TRIBUNTRAVEL.COM - Inggris dan Amerika Serikat memilih tidak mengikuti seruan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk membatasi penerbangan di atas Ukraina.
Berikut hal yang perlu diketahui tentang zona larangan terbang.
Pekan ini, Zelenskyy mengajak negara-negara Barat untuk menegakkan zona larangan terbang setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Diketahui Rusia telah meluncurkan 56 serangan roket dan menembakkan 113 rudal jelajah sejak awal serangan.
Namun, Inggris dan Amerika tidak mengikuti ajakan Zelenskyy tersebut.
Lalu, apa itu zona larangan terbang?
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Jumat (4/3/3033), Zona larangan terbang atau NFZ, mengacu pada area di mana pesawat penumpang, kargo, atau militer dilarang terbang pada area tertentu.
Zona ini biasanya dibuat dengan alasan keamanan dan dapat diterapkan saat acara-acara besar, seperti Olimpiade, atau di atas gedung-gedung tertentu.
Selain digunakan dalam konteks sipil, NFZ juga dapat digunakan di zona perang untuk mencegah pesawat musuh melakukan serangan atau terbang di atas negara untuk melakukan pengawasan.
Inilah yang diinginkan Zelenskyy terjadi di Ukraina.

Baca juga: Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina, Antonov-225 Hancur Akibat Serangan Rusia
Baca juga: Slovakia Izinkan Masuk Warga Negara Ukraina yang Melarikan Diri dari Perang Tanpa Dokumen
Bagaimana zona larangan terbang diberlakukan di lingkungan militer?
Untuk memastikan tidak ada pesawat terbang di area terlarang, jet tempur lawan berpatroli di area tersebut untuk mencari pesawat yang dicurigai atau ditemukan melanggar aturan.
Pesawat semacam itu bisa dipaksa mendarat, dikawal menjauh dari daerah itu, atau bahkan ditembak jatuh.
Di mana zona larangan terbang digunakan sebelumnya?
Menurut laporan USA Today, zona larangan terbang pertama kali diterapkan oleh AS dan NATO di Irak pada tahun 1991.
Zona larangan terbang ini dibuat dalam upaya mencegah serangan Saddam Hussein terhadap populasi Muslim Kurdi dan Syiah.
Ini diberlakukan oleh Inggris, AS, dan Prancis.
PBB juga diketahui telah memberlakukan zona larangan terbang di masa lalu, sekali di Bosnia pada tahun 1992, dan sekali di Libya pada tahun 2011, ketika jet RAF Inggris termasuk di antaranya yang terlibat dalam menegakkan aturan.
Mengapa Inggris dan AS menolak seruan Zelenskyy untuk zona larangan terbang?
Singkatnya, jawaban atas pertanyaan ini adalah karena hal itu bisa membuat pasukan Barat yang menegakkan zona tersebut berisiko ditembak jatuh oleh pesawat Rusia.
Hal ini bisa memicu perang langsung antara negara-negara NATO dan Rusia.
Sementara AS telah menolak seruan untuk menegakkan zona larangan terbang karena dapat menyebabkan konflik langsung antara Amerika Serikat dan Rusia.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan Presiden Joe Biden dengan tegas tidak berniat mengirim pasukan AS untuk berperang dengan Rusia.
Dalam sebuah pernyataan kepada Axios, Zelenskyy dengan sangat yakin menyatakan bahwa zona larangan terbang akan membantu Ukraina 'mengalahkan agresor dengan lebih sedikit pertumpahan darah.
Meskipun AS dan Inggris tidak mengirim bantuan jet tempur, angkatan udara Ukraina saat ini masih beroperasi dan terus melakukan misi pertahanan. (TribunTravel.com/Tyas)
Baca juga: Ini Alasan Nama Ibukota Ukraina Sekarang Disebut Kyiv, Bukan Kiev
Baca juga: 5 Fakta Unik Bencana Nuklir Chernobyl Ukraina, Sempat jadi Tujuan Wisata Horror di Dunia