TRIBUNTRAVEL.COM - Memperingati Isra Miraj, berbagai wilayah di Indonesia pasti punya tradisi unik dan menarik.
Sebagai negara dengan mayoritas masyarakat memeluk agama Islam, terdapat berbagai macam tradisi yang sering dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.
Mulai dari Festival Hadrah di Solo, Jawa Tengah hingga Tradisi Rejaban Peksi di Buraq Jogja.
Dilansir TribunTravel dari berbagai sumber, berikut tujuh tradisi unik dan menarik Isra Miraj di berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Promo Menginap di Mara River Safari Lodge Spesial Hari Raya Nyepi, Tarifnya Cuma Rp 2 Jutaa

1. Festival Hadrah, Solo
Festival Hadrah akan diadakan dalam rangka memperingati malam Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Di Solo, Festival Hadrah yang biasanya meriah dengan banyak penonton, kini akan akan digelar secara online.
Dalam gelaran Festival Hadrah tersebut akan ada tabuh rebana kolosal yang akan dimainkan oleh warga Kota Solo.

2. Tradisi Rejaban Peksi di Buraq, Jogja
Seperti yang diketahui, Buraq merupakan nama burung yang mengantarkan Rasulullah menuju langit ketujuh saat peristiwa Isra Miraj.
Pada tradisi yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu ini, terdapat dua buraq yang terbuat dari kulit jeruk bali dan dibawa abdi dalem dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gedhe Kauman.
Baca juga: Promo Tiket Masuk Dufan Ancol Spesial Girls Month Beli 2 Dapat 3
3. Tradisi Nyadran Desa, Semarang
Di Semarang, saat Isra Mairaj tiba, biasnaya masyarakat membuat replika Badak Siwarak yang terbuat dari ahsil bumi pertanian penduduk.
Nantinya, replika tersebut akan diarak keliling desa.
Namun, sebelum tradisi akan dimulai, masyarakat mengawali dengan mengaji dan membersihkan makam.
4. Khatam Kitab Arja, Temanggung
Saat Isra Miraj di Temanggung, masyarakat akan menggelar acara selepas salat Isya.
Acara dimulai dengan tahlil singkat yang dilanjutkan membaca kitab Arja.
Kitab Arja ini merupakan tulisan arab pegon karangan KH Ahmad Rifai Al-Jawi yang mengisahkan Isra Miraj secara detail.
Baca juga: Mulai 14 Maret, Turis Asing Bisa Berkunjung ke Bali Tanpa Karantina

5. Rajaban, Cirebon
Saat Isra Miraj, masyarakat Cirebon punya tradisi untuk berziarah ke Plangon.
Terdapat dua makam penyebar ajaran Islam, yakni Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.
Selain itu, keraton Kesepuhan juga mengadakan pengajian.
Pada akhir acara akan ada nasi bogana yang terdiri dari kentang, telur, ayam, tempe, tahu, parutan kelapa, dan bumbu kuning.
Makanan-makanan itu akan dibagikan ke warga keraton, kaum masjid, abdi dalem, dan masyarakat Mager Sari.
6. Ambengan, Jawa Tengah
Di Jawa Tengah, tradisi ini nampaknya sudah familiar.
Meski mempunyai nama yang berbeda-beda, ambengan sendiri berarti makan bersama masyarakat.
Mereka akan membawa makanan ke masjid sebelum pelaksanaan salat Magrib.
Setelah salat berjamaah dan pengajian, makanan tersebut akan dibagikan untuk makan bersama atau dibawa pulang.
7. Ngurisan, Lombok
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, biasanya memperingati Isra Miraj dengan tradisi yang disebut Ngurisan.
Ngurisan sendiri adalah tradisi memotong rambut bayi yang berusia di bawah 6 bulan.
Potong rambut dilakukan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sebenarnya, tradisi Ngurisan tidak khusus dilaksanakan pada Isra Miraj atau bulan Rajab saja, melainkan pada hari-hari besar Islam lainnya.
Baca juga: Sambut Malam Isra Miraj, Pemerintah Kota Solo Gelar Festival Tabuh Rebana Kolosal
Baca juga: Sambut Nyepi dan Isra Miraj, Jogja Bay Waterpark Hadirkan Rainbow Bubble Foam Festival
(TribunTravel.com/ Septi)
Simak selengkapnya terkait artikel Isra Miraj bisa klik di sini