TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan lebih dari 4.300 penerbangan selama akhir pekan Natal.
Hal ini karena meningkatnya infeksi COVID-19 khususnya varian baru Omicron yang menyebabkan ketidakpastian aturan di berbagai negara.
Maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.366 penerbangan pada Malam Natal, Jumat (24/12/2021).
Biasanya hari ini merupakan hari yang tersibuk untuk perjalanan udara, menurut penghitungan situs web penerbangan FlightAware.com.
Hampir 9.000 penerbangan juga ditunda.
Situs web menunjukkan 1.616 penerbangan Hari Natal dibatalkan di seluruh dunia, bersama dengan 365 lainnya yang telah dijadwalkan pada hari Minggu (26/12/2021).
Menurut data FlightAware, lalu lintas udara pesawat komersial di Amerika Serikat, ke dalam atau ke luar negeri menyumbang lebih dari seperempat dari total penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan.
Satu di antara maskapai AS yang melaporkan banyaknya pembatalan liburan akhir pekan adalah United Airlines dan Delta Air Lines.
Keduanya membatalkan hampir 280 penerbangan gabungan pada hari Jumat saja, dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi COVID-19.
Infeksi COVID-19 telah melonjak di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang lebih menular.
Omicron di AS pertama kali terdeteksi pada bulan November dan sekarang menyumbang hampir tiga perempat dari kasus di AS.
Jumlah rata-rata kasus baru virus corona di AS telah meningkat 45 persen menjadi 179.000 per hari selama seminggu terakhir.
Dikutip TribunTravel dari laman Channel News Asia, Sabtu (25/12/2021), New York melaporkan lebih dari 44.000 infeksi yang baru dikonfirmasi pada hari Jumat (24/12/2021) saja, jumlah ini memecahkan rekor harian negara bagian itu.
Setidaknya 10 negara bagian lain mencatat rekor kasus satu hari baru pada Kamis atau Jumat.
Meningkatnya jumlah pasien rawat inap memukul sistem perawatan kesehatan terutama di Midwest AS, dengan unit perawatan intensif di Indiana, Ohio dan Michigan bersiap untuk kemungkinan terburuk.
New York berencana membatasi jumlah orang yang diizinkan di Times Square untuk perayaan Malam Tahun Baru tahunan di luar ruangan.
Aturan ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas lonjakan kasus virus corona baru dengan membatasi jumlah kapasitas 15.000 orang saja. (TribunTravel.com/tyas)
Baca juga: Liburan ke Taman Margasatwa Ragunan, Cek Syarat Berkunjung Terbaru saat PPKM Level 1
Baca juga: 7 Gereja Kuno di Jakarta untuk Libur Natal 2021, Ada yang Bangunannya Mirip Vihara
Baca juga: 5 Gereja Kuno nan Ikonik untuk Wisata Religi saat Libur Natal 2021
Baca juga: Gara-Gara Lepas Masker Kurang dari 10 Detik Didenda Rp 3,1 Juta, Penjual Nasi Bebek Protes