TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan ditemukan hampir meregang nyawa sendirian di sebuah kamar hotel.
Pihak berwenang mengatakan, sang ibu mengalami overdosis beberapa hari sebelumnya.
Insiden tersebut terjadi di Quality Inn, Springfield, Amerika Serikat pada Senin (7/3/2022) malam.
Menurut pihak berwenang, bayi itu ditemukan dalam kondisi diikat pada stroller dan hampir tidak merespon petugas.
"Bocah itu dibawa ke rumah sakit Portland untuk perawatan yang menyelamatkan jiwa," kata polisi, dikutip TribunTravel dari rochesterfirst.com.
Bayi malang itu dilaporkan menderita dehidrasi parah, kekurangan gizi, dan ruam popok parah.
Baca juga: Permintaan Aneh Tamu Hotel Kaya Raya, Minta Tidur Bertabur Lobster di Meja Restoran
Sementara itu, ibu dari bayi diidentifikasi hanya sebagai wanita berusia 28 tahun, ditemukan tewas di kamar hotel yang sama karena overdosis.
Petugas menemukan heroin di dalam ruangan, menurut pihak berwenang.

Berdasarkan penyelidikan awal, pihak berwenang mengatakan bahwa sang ibu overdosis di kamar sekitar empat hari sebelum pemeriksaan setelah jam kerja oleh karyawan Departemen Layanan Kemanusiaan, yang dianggap telah menyelamatkan nyawa anak itu.
Beruntung, bayi tersebut dapat diselamatkan.
"Kondisi anak tersebut telah membaik dan dia sedang dalam proses keluar dari rumah sakit," kata pihak berwenang.
Bayi dalam kandungan meninggal saat sang ibu karantina
Seorang wanita mengklaim bayi perempuan dalam perutnya meninggal setelah staf hotel karantina menolak membawanya ke rumah sakit.
Wanita bernama Amna Bibi saat itu diketahui sedang hamil 34 minggu.
Ia tiba di Hotel O2 Intercontinental London di Greenwich, London, Inggris untuk menjalani karantina wajib usai terbang dari Pakistan.
Bibi bersama suami dan keluarganya tiba di London pada 10 Juni 2021.
Baca juga: Tips Menginap di Hotel, Pakar Perjalanan: Jangan Pilih Kamar di Atas Lantai 4!
Menurut aturan daftar merah Pemerintah Inggris, mereka harus menjalani karantina di hotel selama 10 hari
Bibi mengatakan bahwa dirinya menderita pembengkakan, rasa sakit, dan sesak napas selama tinggal di hotel.

Dia mengatakan, paramedis hotel memeriksanya tetapi mengatakan dia tidak bisa pergi ke rumah sakit dan menawarkan obat penghilang rasa sakit sebagai gantinya.
Pada 18 Juni 2021, Bibi kehilangan bayinya untuk selamanya.
Bibi telah meminta pemerintah untuk mengklarifikasi aturan karantina untuk memungkinkan orang mengakses rumah sakit bila diperlukan, dilaporkan dailymail.co.uk.
Hingga saat ini belum diketahui alasan wanita itu terbang jauh saat hamil besar.
Baca juga: 5 Trik Liburan Menurut Pakar Perjalanan, Termasuk Cara Pilih Kamar Hotel dengan Wi-Fi Cepat
Wanita hamil disarankan untuk tidak bepergian setelah 36 minggu kehamilan, tetapi beberapa maskapai penerbangan memerlukan surat dari dokter umum setelah minggu ke-28 untuk mengonfirmasi tanggal kelahiran.
Surat dokter juga berisi informasi bahwa calon ibu tidak berisiko mengalami komplikasi.
(TribunTravel.com/Sinta)
Baca juga: Pengering Rambut Justru Jadi Benda Paling Kotor di Kamar Hotel Dibanding Toilet, Mengapa?
Baca juga: Jangan Buka Pintu Kamar Hotel saat Mendengar Kegaduhan di Luar, Pramugari Ungkap Alasannya