Breaking News:

Ribuan 'Penerbangan Berhantu' Penuhi Langit Gara-Gara Omicorn

'Penerbangan berhantu' atau penerbangan tanpa penumpang ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yakni pada masa awal pandemi Covid-19.

Flickr/ Ting Chen
Ilustrasi - Pesawat dengan 'penerbangan berhantu'. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 belum juga usai, kini sejumlah negara menghadapi varian baru Omicorn.

Dampak dari penyebaran varian Covid-19 Omicorn ini cukup mempengaruhi beberapa industri, terutama penerbangan.

Tiap hari semakin sedikit orang yang terbang untuk melakukan perjalanan bisnis maupun liburan.

Baca juga: Jepang Masih Berlakukan Pembatasan Masuk yang Ketat untuk Turis Asing hingga Akhir Februari

Ini pun membuat sejumlah maskapai penerbangan melakukan ribuan 'penerbangan berhantu' untuk mempertahankan pangsa pasar.

'Penerbangan berhantu' atau penerbangan tanpa penumpang ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yakni pada masa awal pandemi Covid-19.

Tentu, tak sedikit dari maskapai yang mengeluh jika mereka dipaksa untuk mengurangi frekuensi penerbangan ketika Omicorn ini semakin meluas.

Ilustrasi gambaran sebaran virus corona, Selasa (22/9/2020).
Ilustrasi gambaran sebaran virus corona, Selasa (22/9/2020). (Flickr/PrachataiIkuti)

Dilansir dari Gizmodo, Rabu (12/1/2022), CEO Lutfhansa Carsten Spohr mengatakan kepada Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung bahwa perusahaan telah membatalkan lebih banyak penerbangan akibat varian Omicorn yang melonjak di Eropa.

Dan mungkin akan lebih banyak lagi penerbangan yang dibatalkan.

"Karena berkurangnya permintaan pada Januari, kami bahkan akan membatalkan lebih banyak penerbangan," ujarnya.

Ia menambahkan, "Tetapi di musim dingin, kami harus melakukan 18 ribu 'penerbangan berhantu' hanya untuk mengamankan hak lepas landas dan landing kami."

2 dari 4 halaman

Spohr mengaku bahwa penerbangan di Jerman, Swiss, Austria dan Belgia sangat terpengaruh dengan adanya Omicorn ini.

Lufthansa bukan satu-satunya maskapai yang mengatakan mereka akan menerbangkan lebih banyak pesawat hantu dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Viral Video Anak-anak Berenang di Kolam Ikan Masjid Agung Kota Sukabumi yang Baru Saja Diresmikan

Baca juga: 35 Kilogram Jagung Ludes Serhari, Jagung Serut Tombo Ati di Semarang Selalu Dikerubuti Pembeli

"Mulai sekarang hingga Maret, kami harus melakukan 3 ribu penerbangan, terutama di Eropa," kata Maaike Andries, juru bicara Brussels Airlines kepada Brussels Times.

"Kami lebih suka membatalkannya, dan mereka juga harus dihindari karena pandemi," ujarnya.

Tetapi Andries menambahkan bahwa ketika jumlah penerbangan turun di bawah minimum yang dibutuhkan untuk mempertahankan hak lepas landas dan mendarat, itu menjadi masalah.

Karena slot seperti itu sangat penting untuk sebuah maskapai penerbangan.

Di lain sisi ada juga masalah di mana maskapai bertaruh pada pasar yang rebound dan tidak ingin tertinggal dari pesaing mereka.

Ilustrasi penumpang saat boarding.
Ilustrasi penumpang saat boarding. (Flickr/ Edgar Jiménez)

Sejumlah maskapai rela membakar bahan bakar dalam jangka pendek, bahkan dengan dampak bencana pada iklim.

Badan Perdagangan Bandara Airports Council International (ACI) Eropa membantah klaim maskapai Eropa, dan menegaskan posisi Komisi Eropa pada ambang batas slot bandara (maskapai saat ini harus mengoperasikan 50% slot atau berisiko kehilangannya, daripada pra-pandemi 80 % standar).

Ambang batas 80% ditangguhkan pada Maret 2020, dan ambang batas 50% akan berakhir pada akhir Maret 2022, meskipun kedaluwarsa itu dapat didorong hingga akhir musim panas 2022, menurut laporan Brussels Times.

3 dari 4 halaman

"Beberapa maskapai mengklaim bahwa mereka terpaksa menjalankan penerbangan kosong dalam jumlah besar untuk mempertahankan hak penggunaan slot bandara. Sama sekali tidak ada alasan mengapa ini harus menjadi kenyataan," kata Olivier Jankovec, direktur jenderal ACI Eropa dalam siaran pers.

"Pembicaraan tentang penerbangan hantu, dan dampak lingkungannya, tampaknya mengisyaratkan skenario 'hari kiamat' yang tidak memiliki tempat dalam kenyataan. Mari tetap berpegang pada tugas vital untuk memulihkan dan membangun kembali bersama-sama," sambungnya.

Setelah ambang batas 50% diumumkan, Direktur Jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional menggambarkan keputusan itu sebagai tidak sesuai dengan kenyataan.

Asosiasi yang mewakili hampir 300 maskapai penerbangan yang terdiri dari 82% lalu lintas udara global, memperkirakan perjalanan internasional akan mencapai sekitar 34% dari level 2019 pada akhir 2021 dan saat itulah varian omicron hanya sekejap mata di masa pandemi.

Ini bukan hanya berdampak pada ekonomi, tapi juga lingkungan.

Perjalanan udara juga sangat merusak iklim dengan bertanggung jawab sekitar 2,4% dari polusi karbon global pra-pandemi.

Traveler dapat berargumen bahwa penerbangan penuh dengan orang setidaknya memiliki tujuan untuk membawa orang ke dan dari suatu lokasi, tetapi 'penerbangan hantu' menyimpan slot di bandara untuk masa depan yang tidak terduga.

Minggu ini menandai dua tahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan sekelompok kasus pneumonia yang akan diidentifikasi sebagai Covid-19.

"Dan kami masih menerbangkan pesawat kosong, menjaga kursi tetap hangat untuk industri yang tidak akan kembali sepenuhnya sampai pandemi benar-benar berakhir," pungkasnya.

Tonton juga:

Baca juga: Kursi Dekat Jendela Pesawat Disebut Paling Aman untuk Terbang saat Pandemi, Kenapa Ya?

Baca juga: Viral Video Polisi Selamatkan Pilot Pesawat yang Menabrak Rel Beberapa Detik Sebelum Kereta Lewat

4 dari 4 halaman

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
OmicronLutfhansaCovid-19
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved