Breaking News:

Setelah Tutup Selama 60 Tahun, Pendakian Pegunungan Himalaya via Bhutan Dibuka Kembali

Setelah ditutup selama 60 tahun, kerajaan Buddhis Bhutan membuka jalur pendakian suci untuk pertama kalinya.

Flickr/Anja Disseldorp
Pemandangan Gunung Himalaya dari Bhutan 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar baik baru saja datang dari pendakian Pegunungan Himalaya jalur Bhutan.

Setelah ditutup selama 60 tahun, kerajaan Buddhis Bhutan membuka jalur pendakian suci untuk pertama kalinya.

Melansir laman Lonely Planet, jalur ini disponsori oleh Bhutan Canada Foundation (BCF) dan Tourism Council of Bhutan (TCB).

Nantinya traveler dapat melintasi jalur ini selama 28 hari dari Haa di barat Bhutan ke Trashigang di timur (dekat perbatasan Tibet) dan membentang 403 kilometer.

Sebelum dibuka untuk pendakian, jalur ini merupakan jalur perdagangan, ziarah, dan komunikasi yang penting selama ratusan tahun.

Setelah dibangun jalan raya nasional pada 1906, jalur ini menjadi satu-satunya cara untuk melakukan perjalanan melintasi negeri.

Ilustrasi pemandangan Gunung Himalaya dari Bhutan
Ilustrasi pemandangan Gunung Himalaya dari Bhutan (Flickr/Anja Disseldorp)

Jadi jalur tersebut tidak benar-benar baru, namun akan menawarkan pengalaman trekking yang lebih berbeda.

Terutama bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi lebih mendalam tentang tradisi dan budaya di Bhutan.

Dua tim De-suups (wali) telah bekerja untuk memulihkan Jalur Trans Bhutan selama hampir dua tahun.

Baca juga: Bhutan dan 4 Negara yang Tak Lagi Mewajibkan Masker Bagi Warganya, Telah Sukses Melawan Covid-19

Baca juga: Kangen Traveling, Nikita Willy Kenang Momen Jalan-jalan ke Bhutan Bareng Suami

Mereka membangun jalur baru, merenovasi jembatan, memperbaiki posko, merekam situs budaya, dan meningkatkan rambu di sepanjang rute.

2 dari 3 halaman

"Ini adalah proyek berbasis komunitas, baik dalam pembangunan maupun pengoperasiannya yang akan memulihkan ikon budaya kuno dan memberikan pengalaman bersih nol karbon yang berkelanjutan di negara ini, baik bagi para peziarah maupun pelancong," ungkap Sam Blyth, ketua BCF.

"Jalur Trans Bhutan juga mencerminkan filosofi negara Kebahagiaan Nasional Bruto dan akan memungkinkan anak-anak Bhutan untuk berjalan di jejak nenek moyang mereka," lanjutnya.

TONTON JUGA:

Nantinya jejak tersebut dapat dijelajahi dengan berjalan kaki atau bersepeda dan akan melintasi satu taman nasional serta 400 situs bersejarah dan budaya.

Menariknya lagi, traveler juga dapat menyelesaikan perjalanan hanya dalam waktu satu bulan atau melakukan apapun disukai.

Menurut keterangan pejabat Trans Bhutan Trail, trekking akan dilakukan dengan pemandu sesuai peraturan pengunjung Bhutan.

Nantinya juga akan ada berbagai rencana perjalanan, paket, serta jadwal keberangkatan sepanjang tahun.

Baca juga: Calon Pendaki Gunung Everest Tak Bisa Mulai Pendakian dari Tibet, Apa yang Terjadi?

Baca juga: Kenapa Wilayah Tibet Tak Dilewati Pesawat Terbang? Berikut Alasannya

Traveler secara bebas dapat menambahkan berbagai aktivitas seru selama melakukan perjalanan di Buthan.

Aktivitas tersebut mulai dari bersepeda, arung jeram, memancing, yoga, serta program khusus untuk pengendara sepeda motor, pelari maraton, pengamat burung, pelancong spiritual, fotografer, dan masih banyak lagi.

"Restorasi jalur ini akan memberi kamu banyak pandangan yang mendalam tentang salah satu budaya dan lingkungan tradisional yang paling terpelihara di dunia saat melintasi satu-satunya negara negatif karbon di dunia," ungkap Trans Bhutan Trail.

3 dari 3 halaman

"Dengan berjalan kaki atau bersepeda di Jalur Trans Bhutan, kamu akan membenamkan diri dalam cerita yang bernilai dari generasi ke generasi, dan menjadi bagian dari bagian unik dari sejarah negara ini," lanjutnya.

Baca juga: 7 Fakta Unik Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia, Turis Berkunjung Harus Bawa Tabung Oksigen

Baca juga: Sambut Kembali Wisatawan Asing, Nepal Buka Penerbangan Untuk Nikmati Keindahan Gunung Everest

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Bhutan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BhutanPegunungan HimalayaTribunTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved