TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai terbesar Rusia, Aeroflot, akan menangguhkan penerbangan internasional pada Selasa (8/3/2022) mendatang.
Aeroflot akan menghentikan penerbangan internasional kecuali ke Belarusia.
Maskapai tersebut terpaksa dihentikan operasionalnya untuk penerbangan internasional karena Rusia sedang menghadapi sanki Barat atas invasinya ke Ukraina.
Keputusan penerbangan Aeroflot untuk ditangguhkan ini telah disepakati sejak Sabtu (5/3/2022), setelah mendapatkan dorongan dari Badan Penerbangan Sipil Rusia, Rosaviatsiya.
Baca juga: Amerika Serikat Menutup Wilayah Udara untuk Maskapai Penerbangan Rusia
Rosaviatsiya, merekomendasikan untuk menghentikan seluruh maskapai penerbangan Rusia yang mengoperasikan pesawat sewaan asing penerbangan penumpang dan kargo ke luar negeri, lapor Kompas.com.
Alasan adalah ada kemungkinan risiko tinggi pesawat sewaan itu akan disita sebagai bagian dari sanki Barat yang melarang penyewaan pesawat ke Rusia.
Rekomendasi Rosaviatsiya tidak berlaku untuk maskapai Rusia yang menggunakan pesawat Rusia atau pesawat asing yang tidak berisiko disita.
Ini juga tidak berlaku untuk maskapai asing dari negara-negara yang belum memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan belum menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia, lapor Al Jazeera.
Aviation Week mengatakan, ada lebih dari setengah pesawat komersial di Rusia yang disewakan.
“Lebih dari setengah pesawat komersial di Rusia disewa."
Pernyataan Aeroflot tentang "penangguhan sementara semua penerbangan internasional mulai 8 Maret" mengutip "keadaan baru yang menghambat pengoperasian penerbangan".
Disebutkan juga bahwa semua rute penerbangan domestik akan terus beroperasi dan tidak berubah, serta penerbangan ke Belarus, yang pemimpinnya Alexander Lukashenko adalah sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lebih lanjut, Aeroflot menyebutkan jika maskapai tersebut akan membatalkan tiket pesawat pulang pergi (PP) bagi semua penumpang yang memiliki jadwal keberangkatan dari Rusia per tanggal setelah 6 Maret 2022.
Semua penumpang yang tiketnya dibatalkan bisa melanjutkan perjalanan udara kembali setelah 8 Maret 2022 mendatang.
Sedangkan calon penumpang yang mengantongi tiket pesawat sekali jalan akan tetap diizinkan melakukan penerbangan hingga 8 Maret nanti.
Rosaviatsia juga merekomendasikan warga Rusia yang ingin pulang dari negara asing mengatur penerbangan transit melalui negara-negara yang belum memberikan sanksi.
Adapun negara yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
- Uni Emirat Arab
- Turki
- Serbia
- Azerbaijan
- Armenia
- Kazakhstan
- Qatar
Baca juga: Penumpang yang Diduga Mabuk Serang Pramugari, Penerbangan Terpaksa Dialihkan
Baca juga: Jetstar Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Penerbangan ke Bali Mulai Rp 1 Jutaan
Selain Aeroflot, maskapai Rusia lain yaitu S7 juga mengumumkan penangguhan penerbangan internasional karena sanki yang dijatuhkan pada Rusia atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Menyusul S7, maskapai Pobeda turut menghentikan penerbangan internasional mulai 8 Maret mendatang.
Imbas invasi ke Ukraina, kini sektor penerbangan terkena dampak ekonomi yang terlihat jelas.
Bahkan Aeroflot sudah dilarang terbang memasuki wilayah udara seluruh Uni Eropa, Kanada, dan Inggris.
Negara-negara itu memaksa Rusia untuk menangguhkan penerbangannya ke tujuan tersebut.
Rusia pun ikut melarang maskapai penerbangan dari negara-negara itu memasuki wilayah udara di negaranya.
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Rusia Mulai Terisolasi, Maskapai Penerbangan Hanya Boleh Melayani ke Negara Sekutu Satu Ini
Baca juga: Thai Lion Air Buka Penerbangan Perdana ke Bangkok, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya
Baca juga: Rusia Larang Penerbangan dari 36 Negara Memasuki Wilayahnya, Apa Indonesia Termasuk?