TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak tradisi dan budaya yang mewarnai perayaan Tahun Baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa.
Mulai dari hal-hal yang membawa keberuntungan hingga pantangan yang sebaiknya tidak dilakukan.
Masyarakat Tionghoa percaya Festival Musim Semi adalah awal tahun yang akan mempengaruhi keberuntungan pada tahun mendatang.
Itulah sebabnya ada beberapa hal yang pantang dilkukan pada hari pertama Tahun Baru Imlek, mulai dari tanggal 1 hingga 15 Tahun Baru Imlek.
Pantangan selama Tahun Baru Imlek satu di antaranya adalah makan daging dan bubur untuk sarapan.
Dikutip TribunTravel dari laman chinahighlights.com, warga biasanya tidak menyantap bubur sebagai menu sarapan selama perayaan Imlek.
Hal ini karena dianggap hanya orang yang mengalami kesulitan ekonomi yang makan bubur untuk sarapan.
Tentu saja orang tidak ingin mengawali tahun baru dengan 'kesulitan ekonomi'.
Selain bubur, selama perayaan Tahun Baru Imlek juga tidak disarankan makan daging saat sarapan.
Daging tidak boleh dimakan saat sarapan untuk menghormati dewa (Buddha) yang diyakini menentang penyembelihan hewan.
Karena selama Tahun Baru Imlek semua dewa keluar untuk bertemu dan memberi berkat, maka manusia tidak diizinkan melakukan sesuatu yang tidak disukai dewa.
Sementara itu, ada beberapa hidangan yang diyakini membawa keberuntungan jika disajikan saat perayaan Imlek, satu di antaranya adalah mi.
Hidangan yang satu ini memang cukup populer di China.
Mi menjadi simbol kemakmuran dan panjang umur bagi masyarakat Tionghoa. (TribunTravel.com/tyas)
Baca juga: Kental dengan Budaya Tionghoa, Ini 5 Tempat Wisata di Jakarta Buat Liburan Imlek
Baca juga: 5 Cara Merayakan Tahun Baru Imlek di Taiwan, Ada Kuliner Favorit yang Harus Tersaji
Baca juga: Resep Ayam Panggang Saus Charsiu, Cocok untuk Menu Sarapan saat Imlek
Baca juga: 6 Restoran Terbaik di Singapura untuk Merayakan Tahun Baru Imlek 2022, Mampir ke Mandarin Oriental