TRIBUNTAVEL.COM - Meski menjadi satu fasilitas publik yang dapat membantu kehidupan sehari-hari, tidak semua pembangunan bandara berjalan dengan lancar.
Bandara Kobe di Jepang misalnya, pembangunan bandara ini dilakukan setelah hampir 30 tahun lalu diusulkan untuk pertama kalinya.
Bandara Kobe dibuka pada tahun 2006 di sebuah pulau buatan di selatan kota Kobe, Jepang.
Baca juga: Dulunya Pekerjaan Impian, Simak Bagaimana Pandemi Covid-19 Mengubah Profesi Pramugari
Namun rupanya, Bandara Kobe pertama kali direncanakan dibangun pada tahun 1970-an, dilansir dari Simple Flying, Minggu (20/2/2022).
Kontroversi warga lokal terhadap pembangunan sebesar itu menunda dan mengubah rencana beberapa kali, dan penentangan terhadap bandara terus berlanjut hingga pembukaan bandara.
Mengusulkan bandara di Kobe

Pemerintah kota Kobe setempat pertama kali mengusulkan rencana untuk bandara baru pada tahun 1971.
Ini adalah bandara besar yang akan dibangun di dekat kota, dekat Port Island.
Bandara baru akan memiliki enam landasan pacu, dengan yang terpanjang lebih dari 3.000 meter.
Alasan pembangunan bandara untuk menawarkan Kobe sebagai bandara tambahan ke Bandara Internasional Osaka (Itami).
Pada 1970-an, Kobe sudah sangat padat dan tidak terlalu cocok untuk pesawat yang lebih besar.
Bandara juga sulit untuk berkembang karena terletak di daerah padat penduduk di Itami dan Toyonaka, yang dikelilingi oleh bangunan.
Keberatan terhadap rencana pembangunan

Keberatan terhadap pengembangan bandara diajukan oleh walikota Kobe, Tatsuo Miyazaki, dengan dukungan lokal yang signifikan.
Penolakan yang berlanjut dari banyak pihak hingga bandara dibuka, terkait dengan pembangunan bandara sebesar itu yang dekat dengan kota.
Miyazaki terpilih kembali pada tahun 1973 dan terus melawan rencana pembangunan bandara.
Akhirnya, renana untuk pembangunan bandara ini gagal.
Pada tahun 1982, Bandara Internasional Kansai dipilih sebagai pengembangan baru untuk mendukung ekspansi di wilayah tersebut.
Rencana untuk bandara Kobe ditinjau kembali untuk menjadikannya bandara yang lebih kecil yang lebih fokus pada lalu lintas domestik, dengan maksud dapat mengumpulkan lebih banyak dukungan.
Baca juga: Heboh Pesawat Luar Angkasa Mendarat di Museum Dubai, Videonya Viral
Baca juga: Emirates Buka Lounge Khusus Anak-anak, Bisa Nonton Lebih dari 50 Film Disney di Pesawat
Mengubah rencana bandara dan opini publik
Pendapat tentang pengembangan bandara selalu beragam.
Walikota terus dengan tegas menolak, dengan dukungan publik yang tinggi. Tetapi banyak orang dan bisnis menginginkan bandara dan selalu mendukung rencana.
Dua hal besar berubah pada akhir 1980-an dan 1990-an, yang memberi lebih banyak dukungan kepada bandara.
Yang pertama adalah pergantian walikota.
Kazutoshi Sasayama, pendukung utama bandara, menjadi walikota pada tahun 1989 dan memenangkan masa jabatan ketiga yang kritis pada tahun 1997.
Yang kedua adalah gempa bumi Hanshin yang menghancurkan pada tahun 1995.
Ini memiliki konsekuensi ekonomi yang mengerikan, dan pembangunan bandara dipandang sebagai cara yang baik untuk meningkatkan wilayah tersebut.
Konstruksi dimulai pada 1999
Selama tahun 1990-an, dukungan pemerintah, bisnis dan walikota lebih solid, tetapi masih ada oposisi lokal.
Hal ini berlangsung terus sampai konstruksi dimulai pada tahun 1999.
Ada satu upaya terakhir yang besar untuk menghentikan proyek tersebut pada tahun 1998.
The Japan Times menjelaskan jumlah dan dukungan untuk bandara ini pada tahun 1999, dengan menulis:
"Musim gugur yang lalu, 350.000 orang, termasuk 310.000 pemilih terdaftar kota Kobe, atau sepertiga dari total, menandatangani petisi yang meminta plebisit tentang masalah ini. Jajak pendapat media menunjukkan antara 70 persen dan 80 persen penduduk Kobe menentang proyek tersebut. Tapi pada bulan Desember, majelis kota, yang mendukung bandara dengan hampir dua pertiga mayoritas, menolak petisi tersebut."
Petisi terakhir ini gagal, dan izin diberikan untuk bandara landasan pacu yang jauh lebih kecil di sebuah pulau buatan di lepas pantai.
Konstruksi dimulai pada 1999, hampir 30 tahun setelah pertama kali diusulkan, dan bandara dibuka pada Februari 2006.
Tonton juga:
Baca juga: Kapal Kargo Berisi Lebih dari 1.000 Mobil Mewah Terbakar di Samudra Atlantik
Baca juga: Lion Air Group Layani Tes PCR dan Rapid Antigen, Cek Daftar Lokasi dan Biayanya
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.