Breaking News:

Imlek 2022

Bukan Sekadar Hiasan, Kenapa Selalu Ada Lampion saat Perayaan Imlek?

Cikal bakal Festival Lampion berasal dari Dinasti Han yang memakainya untuk melapisi lampu atau penerangan.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
Unsplash/Andrew Haimerl
Ilustrasi lampion yang dipasang untuk menyambut Imlek. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Raya Imlek selalu identik dengan lampion berwarna merah.

Biasanya lampion akan digantung di sejumlah tempat, mulai dari tempat ibadah, rumah, bahkan jalan raya.

Melansir Kompas.com, lampion tak sekadar ornamen bagi masyarakat China.

Lampion memiliki cerita dan makna tersendiri.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Majalengka yang Lagi Hits, Cocok Dikunjungi saat Libur Imlek 2022

Cikal bakal Festival Lampion berasal dari Dinasti Han yang memakainya untuk melapisi lampu atau penerangan.

Saat itu, lampion juga dipakai untuk bersembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.

Pertunjukan barongsai dan liong pada perayaan Tahun Baru Imlek di Pantai Lagoon Ancol, Jakarta, Minggu (29/1/2017). Pengunjung berkumpul sejak siang hari untuk melihat atraksi barongsai dan wushu. Selain itu pada malam harinya pengunjung diajak untuk menerbangkan lampion.
Pertunjukan barongsai dan liong pada perayaan Tahun Baru Imlek di Pantai Lagoon Ancol, Jakarta, Minggu (29/1/2017). Pengunjung berkumpul sejak siang hari untuk melihat atraksi barongsai dan wushu. Selain itu pada malam harinya pengunjung diajak untuk menerbangkan lampion. (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Sementara Dinasti Tang memakai lampion untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.

Misalnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai, negara yang kuat, dan lain sebagainya.

Perluasan penggunaan lampion ini secara otomatis juga turut menambah popularitas lampion di seluruh penjuru China.

Baca juga: 6 Dekorasi Tahun Baru Imlek yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Lentera Merah Mengusir Nasib Buruk

Makna lampion saat Imlek

2 dari 3 halaman

Lampion yang umumnya berwarna merah dinyalakan saat perayaan Imlek.

Secara umum makna lampion adalah untuk menyimbolkan harapan dan masa depan yang lebih cerah.

Sementara itu, warna merah sebagai simbol kesejahteraan, ketenaran, dan kemakmuran.

Ribuan lampion diterbangkan dari halaman Candi Borobudur di Kabupaten Magelang pada Sabtu 19/5/2019) malam pada puncak peringatan Tri Suci Waisak 2563BE/2019.
Ribuan lampion diterbangkan dari halaman Candi Borobudur di Kabupaten Magelang pada Sabtu 19/5/2019) malam pada puncak peringatan Tri Suci Waisak 2563BE/2019. (TRIBUN JATENG/M NUR HUDA)

Sehingga lampion merah dapat diartikan sebagai harapan akan masa depan yang penuh kesejahteraan dan kemakmuran.

Kendati demikian, ada juga lampion dengan warna dan bentuk lain sebagai simbol beragam kebaikan.

Festival lampion di Indonesia

Festival lampion tak cuma digelar di China, Indonesia pun tak kalah semarak.

Di Kota Solo, Jawa Tengah misalnya, ribuan lampion selalu dipasang setiap tahun.

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Sam Poo Kong, Wisata di Semarang Buat Liburan Imlek 2022

Sekira 1.000 lampion dipasang di kawasan Pasar Gede untuk menyambut Imlek 2022.

Selain Kota Solo, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah juga memiliki festival serupa.

3 dari 3 halaman

Festival lampion di Candi Borobudur digelar setiap tahun bertepatan dengan Hari Raya Waisak.

Sementara di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, festival lampion diadakan untuk memeriahkan Dieng Culture Festival.

Baca juga: Liburan Imlek 2022 ke Sea World Ancol, Ada Promo Harga Rombongan Mulai Rp 78 Ribuan

Baca juga: Terbang Langsung ke Bali saat Libur Imlek, Berangkat dari Jakarta Cuma Rp 500 Ribuan

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Imlek 2022Tahun Baru ImleklampionChina
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved