, Bangkok, Thailand (Jacob Guse /Unsplash)

Turis yang berkunjung ke Thailand masih harus mematuhi persyaratan masuk lainnya.

Ini termasuk tes PCR pada saat kedatangan, tes mandiri antigen Hari ke-5, dan pemesanan satu malam dengan hotel yang disetujui pemerintah (SHA+).

Selain itu, kedatangan internasional harus menunjukkan bukti asuransi kesehatan COVID-19 setidaknya $20.000 (sekira Rp 287 juta).

Angka ini, yang diturunkan dari $50.000 (sekira Rp 717,5 juta), dapat diturunkan lagi menjadi $10.000 (sekira Rp 143,5 juta) dalam beberapa minggu mendatang.

Namun, tes PCR pasca kedatangan dan wajib menginap di hotel satu malam kemungkinan akan dibatalkan mulai 1 Mei.

Sebagai gantinya, turis perlu melakukan tes antigen cepat pada saat kedatangan.

Thailand pertama kali mulai mengizinkan turis bebas karantina pada Juli 2021 sebagai bagian dari skema kebijakan.

Pada bulan November, pelancong internasional dapat mengunjungi seluruh negara Thailand tanpa karantina sesuai dengan persyaratan masuk "Test & Go".

3 dari 3 halaman

Skema ini ditangguhkan pada bulan Desember setelah munculnya varian Omicron sebelum dibawa kembali pada bulan Februari.

Dari pandemi ke endemik

Pada pertemuan CCSA pada hari Jumat, Thailand mengumumkan rencananya untuk transisi dari pendekatan pandemi ke endemik Covid-19.

Pemerintah mengumumkan serangkaian fase yang pada akhirnya akan menyebabkan Covid-19 dinyatakan endemik pada 1 Juli 2022.

Seorang juru bicara resmi mengatakan, "Mulai 1 Juli dan seterusnya, mudah-mudahan, dan jika semuanya berjalan dengan baik dan jumlah serta situasi berjalan sesuai rencana, kami berharap bahwa kami akan beralih menjadi endemik."

Hingga awal April, Thailand akan berada di "Tahap Memerangi", yang akan pindah ke "Tahap Dataran Tinggi" antara April dan Mei.

Tahap terakhir adalah "Tahap Menurun" hingga deklarasi endemik Juli.

Tonton juga:

Baca juga: Ingin Bepergian ke Thailand? Catat Aturan Terbaru dan Program yang Harus Diikuti

Baca juga: CDC Imbau Turis untuk Hindari Liburan ke Hong Kong, Thailand & Selandia Baru, Kenapa?

(TribunTravel.com/Ratna)

Baca selengkapnya seputar Liburan ke Thailand, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ThailandTes PCRTribunTravel Milk Bun Mew Suppasit
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved