TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah Boeing milik maskapai Arik Air kehilangan flight management system (FMS) atau sistem manajemen penerbangan setelah pencuri masuk ke dalam pesawat.
Seperti diketahui, FMS merupakan komponen penting berupa komputer di pesawat yang mengotomatiskan berbagai macam tugas dalam penerbangan.
Pencuri itu mengambil sistem penerbangan pesawat yang tengah diparkir di Lagos, Nigeria dan kabur dengan barang berharga tersebut.
Aksi pencurian juga diikuti oleh pelanggaran lain, termasuk tindakan ancaman kepada petugas keamanan bandara.
Baca juga: Setelah 3 Tahun Dikandangkan, Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi di Indonesia
Melansir Simple Flying, sebuah Boeing 737-700 yang disewa dari Enzis Airlines, telah tiba di Bandara Internasional Murtala Muhammad dari Harcourt pada Rabu (19/1/2022) sore.
Pihak bandara mengatakan bahwa pencurian terjadi antara hari Rabu pukul 23.00 dan pukul 07.00 keesokan harinya.

Selain FMS, pencuri merusak penutup statis pilot dan bagian penting lainnya dari pesawat.
“Pesawat itu diparkir di landasan MM2 (terminal domestik II bandara), dan seseorang mendapat akses ke pangkalan elektronik listrik di mana kami memiliki semua sistemnya, ” lapor Daily Sun.
"Ada pintu di bawah pesawat tempat mereka membuka dan mendapatkan akses untuk melepas komputer manajemen penerbangan," ungkapnya.
Baca juga: Viral Kemasan Snack Garuda Indonesia Bergambar Kaesang, Dirut Maskapai: Akan Kami Tarik
Baca juga: Sempat Ditolak Maskapai Nasional, Pramugari Emirates Asal Solo Kini Sukses Keliling Dunia
Outlet media tersebut juga mengatakan hanya seseorang dengan keterampilan teknis pesawat dan pengetahuan tentang operasi bandara yang dapat melakukan pencurian spesialis semacam itu.
"Mustahil bagi pemula untuk berhasil mengambil komputer manajemen penerbangan, benda itu dicuri oleh seorang ahli," kata pihak bandara yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Geser Posisi Qantas, Inikah Maskapai Penerbangan Teraman di Dunia pada 2022?
Arik Air yang berbasis di Lagos memiliki armada 18 pesawat, termasuk lima Boeing 737-300, yang terbang di sekitar Nigeria dan wilayah Afrika Barat.
Maskapai ini juga memiliki dua Boeing 737-700, disewa dari Enzis Airline yang berbasis di Mongolia.
Penting untuk setiap pesawat penumpang komersial modern, FMS mengotomatiskan berbagai tugas dalam penerbangan, termasuk rencana penerbangan, navigasi, dan penentuan posisi.
“Peralatan yang dicuri itu kecil, tetapi menghabiskan banyak uang. Untuk memperbaikinya membutuhkan biaya sekitar 15.000 USD dan yang baru berharga sekitar 300.000 USD pada tahun 2021,” kata sumber dari Daily Sun.
"Setiap barang di pesawat memiliki nomor seri dan dapat dilacak di mana saja di dunia, jadi saya tidak tahu bagaimana pencuri itu berniat menjualnya kecuali orang tersebut memiliki vendor. Itulah mengapa kami percaya ini adalah sabotase internal," imbuhnya.
Baca juga: Suami Istri yang Akan Liburan ke Spanyol Diterbangkan ke Yunani, Maskapai Justru Salahkan Penumpang
Baca juga: Denda Puluhan Juta Menanti Maskapai yang Terbangkan Penumpang Belum Vaksin ke Ghana
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal penrbangan di sini.