TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin terus mencoba menguasai ibu kota Ukraina, banyak warganet justru bertanya-tanya soal sebutan yang benar Kyiv atau Kiev.
Empat tahun lalu, Kementerian Luar Negeri Ukraina membuat kampanye 'KyivNotKiev' untuk menyebarkan pesan tentang Ukraina yang ingin ibu kotanya dikenal.
Kampanye itu terjadi setelah aneksasi Rusia atas Krimea dan bertujuan untuk membedakan Kyiv dari masa lalu sovietnya.
Namun, hal ini justru menjadi perhatian beberapa hari terakhir setelah Putin mengirim pasukan melintasi perbatasan.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Rabu (2/3//2022), 'Kyiv' secara resmi diadopsi oleh Ukraina pada tahun 1995, meskipun banyak orang di seluruh dunia masih menyebut ibu kota Ukraina sebagai 'Kiev'.
Namun, alasan kota itu ingin disebut Kyiv, terutama di tengah konflik yang saat ini sedang berlangsung, karena Kyiv berasal dari nama dalam Bahasa Ukraina.
Baca juga: 10 Fakta Unik Kiev, Ibu Kota Ukraina yang Diserang Rusia
Baca juga: Slovakia Izinkan Masuk Warga Negara Ukraina yang Melarikan Diri dari Perang Tanpa Dokumen
Sementara Kiev, berasal dari bahasa Rusia .
Berbicara kepada Quartz, ahli bahasa dan profesor Universitas Columbia John McWhorter menjelaskan, ketika berbicara tentang pengucapan 'Kyiv' dalam bahasa Inggris yaitu "Keev" terdengar mirip dengan pengucapan 'KOUGH-ihv, di mana OUGH berima mirip OO dalam kata FOOT, atau U pada PUT'.
Sementara "KEE-eff", adalah pengucapan Rusia, yang sekarang dinilai kembali sebagai norma Anglophone, menurut McWhorter.
Sejarawan Rusia dan Ukraina Kimberly St. Julian-Varnon menggambarkan perbedaan antara kedua istilah tersebut sebagai 'topik sensitif' karena Putin telah menggunakan penutur bahasa Rusia di Ukraina untuk menyangkal kedaulatan Ukraina.
Sejarawan menjelaskan bahwa Ukraina mengesahkan undang-undang pada tahun 2019 yang menjadikan bahasa Ukraina sebagai bahasa resmi negara dan bahasa komunikasi publik Ukraina.
Meskipun demikian, Bahasa Rusia tidak pernah dilarang di negara itu dan banyak penduduk di sana benar-benar berbicara dalam kedua bahasa tersebut.
St Julian-Varnon melanjutkan, "Jadi, pengucapan transliterasi bahasa Inggris penting karena satu adalah nama Rusia untuk kota dan yang lainnya adalah nama Ukraina."
Pada tahun 2019, Dewan Nama Geografis Amerika Serikat secara resmi mengubah ejaan ibukota Ukraina sesuai putusan kedutaan Ukraina di AS.
Penggunaan nama yang benar dianggap sangat penting, khususnya pada penerbangan internasional dan bandara di seluruh dunia.
Kyiv bukan satu-satunya kota yang menjadi perdebatan.
Pemerintah Ukraina saat ini terus mendorong penggunaan ejaan Ukraina yang benar dan relevan.
Kota Kharkiv, misalnya, sering salah dijuluki Kharkov; Odessa menjadi Odesa, dan Lvov harus diubah menjadi Lviv.(TribunTravel.com/Tyas)
Baca juga: Pramugari Ungkap Makanan Terburuk untuk Dibawa ke Pesawat, Bikin Awak Kabin Muntah dengan Aromanya
Baca juga: Fakta Unik House with Chimeras, Wisata Ikonik Kyiv yang Diulas dalam Vlog Presiden Ukraina Zelenskyy
Baca juga: Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina, Antonov-225 Hancur Akibat Serangan Rusia